Permasalahan Tujuan Penelitian Hipotesis Manfaat Penelitian HIVAIDS 1. Pengertian HIVAIDS

1.2. Permasalahan

Permasalahan dalam penelitian ini adalah masih rendahnya penggunaan kondom untuk mencegah HIVAIDS pada LSL yang berkunjung ke Klinik Veteran Medan tahun 2011.

1.3. Tujuan Penelitian

Menganalisis hubungan informasi, motivasi dan keterampilan berperilaku dengan tindakan penggunaan kondom pada LSL untuk mencegah HIVAIDS di wilayah kerja Klinik Veteran Medan tahun 2012.

1.4. Hipotesis

Informasi, motivasi dan keterampilan berperilaku berhubungan dengan tindakan penggunaan kondom untuk mencegah HIVAIDS di wilayah kerja Klinik Veteran Medan tahun 2012.

1.5. Manfaat Penelitian

1.5.1 Sebagai bahan masukan bagi pemerintah Kotamadya Medan dalam menentukan kebijakan untuk pencegahan HIVAIDS. 1.5.2 Sebagai bahan masukan bagi instansi dan stakeholder terkait dalam meningkatkan penyuluhan KIE terutama dalam perilaku penggunaan kondom dikalangan yang berisiko terkena HIVAIDS juga sebagai referensi dalam menyusun program pencegahan HIVAIDS. Universitas Sumatera Utara 1.5.3 Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat dan dapat digunakan sebagai bahan referensi untuk penelitian selanjutnya. Universitas Sumatera Utara BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. HIVAIDS 2.1.1. Pengertian HIVAIDS Human Immunodeficiency Virus HIV adalah jenis virus yang tergolong familia retrovirus, sel-sel darah putih yang diserang oleh HIV pada penderita yang terinfeksi adalah sel-sel limfosit T CD4 yang berfungsi dalam sistem imun kekebalan tubuh. HIV memperbanyak diri dalam sel limfosit yang diinfeksinya dan merusak sel-sel tersebut, sehingga mengakibatkan sistem imun terganggu dan daya tahan tubuh berangsur-angsur menurun Daili, F.S., 2009. Acquired Immune Deficiency Syndrome AIDS adalah suatu kumpulan gejala penyakit kerusakan sistem kekebalan tubuh, bukan penyakit bawaan tetapi dibuat dari hasil penularan. Penyakit ini disebabkan oleh Human Immunodeficiency Virus HIV. Penyakit ini telah menjadi masalah Internasional karena dalam waktu yang relatif singkat terjadi peningkatan jumlah pasien dan semakin melanda banyak Negara. Saat ini belum ditemukan vaksin atau obat yang efektif untuk pencegahan HIVAIDS sehingga menimbulkan keresahan di dunia Widoyono, 2005.

2.1.2. Epidemi HIVAIDS a. Epidemi Global

Sejarah tentang HIVAIDS dimulai ketika tahun 1979 di Amerika Serikat ditemukan seorang gay muda dengan Pneumocystis Carinii dan dua orang gay muda Universitas Sumatera Utara dengan Sarcoma Kaposi. Pada tahun 1981 ditemukan seorang gay muda dengan kerusakan sistem kekebalan tubuh. Di Amerika Utara dan Inggris, epidemik pertama terjadi pada kelompok laki- laki homoseksual, selanjutnya pada saat ini epidemik terjadi juga pada pengguna obat suntikan dan pada populasi heteroseksual. Seks tanpa kondom adalah modus utama penularan HIV di Karibia. Survey menunjukkan persentase prevalensi HIV pada beberapa kelompok yaitu : 80-90 PSK, 30 kelompok laki-laki konsumennya, 30 pada kelompok mereka yang datang berobat di klinik penyakit menular seksual, 10 pada pendonor darah dan 10 pada kelompok wanita yang diperiksa di klinik perawatan antenatal. Sampai dengan tahun 2010 jumlah penderita HIV di seluruh dunia sebanyak 34 juta orang UNAIDS, 2011. Men Sex Men MSM Report World Bank 2011 melaporkan Di seluruh dunia diperkirakan bahwa seks antar laki-laki termasuk kelompok penyumbang kejadian infeksi HIV, situasinya bervariasi antar negara, tahun 2008 di Mexico 25,60, Jamaica 31,80, pada tahun 2005 di Thailand tepatnya di Bangkok 28,3. Penelitian yang lain di Indonesia 4, Bangladest 7,5, Srilanka 7,5, Nepal 7,5 Adam et al 2009, dalam World Bank 2011.

b. Epidemi HIVAIDS di Indonesia