2.5. Kerangka Konsep
Berdasarkan landasan teori diatas, maka kerangka konsep penelitian ini adalah :
Variabel Independen Variabel Dependen
Gambar 2.5. Kerangka Konsep Penelitian
Informasi
Penggunaan Kondom Motivasi
Keterampilan Berperilaku
Universitas Sumatera Utara
BAB 3 METODE PENELITIAN
3.1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah survey analitik dengan melakukan pendekatan cross sectional yaitu penelusuran sesaat,
artinya tiap subjek penelitian hanya diobservasi sekali saja dan pengukuran dilakukan terhadap variabel dependen dan variabel independen secara bersamaan Chandra,
2008.
3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan di kilinik Veteran Kota Medan, dengan alasan klinik Veteran merupakan salah satu klinik yang aktif dalam pelaksanaan
layanan VCT, Dasar pemikiran lain adalah pasien yang datang ke Klinik adalah pasien yang termasuk kedalam kelompok orang-orang yang berisiko terkena ataupun
tertular HIVAIDS sehingga mudah mendapatkan subjek penelitian. Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan Februari sampai dengan September
2012.
3.3 Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah semua LSL yang berkunjung ke klinik Veteran Medan dan LSL yang ada diwilayah kerja Klinik Veteran Medan.
Universitas Sumatera Utara
Pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan secara Consecutive sampling, yaitu peneliti mengambil sejumlah LSL yang ditemui sampai jumlah
sampel minimal terpenuhi Dahlan.S, 2010. LSL yang ditemui yang berkunjung ke klinik veteran dan LSL yang di temui pada saat kegiatan mobile ke lokasi-lokasi
prostitusi di wilayah kerja klinik Veteran Medan serta LSL yang terjaring melalui pendekatan dengan bantuan LSM. yang selama ini merupakan penghubung yang
membawa dan memperkenalkan adanya klinik IMS dan VCT kepada komunitas berisiko. LSL adalah laki-laki yang berhubungan seks dengan laki-laki, tanpa melihat
orientasi seksual yang dimiliki. Dalam hal ini yang disebut LSL adalah laki-laki yang melakukan perilaku seksual berhubungan dengan laki-laki lainnya tanpa melihat
orientasi dan identitas seksual yang dimilikinya sehingga gay, waria dan laki-laki heteroseksual dapat termasuk didalamnya.
Gay adalah Laki-laki yang berpenampilan tulen sebagai laki-laki tetapi dalam kehidupan seksualnya berhubungan dengan laki-laki lainnya. Waria adalah laki-laki
yang berpenampilan seperti perempuan, dia lebih mengakui bahwa dirinya sebagai seorang perempuan, sehingga dalam kehidupan seksualnya suka dengan laki-laki.
Laki-laki heteroseksual adalah seorang laki-laki walaupun dia mempunyai istri dan anak, dia berhubungan seksual dengan laki-laki lainnya.
Untuk mengetahui jumlah sampel minimal dalam penelitian ini diambil dengan menggunakan rumus sebagai berikut : Lemeshow dkk., 1997.
Universitas Sumatera Utara
Dimana : : tingkat kepercayaan 95, nilainya 1,96
P : proporsi yang dipakai adalah 0,5
d : derajat akurasipresisi sebesar 0,1
96,04 Dengan menggunakan rumus tersebut diperoleh sampel minimal sebesar 96 orang.
3.4 Metode Pengumpulan Data