Deskripsi Umum Yayasan Sosial Sai Prema Medan

BAB IV TINJAUAN YURIDIS TERHADAP HAK-HAK ANAK YANG DI ASUH DI PANTI ASUHAN BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NO. 23 TAHUN 2002 STUDI PADA YAYASAN SOSIAL SAI PREMA MEDAN

A. Deskripsi Umum Yayasan Sosial Sai Prema Medan

Yayasan Sosial Sai Prema Medan adalah panti sosial anak yatim piatu yang didirikan pada tanggal 16 Oktober 2006, adapun dasar pendirian yayasan ini bermula ketika terjadinya tsunami di Aceh pada tahun 2004. Para pendiri yayasan melihat begitu banyak anak yang terlantar akibat dari bencana tsunami. Sehingga didirikan yayasan sosial yang beralamat di jalan Tapian Nauli Pasar I No. 64 Sunggal, Medan. Yayasan ini didirikan oleh seorang pengusaha bernama Phoa Krishnaputra serta rekannya Mohan Leo dan Danesh Ram Vatvani. Pada yayasan ini terdapat struktur kepengurusan yayasan, yakni : Ketua : Fausan Wunanji Wakil Ketua : Anil Kumar Sekretaris : Herry Irwan Wakil Sekretaris : Udayo Untarya Wijaya Bendahara : AR. Bathmanathan Wakil Bendahara : Sartono Loei Pengawas : Ir. Lindawati Roesli Usli Sarsi Sindoro Hindrotanojo Dr. K. Lalita Meskipun terdapat kepengurusan yayasan pada struktur pengurus di atas, namun yang melakukan pengasuhan anak pada yayasan bukanlah pengurus- pengurus tersebut. Para pendiri yayasan memberikan kepercayaan pengasuhan anak dilakukan oleh suster-suster katolik. Pada Yayasan Sosial Sai Prema Medan terdapat lima orang suster yang mengasuh anak. Selain suster pengasuh, terdapat juga dua orang pegawai yang membantu menyiapkan makanan anak-anak serta membantu memenuhi kebutuhan anak sehari-hari dan satu orang supir mini bus untuk mengantar anak-anak apabila melakukan kegiatan di luar yayasan. Adapaun visi dari pendirian Yayasan Sosial Sai Prema ini yakni “help ever, hurt never. Service to man is service to God”. Misi dari yayasan ini yaitu melaksanakan pelayanan sosial kemanusiaan kepada anak-anak yatim piatu yang hidup dalam kesulitan. Memberikan pendidikan formal, keterampilan dan untuk menjadikannya manusia mandiri yang berguna bagi masyarakat dan bangsa, berdisiplin, giat dalam bekerja dan berbudi pekerti luhur. Pendirian yayasan ini bertujuan untuk menyantuni anak-anak yatim piatu. Yayasan menampung anak-anak yatim, piatu dan atau yatim piatu dari keluarga yang kurang mampu dimana seluruh kegiatan pengasuhan diarahkan pada pertumbuhan dan perkembangan jasmani, mental dan sosial anak. Yayasan juga membimbing dan membina anak sehingga anak dapat menjadi manusia yang mandiri dan berkarakter mulia. Awal berdirinya yayasan ini jumlah anak yang ada pada yayasan sebanyak 30 tiga puluh anak. Adapun anak-anak pada Yayasan Sosial Sai Prema Medan semua berjenis kelamin laki-laki. Usia anak mulai dari usia 4 empat tahun sampai yang paling dewasa berusia 14 tahun. Namun dalam perjalanannya jumlah anak pada yayasan ini menjadi berjumlah 29 dua puluh sembilan anak. Hal tersebut disebabkan terdapat salah satu anak yang berasal dari papua memiliki psikologis yang berbeda dari anak-anak lainnya. Di mana anak ini sangat sulit untuk menerima didikan dari para pengasuh di yayasan. Anak ini juga memiliki kelainan sehingga anak-anak yang lain merasa tidak nyaman. Sebuah penuturan dari salah satu anak di yayasan : “Dia memang susah dibilangin kak, kadang-kadang dia hanya asik main sendiri, kadang juga suka gangguin kawannya yang lain dan dia itu aneh, mau makan semut kalau melihat semut lewat. Semenjak itu Dia dikembalikan ke Papua lagi”. Anak-anak pada yayasan sosial berjumlah 29 dua puluh sembilan orang sampai november 2013. Namun pada bulan desember 2013 jumlah anak menjadi 28 dua puluh delapan anak, hal tersebut disebabkan salah satu anak yang berasal dari Nias mengalami sakit, suhu tubuh anak yang tidak menentu dan anak ini terkadang tiba-tiba kejang-kejang seperti kemasukan roh, salah seorang anak pada yayasan mengatakan “Dia seperti kesurupan”. Karena hal tersebut pihak yayasan mengembalikan anak tersebut kepada orang tuanya yang berada di Nias. Hal tersebut dilakukan agar tidak mengganggu psikologis maupun kenyamanan anak- anak yang lain. Tumbuh dan berkembangnya anak dengan baik memerlukan tempat yang aman bagi anak itu sendiri. Sebab anak-anak dapat tumbuh dan berkembang dengan baik apabila memiliki tempat yang aman dan nyaman bagi anak. Pada Yayasan Sosial Sai Prema Medan juga dilakukan pemeriksaan kesehatan setiap tiga bulan sekali, hal tersebut bertujuan untuk mengetahui bahwa anak dalam keadaan sehat. Pengobatan terhadap anak yang sedang sakit dilakukan melalui poliklinik Sai Mendut puskesmas dokter. Dalam menjaga kesehatan lingkungan juga dilakukan sanitasi oleh petugas kesehatan maupun oleh petugas kebersihan lingkungan. Tempat aman menurut anak adalah sebuah tempat di mana anak merasa bebas untuk bermain, belajar, bersenda gurau, bergaul dengan teman, menikmati kasih sayang dan semua kegiatan hidupnya dengan aman tanpa gangguan yang membahayakan dirinya. Yayasan Sosial Sai Prema Medan sebagai salah satu lembaga sosial yang memberikan perlindungan terhadap hak-hak anak juga mendukung anak untuk mengembangkan bakat yang terdapat dalam dirinya, pihak yayasan juga memberikan kesempatan kepada anak untuk melakukan kegiatan seperti bermain sepak bola, basket, senam, tenis meja, dan ruang musik bagi anak- anak yang memiliki bakat dalam bermain musik. Pihak yayasan juga memberikan fasilitas asrama yaitu ruang tamu, ruang tidur anak-anak panti, ruang makan, ruang belajar, ruang pelatihan musik, halaman panti, satu buah bus untuk mengantar dan menjemput anak-anak sekolah. Yayasan juga memberikan fasilitas komunikasi seperti telepon, majalah koran, televisi dan radio. Penempatan anak-anak pada yayasan dilakukan dengan tujuan pengasuhan anak agar anak dapat tumbuh dan berkembang serta terpenuhinya hak-hak anak sebagaimana anak-anak lainnya. Sehingga apabila ada pengunjung yayasan yang berminat atau berkeinginan untuk melakukan pengangkatan anak, pihak yayasan tidak akan memberikan anak tersebut kepada pihak lain. Sekalipun anak-anak pada yayasan tidak memiliki orang tua. Anak-anak hanya akan diberikan kepada orang tua atau wali dari anak tersebut sesuai dengan perjanjian yang telah disepakati oleh pihak yayasan dan orang tua atau wali anak. Sehingga apabila anak sudah mampu hidup mandiri anak akan dikembalikan kepada orang tua anak ataupun wali anak tersebut sesuai yang tercantum pada perjanjian ketika anak masuk yayasan. Selama anak berada di yayasan, anak tidak dibebani biaya apapun, semua kebutuhan hidup anak menjadi tanggung jawab pengelola panti. Anak-anak juga mendapatkan pendidikan formal yaitu di Perguruan Nasional Brigjend Katamso Medan, selain pendidikan formal anak-anak juga dibina dengan pendidikan nilai- nilai kemanusiaan, pendidikan agama, ketrampilan, olahraga, seni dan budaya yang bertujuan untuk mempersiapkan masa depan mereka agar dapat hidup layak dan mandiri serta berguna bagi masyarakat dan bangsa. 53

B. Siklus Kehidupan Keseharian Anak pada Yayasan Sosial Sai Prema

Dokumen yang terkait

HAK-HAK ANAK DALAM UNDANG-UNDANG PERLINDUNGAN ANAK NO. 23 TAHUN 2002 UNTUK MEMPEROLEH Hak-hak anak dalam undang-undang perlindungan anak no. 23 tahun 2002 untuk memperoleh pendidikan dalam perspektif islam.

0 2 13

HAK-HAK ANAK DALAM UNDANG-UNDANG PERLINDUNGAN ANAK NO. 23 TAHUN 2002 UNTUK MEMPEROLEH PENDIDIKAN DALAM Hak-hak anak dalam undang-undang perlindungan anak no. 23 tahun 2002 untuk memperoleh pendidikan dalam perspektif islam.

0 2 23

TINJAUAN YURIDIS KRIMINOLOGI TINDAKAN KEKERASAN TERHADAP ANAK ASUH DI PANTI ASUHAN DIKAITKAN DENGAN UNDANG-UNDANG NO. 23 TAHUN 2002 TENTANG PERLINDUNGAN ANAK.

0 0 1

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP HAK WARIS ANAK ANGKAT NGABUJANG DI MASYARAKAT KAMPUNG NAGA DIHUBUNGKAN DENGAN UNDANG-UNDANG NO. 23 TAHUN 2002 TENTANG PERLINDUNGAN ANAK.

0 0 1

SINKRONISASI HAK-HAK ANAK MENURUT UNDANG-UNDANG NOMOR 4 TAHUN 1979 TENTANG KESEJAHTERAAN ANAK DAN UNDANG-UNDANG NOMOR 23 TAHUN 2002 TENTANG PERLINDUNGAN ANAK.

0 0 16

Undang-Undang No 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak

0 0 27

Tinjaun Yuridis Mengenai Perlindungan Hak Cipta Terhadap Potret di Internet di Tinjau Dari Undang-Undang No. 28 Tahun 2014 Tentang Hak Cipta

0 0 3

IMPLEMENTASI HAK-HAK ANAK PIDANA DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN ANAK KUTOARJO DITINJAU DARI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2002 TENTANG PERLINDUNGAN ANAK - Unika Repository

0 0 12

PEMENUHAN HAK ANAK ATAS PEMELIHARAAN DI PANTI ASUHAN YATAAMA AL FIRDAUSI DITINJAU DARI UNDANG-UNDANG NOMOR 23 TAHUN 2002 TENTANG PERLINDUNGAN ANAK

0 0 9

KAJIAN TERHADAP PUTUSAN HAK ASUH ANAK AKIBAT PERCERAIAN DITINJAU DARI UNDANG-UNDANG NOMOR 23 TAHUN 2002 TENTANG PERLINDUNGAN ANAK (Studi Kasus di Pengadilan Agama Semarang) - Unika Repository

0 0 13