Pencegahan AIDS Upaya Penanggulangan HIVAIDS

dalam darahnya. Apabila ditemukan virus HIV setelah melalui prosedur konseling, diupayakan agar tidak berkembang menjadi AIDS dan dihimbau untuk tidak menularkan kepada pasangan seksualnya. Namun apabila belum ditemukan virus HIV, maka upaya yang dilakukan adalah pencegahan agar tidak tertular.

2.4.4 Pencegahan AIDS

Pada prinsipnya, pencegahan dapat dilakukan dengan cara mencegah penularan virus AIDS, karena penularan AIDS terbanyak adalah melalui hubungan seksual. Penularan AIDS bisa dicegah dengan tidak berganti-ganti pasangan seksual, atau jika terpaksa harus melakukan hubungan seksual dengan orang yang beresiko tinggi diharuskan memakai kondom. Secara ringkas, pencegahan dapat dilakukan dengan formula A-B-C-D-E, A adalah abstinensia , artinya tidak melakukan hubungan seks sebelum menikah. B adalah be faithful , artinya jika sudah menikah hanya berhubungan seks dengan pasangannya saja. C adalah Condom , artinya jika memang cara A dan B tidak bisa dipatuhi maka harus digunakan alat pencegahan dengan menggunakan kondom, D atau no drugs , artinya tidak menggunakan narkoba dan E untuk educative yang berarti selalu mensterilkan peralatan yang dipakai.

2.4.5 Upaya Penanggulangan HIVAIDS

Menurut Sasongko 2006, di dalam menyusun kebijaksanaan menghadapi masalah AIDS perlu dipertimbangkan beberapa hal antara lain : - Indonesia merupakan Negara terbuka sehinnga masuknya AIDS tidak bisa dihindarkan. Universitas Sumatera Utara - AIDS telah melanda sebagian besar Negara di dunia yang menjadi masalah internasional - Penanggulangan AIDS terpadu yang disebut Global Program on AIDS GPA yang dicanangkan oleh WHO yang dibantu oleh badan-badan internasional lainnya. - Infeksi HIV mempunyai konsekuensi penting bagi perorangan keluarga sehingga tidak memandang tingkat sosial, ekonomi dari suku bangsa. - Dampak yang merugikan yang disebabkan oleh infeksi HIV - Belum ada obatvaksin yang efektif untuk melawan AIDS - Masalah AIDS harus dilihat dalam kaitannya dengan prioritas masalah kesehatan lainnya. Agar penanggulangan dan menurunkan tingkat penularan HIVAIDS, diperlukan upaya perubahan perilaku yang dapat menjangkau sebagian besar kelompok beresiko. Diharapkan agar upaya penanggulangan di masa datang dapat secara serius didukung oleh semua komponen bangsa agar dampak buruk epidemik HIVAIDS dapat dicegah KPAN, 2002. Berkerja sama dengan berbagai pihak, baik organisasi donor, lembaga swadaya masyarakat, serta pihak-pihak yang peduli dengan masalah epidemik HIVAIDS. Orang dengan HIVAIDS ODHA tidak perlu diperlakukan secara diskriminatif, mereka masih dapat bekerja secara produktif dan juga terlibat secara aktif dalam kegiatan penanggulangan HIVAIDS KPAN, 2002. Universitas Sumatera Utara Secara umum, sasaran program penanggulangan HIVAIDS adalah sebagai berikut : a. Masyarakat umum b. Petugas kesehatan c. Perorangan dan Lembaga – lembaga d. Waria, WTS, Dan lain-lain e.