pada khalayak massa itu tidak seragam,melainkan beragam disebabkan secara individual berbeda sesuatu sama lain dalam strukutur kejiwaannya.
2. Social Categories Theory Teori Kategori Sosial
Teori ini juga dikemukakan oleh Malvin DeFleur, menyatakan adanya perkumpulan-perkumpulan, kebersamaan atau kategori sosial pada
masyarakat urban-industrial yang memiliki perilaku seragam ketika diterpa perangsang-perangsang tertentu Effendi, 1993 : 276.
Asumsi dasar teori sosial ialah teori sosiologis yang menyatakan bahwa meskipun masyarakat modern sifatnya heterogen, penduduk yang
memiliki sejumlah ciri yang sama akan mempunyai pola hidup tradisional yang sama.
3. Social Laerning Theory Teori Belajar Secara Sosial
Social Laerning Theory dikemukakan oleh Albert Bnadura, mengkaji proses belajar melalui media massa sebgai tandingan terhadap proses
belajar tradisional Effendi, 1993 : 281.
2.8.3. Kelemahan dan Kelebihan Teori Uses and Gratifications
Teori uses and gratifications memiliki kelebihan dan kekurangan di dalam penelitiannya, adapaun kelebihan penelitian ini adalah : Werner J.
Saverin, 2005 : 356 •
Audien dipandang bersikap aktif, artinya peranan penting manfaat media massa diasumsikan berorientasi pada sasaran.
• Dalam proses komunikasi massa, banyak inisiatif pengaitan antar
gratifikasi kebutuhan dan pilihan media yang terletak pada audien.
Universitas Sumatera Utara
• Media bersaing dengan sumber-sumber pemenuhan kebutuhan
yang lain. •
Pengalihan pelarian dari rutinitas dan masalah ; pelampiasan emosi •
Hubungan personal, manfaat sosial informasi dalam percakapan; pengganti media untuk kepentingan perkawanan.
• Identitas pribadi atau psikologi individu-penguatan nilai atau
penambah keyakinan; pemahaman diri, eksplorasi realitas ; dan sebagainya.
• Pengawasasan – informasi mengenai hal – hal yang mungkn
mempengaruhi seorang atau akan membantu seseorang melakukan atau menuntaskan sesuatu.
Selain memiliki beberapa kelebihan teori uses and gratifications juga memiliki bebrapa kelemahan, adapun kelemahan dari teori ini adalah :
Werner J. Saverin, 2005 : 356 •
Tidak bersifat teoritis, karena masih kabur dalam mendefinisikan konsep – konsep utama kebutuhan.
• Terlalu sempit fokusnya, yaitu pada individu. Pendekatan ini
bersandar pada konsep – konsep psikologis seperti kebutuhan, mengabaikan strukutur sosial maupun tempat media itu berada
dalam strukutur tersebut.
Universitas Sumatera Utara
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Metodologi Penelitian
Metode penelitian yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah studi yang bersifat deskriptif, yaitu suatu metode yang digunakan untuk
menemukan pengetahuan yang seluas-luasnya terhadap objek penelitian pada suatu tertentu. Penelitian deskriptif merupakan penelitian yang dimaksud untuk
mengumpulkan informasi mengenai status suatu variabel atau tema, gejala atau keadaan yang ada, yaitu keadaan gejala menurut apa adanya pada saat penelitian
dilakukan. Penelitian deskriptif tidak memerlukan administrasi atau pengontrolan terhadap suatu perlakuan. Dalam penelitian deskriptif kebanyakan tidak
dimaksudkan untuk menguji hipotesis tertentu, tetapi lebih menggambarkan apa adanya tentang suatu variabel, gejala atau keadaan. Mukhtar Erna Widodo,
2000:15. 3. 2.
Lokasi Penelitian dan Waktu Penelitian
Penelitian ini berlokasi di Departemen Ortodonti Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara Jl. Alumni No. 2 Kampus USU Medan.
Selanjutnya penelitian ini dilakukan mulai tanggal 01 Juli – 11 Juli 2009.
3.3. Populasi dan Sampel
3.3.1. Populasi
Populasi menurut Sugiyono Ruslan 2003:133 adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari objek atau subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik
tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik suatu kesimpulannya.
Universitas Sumatera Utara