BAB III KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS
3.1. Kerangka Konsep
Berdasarkan teori dan penjelasan pada bab sebelumnya maka kerangka konseptual yang dibentuk adalah sebagai berikut:
Variabel Independen Variabel Dependen
Gambar 3.1. Kerangka Konseptual
Berdasarkan penjelasan literatur dan hasil penelitian sebelumnya peneliti membentuk kerangka konseptual yang menggambarkan hubungan antara variabel
dependen dan independen. Variabel independen dalam penelitian ini yaitu Kompetensi, dan Sistem Akuntansi Instansi yang diduga akan berpengaruh secara
simultan dan parsial terhadap variabel dependen yakni Kualitas Pertanggungjawaban Laporan Keuangan. Tanda panah menunjukkan bahwa masing-masing variabel
independen diduga berpengaruh baik secara parsial maupun simultan terhadap variabel dependen.
Kompetensi X
1
SAI X
2
Kualitas Pertanggungjawaban Laporan Keuangan Y
Universitas Sumatera Utara
Kompetensi merupakan pengetahuan dan ketrampilan yang diperlukan untuk menyelesaikan tugas yang dibebankan kepada individu IAI, 2009. Kompetensi
berkaitan dengan pendidikan dan pengalaman memadai yang dimiliki seseorang. Pencapaian keahlian dimulai dengan pendidikan formal, yang selanjutnya diperluas
melalui pengalaman dan praktik. Penelitian yang dilakukan oleh Triasnaningsih 2007 membuktikan pemahaman kompetensi terhadap SIA mempunyai pengaruh
yang signifikan terhadap kinerja auditor pada Kantor Akuntan Publik KAP. Penelitian yang dilakukan oleh Wiwien 2006 membuktikan pemahaman
kompetensi mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja auditor. Oleh sebab itu kompetensi sangat mempengaruhi kemampuan para penyusun laporan
keuangan, sehingga laporan keuangan yang disajikan dapat dipertanggung jawabkan. Dalam setiap penyusunan laporan keuangan diperlukan sistem akuntansi.
Dalam membuat laporan keuangan instansi, maka diharapkan setiap instansi pemerintah tidak terkecuali Unit Pelaksana Teknis UPT Kementerian Pendidikan
Nasional Provinsi Sumatera Utara juga menyelenggarakan SAI sebagai sistem akuntansi guna menyampaikan laporan keuangan instansi kepada Kantor Pelayanan
Perbendaharaan Negara KPPN. Dengan adanya sistem akuntansi instansi tersebut diharapkan pertanggungjawaban laporan keuangan lebih baik karena sudah
mempunyai pedoman yang baku dalam penyusunan laporan keuangan. Laporan Keuangan KementerianKelembagaan yang merupakan bagian dari
laporan keuangan negara penyusunannya harus memenuhi prinsip-prinsip yang dinyatakan dalam Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan No. 24PB2006
Universitas Sumatera Utara
tentang Pelaksanaan Penyusunan Laporan Keuangan Kementerian NegaraLembaga. Laporan Keuangan KementerianKelembagaan yang dihasilkan dari masing-masing
unit kerja yang terdiri dari: Unit Akuntansi Pengguna Anggaran UAPA, Unit Akuntansi Pembantu Pengguna Anggaran-Eselon 1 UAPPA-E1, Unit Akuntansi
Pembantu Pengguna Anggaran-Wilayah UAPPA-W dan Unit Akuntansi Kuasa Pengguna Anggaran UAKPA.
Dengan demikian yang dimaksud dengan kualitas laporan keuangan kementeriankelembagaan adalah suatu hasil dari proses pengidentifikasian,
pengukuran, pencatatan dari transaksi ekonomi keuangan dari entitas akuntansi yang ada dalam suatu kementeriankelembagaan yang dijadikan sebagai informasi
dalam rangka pertanggungjawaban pengelolaan keuangan entitas akuntansi dan pengambilan keputusan ekonomi oleh pihak-pihak yang memerlukannya. Laporan
keuangan kementeriankelembagaan tersebut harus disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintahan. Yang dimaksud dengan transaksi ekonomi adalah aktivitas
yang berhubungan dengan uang sedangkan yang dimaksud dengan pengukuran transaksi ekonomi yaitu dengan menggunakan satuan uang.
3.2. Hipotesis Penelitian