2.1.1.2. Pengalaman Menurut Mathis 2002, pengalaman merupakan akumulasi gabungan dari
semua yang diperoleh melalui berhadapan dan berinteraksi secara berulang-ulang dengan sesama benda alam, keadaan, gagasan, dan penginderaan.
2.1.2. Pengertian Sistem Akuntansi Instansi
Sistem akuntansi keuangan instansi dapat dijelaskan secara rinci melalui siklus akuntansi. Siklus akuntansi adalah tahapan-tahapan yang ada dalam sistem
akuntansi. Tahapan tersebut adalah: 1.
Dokumentasi transaksi keuangan dalam bukti dan melakukan analisis transaksi keuangan tersebut,
2. Pencatatan transaksi ke dalam buku jurnal,
3. Meringkas memposting transaksi keuangan yang telah dijurnal dalam Buku
Besar, 4.
Menentukan saldo-saldo buku besar di akhir periode dan memindahkan saldo- saldo buku besar dalam neraca saldo,
5. Melakukan penyesuaian buku besar pada informasi yang paling up to date,
6. Menentukan saldo besar besar setelah disesuaikan,
7. Menyusun laporan keuangan,
8. Menutup buku besar,
9. Menentukan saldo buku besar dan menuangkan dalam Neraca Saldo Setelah
Tutup Buku.
Universitas Sumatera Utara
Sistem akuntansi instansi merupakan prosedur akuntansi yang dilaksanakan sebagai Pertanggungjawaban Keuangan pada Kementerian NegaraLembaga. Dasar
hukum sistem akuntansi instansi tersebut adalah: 1.
Undang-Undang No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara. 2.
Undang-Undang No. 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara. 3.
Undang-Undang No. 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah.
4. Peraturan Pemerintah No. 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi
Pemerintahan. 5.
Peraturan Pemerintah No. 06 Tahun 2006 tentang Pengelolaan Barang Milik NegaraDaerah.
6. Peraturan Pemerintah No. 08 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan
Kinerja Instansi Pemerintah. 7.
Peraturan Menteri Keuangan No. 171PMK.052007 tentang Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Pemerintah Pusat.
8. Peraturan Menteri Keuangan No. 91PMK.052007 tentang Bagan Akun
Standar. 9.
Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan No. 01PB2005 tentang Jurnal Standar.
10. Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan No. 24PB2006 tentang
Pelaksanaan Penyusunan Laporan Keuangan Kementerian NergaraLembaga.
Universitas Sumatera Utara
Dalam sistem akuntansi instansi ada empat unit Kuasa Pengguna Anggaran KPA, yaitu:
1. KPA-Kantor Pusat KP.
2. KPA-Kantor Daerah KD.
3. KPA-Dekonsentrasi DK.
4. KPA-Tugas Pembantuan TP .
Unit Akuntansi Kuasa Pengguna Anggaran UAKPA adalah unit akuntansi instansi yang melakukan kegiatan akuntansi dan pelaporan tingkat satuan kerja.
Kegiatan dalam SAK UAKPA adalah: 1.
Merekam dok sumber: DIPASPMSP2Ddll. 2.
Mencetak Register Transaksi Harian. 3.
Terima ADK BMN dari SAKPB dan posting data transaksi yang valid. 4.
Cetak dan verifikasi buku besar. 5.
Cetak LRA, kirim bersama ADK ke KPPN. 6.
Rekonsiliasi dengan KPPN, buat BAR, perbaiki laporan bila perlu. 7.
Cetak Neraca dan LRA, kirim bersama ADK ke UAPPA-WUAPPA-E1. 8.
Rekam dok Piutang, Persediaan, dan Konstruksi dalam Pengerjaan. 9.
Menyusun CaLK dan SOR kirim bersama LK ke UAPPA-WUAPPA-E1. Kerangka sistem akuntansi isntansi dapat digambarkan sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.1. Kerangka SAI 2.1.3. Peran dan Tujuan Laporan Keuangan KementerianKelembagaan
Laporan Keuangan negara adalah produk akhir dari proses akuntansi yang telah dilakukan. Laporan Keuangan KementerianKelembagaan yang merupakan
bagian dari laporan keuangan negara penyusunannya harus memenuhi prinsip-prinsip yang dinyatakan dalam Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan No. 24PB2006
tentang Pelaksanaan Penyusunan Laporan Keuangan Kementerian NergaraLembaga. Laporan Keuangan KementerianKelembagaan yang dihasilkan dari masing-masing
unit kerja yang terdiri dari: Unit Akuntansi Pengguna Anggaran UAPA, Unit Akuntansi Pembantu Pengguna Anggaran-Eselon 1 UAPPA-E1, Unit Akuntansi
Pembantu Pengguna Anggaran-Wilayah UAPPA-W dan Unit Akuntansi Kuasa Pengguna Anggaran UAKPA.
SAI
SAK
SIMAK BMN
SATUAN KERJA
SATKER PENGGUNA BAPP
SATKER PERANGKAT DAERAH
Universitas Sumatera Utara
Laporan Keuangan KementerianKelembagaan suatu hasil dari proses pengidentifikasian, pengukuran, pencatatan dari transaksi ekonomi keuangan dari
entitas kementeriankelembagaan yang dijadikan sebagai informasi dalam rangka pertanggungjawaban pengelolaan keuangan dan pengambilan keputusan ekonomi
oleh pihak-pihak eksternal entitas pemerintah yang memerlukannya. Laporan keuangan kementeriankelembagaan tersebut harus disusun sesuai dengan Standar
Akuntansi Pemerintahan SAP. Dengan demikian yang dimaksud dengan laporan keuangan kementerian
kelembagaan adalah suatu hasil dari proses pengidentifikasian, pengukuran, pencatatan dari transaksi ekonomi keuangan dari entitas akuntansi yang ada dalam
suatu kementeriankelembagaan yang dijadikan sebagai informasi dalam rangka pertanggungjawaban pengelolaan keuangan entitas akuntansi dan pengambilan
keputusan ekonomi oleh pihak-pihak yang memerlukannya. Laporan keuangan kementeriankelembagaan tersebut harus disusun sesuai dengan Standar Akuntansi
Pemerintahan. Yang dimaksud dengan transaksi ekonomi adalah aktivitas yang berhubungan dengan uang sedangkan yang dimaksud dengan pengukuran transaksi
ekonomi yaitu dengan menggunakan satuan uang. Laporan keuangan kementeriankelembagaan yang merupakan gabungan dari
laporan keuangan organisasi yang di bawah kementeriankelembagaan disusun untuk menyediakan informasi yang relevan mengenai posisi keuangan dan seluruh transaksi
yang dilakukan oleh suatu entitas kementeriankelembagaan selama satu periode pelaporan.
Laporan keuangan
kementeriankelembagaan digunakan
untuk
Universitas Sumatera Utara
membandingkan realisasi pendapatan, belanja, transfer dan pembiayaan dengan anggaran yang ditetapkan, menilai kondisi keuangan, mengevaluasi efektivitas dan
efisiensi suatu entitas kementeriankelembagaan. Laporan keuangan kementeriankelembagaan bermanfaat dalam menilai
akuntabilitas dan membuat keputusan baik keputusan ekonomi sosial maupun politik, karena laporan keuangan kementeriankelembagaan memberi informasi berikut ini:
a. Kecukupan penerimaan periode berjalan untuk membiayai seluruh pengeluaran.
b. Kesesuaian cara memperoleh sumber daya ekonomi dan alokasinya dengan
anggaran yang ditetapkan dan peraturan perundang-undangan. c.
Jumlah sumber daya ekonomi yang digunakan dalam kegiatan entitas pelaporan serta hasil-hasil yang telah dicapai.
d. Cara entitas pelaporan mendanai seluruh kegiatannya dan mencukupi kebutuhan
kasnya. e.
Posisi keuangan dan kondisi entitas pelaporan berkaitan dengan sumber-sumber penerimaannya, baik jangka pendek maupun jangka panjang termasuk yang
berasal dari pajak dan pinjaman. f.
Perubahan posisi keuangan entitas pelaporan, apakah mengalami kenaikan atau penurunan sebagai akibat kegiatan yang dilakukan selama periode pelaporan.
Laporan Keuangan merupakan laporan yang terstruktur mengenai posisi keuangan dan transaksi-transaksi yang dilakukan oleh suatu entitas pelaporan. Tujuan
umum laporan keuangan adalah menyajikan informasi mengenai posisi keuangan, realisasi anggaran, suatu entitas pelaporan yang bermanfaat bagi para pengguna
Universitas Sumatera Utara
dalam membuat dan mengevaluasi keputusan mengenai alokasi sumber daya. Secara spesifik tujuan laporan keuangan kementeriankelembagaan adalah untuk menyajikan
informasi yang berguna untuk pengambilan keputusan dan untuk menunjukkan akuntabilitas entitas pelaporan atas sumber daya yang dipercayakan kepadanya.
Untuk memenuhi tujuan tersebut, Laporan Keuangan menyediakan informasi mengenai entitas pelaporan dalam hal:
a.
Aset.
b.
Kewajiban.
c.
Ekuitas Dana.
d.
Pendapatan.
e.
Belanja.
f.
Transfer, dan
g.
Pembiayaan. Pembuatan Laporan Keuangan dilakukan oleh masing-masing instansi
pemerintah. Selanjutnya laporan keuangan tersebut akan dikonsolidasikan oleh Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara KPPN menjadi Laporan Keuangan
KementerianKelembagaan. Laporan Keuangan KementerianKelembagaan terdiri dari:
1 Laporan Realisasi Anggaran.
2 Neraca.
3 Catatan atas Laporan Keuangan.
Universitas Sumatera Utara
Setiap satuan kerja mempunyai kewajiban untuk melaporkan upaya-upaya yang telah dilakukan serta hasil yang dicapai dalam pelaksanaan kegiatan secara
sistematis dan terstruktur pada suatu periode pelaporan untuk kepentingan: 1.
Akuntabilitas Mempertanggungjawabkan pengelolaan sumber daya serta pelaksanaan
kebijakan yang dipercayakan kepada entitas pelaporan dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan secara periodik.
2. Manajemen
Membantu para pengguna untuk mengevaluasi pelaksanaan kegiatan suatu entitas pelaporan dalam periode pelaporan sehingga memudahkan fungsi
perencanaan, pengelolaan dan pengendalian atas seluruh aset, kewajiban, dan ekuitas dana.
3. Transparansi
Memberikan informasi keuangan yang terbuka dan jujur kepada masyarakat berdasarkan pertimbangan bahwa masyarakat memiliki hak untuk mengetahui
secara terbuka dan menyeluruh atas pertanggungjawaban pemerintah dalam pengelolaan sumber daya yang dipercayakan kepadanya dan ketaatannya pada
peraturan perundang-undangan. 4.
Keseimbangan Antargenerasi intergenerational equity Membantu para pengguna dalam mengetahui kecukupan penerimaan pemerintah
pada periode pelaporan untuk membiayai seluruh pengeluaran yang dialokasikan
Universitas Sumatera Utara
dan apakah generasi yang akan datang diasumsikan akan ikut menanggung beban pengeluaran tersebut.
2.2. Tinjauan Penelitian Terdahulu