Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Reformasi pengelolaan keuangan negaradaerah menuju tata kelola yang baik. Perubahan sistem hubungan keuangan pusatpemerintahan daerah dengan pengawasan oleh stakeholders atas pengelolaan keuangan negaradaerah. Bentuk reformasi adalah penataan peraturan perundang-undangan; penataan kelembagaan; penataan sistem pengelolaan keuangan negaradaerah; dan pengembangan sumber daya manusia di bidang keuangan. Tujuan sistem pengelolaan keuangan kementeriankelembagaan adalah memahami garis besar lingkup pengelolaan keuangan unit-unit kerja yang ada di bawah organisasi kementeriankelembagaan, memahami siklus keuangan kelembagaan, memahami jenis-jenis laporan keuangan kelembagaan dan memahami proses pertanggungjawaban keuangan kelembagaan. Dasar hukum pertanggung- jawaban UU No. 172003 tentang Keuangan Negara; UU No. 12004 tentang Perbendaharaan Negara; UU No. 152004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara; UU No. 322004 tentang Pemerintahan Daerah; UU No. 332004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah; PP No. 232005 tentang Pengelolaan Keuangan BLU; PP No. 242005 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan; PP No. 582005 tentang Universitas Sumatera Utara Pengelolaan Keuangan Daerah; PP No. 82006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah. Asas umum yang dibutuhkan adalah akuntabilitas: keuangan kinerja, profesionalitas: di lingkungan pengelola keuangan pengguna anggaranbarang dan proporsionalitas: alokasi sesuai target kinerja. Keterbukaan Pemeriksaan secara independen atas pengelolaan negara dikuasakan kepada Menteri Keuangan selaku pengelola fiskal dan wakil pemerintah dalam kepemilikan kekayaan negara yang dipisahkan. Dikuasakan kepada menteripimpinan lembaga selaku Pengguna AnggaranPengguna Barang kementerianlembaga yang dipimpinnya. Diserahkan kepada gubernurbupatiwalikota selaku kepala pemerintahan daerah untuk mengelola keuangan daerah dan mewakili pemerintah daerah dalam kepemilikan kekayaan daerah yang dipisahkan. Kepala SKPKD selaku pejabat pengelola keuangan daerahPPKD Kepala Satuan Kerja Perangkat DaerahSKPD selaku pejabat Pengguna AnggaranBarang Daerah Sekretaris Daerah selaku koordinator PP No. 582005. Laporan keuangan kementeriankelembagaan adalah bentuk pertanggung- jawaban atas pelaksanaan APBN berupa Laporan Realisasi Anggaran LRA, Neraca dan Catatan atas Laporan Keuangan CALK. Keandalan laporan keuangan dapat diuji dengan laporan keuangan yang dihasilkan oleh Satuan Kerja satker dengan proses rekonsiliasi. Sedangkan pengertian rekonsiliasi adalah proses pencocokan data transaksi keuangan yang diproses dengan sistem yang berbeda berdasarkan dokumen sumber yang sama. ADK Arsip Data Komputer merupakan hasil pemprosesan Buku Besar Sistem Akuntansi Instansi SAI yang dikirim oleh satker ke KPPN untuk Universitas Sumatera Utara rekonsiliasi dengan data SAU KPPN. Sedangkan satker dinyatakan telah melakukan rekonsiliasi dengan KPPN apabila hasil rekonsiliasi tersebut sudah menunjukkan kesesuaian data dan telah dituangkan dalam Berita Acara Rekonsiliasi. Sehubungan dengan pentingnya SAI dalam membuat laporan keuangan instansi, maka diharapkan setiap instansi pemerintah dan tidak terkecuali bagi Unit Pelaksana Teknis UPT Kementerian Pendidikan Nasional Provinsi Sumatera Utara untuk menyelenggarakan SAI sebagai sistem akuntansi guna menyampaikan laporan keuangan instansi kepada Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara KPPN. Hakikat dan fungsi rekonsiliasi adalah pencocokan data antara dua pihak yang terpisah dengan maksud untuk meningkatkan keandalan laporan keuangan masing- masing pihak. Secara keseluruhan bahwa implementasi di Unit Pelaksana Teknis Kementerian Pendidikan Nasional Provinsi Sumatera Utara telah dan akan menuju pada keandalan laporan keuangan. Implementasi di lingkungan Unit Pelaksana Teknis Kementerian Pendidikan Nasional Provinsi Sumatera Utara selama ini sudah berjalan dengan baik, tetapi masih ada kendala. Masih ada satuan-satuan kerja satker sebagai pengguna anggaran, sering terlambat dalam menyampaikan laporan keuangan oleh satker ke KPPN dan UAPPA-W, karena dipengaruhi oleh SDM sehingga kurang efektif dan efisien. Berdasarkan identifikasi kendala di atas, maka Sistem Akuntansi Instansi saat ini sangat besar pengaruhnya terhadap laporan keuangan, karena sanksi keterlambatan penyampaian laporan keuangan bagi instansi dapat berdampak buruk bagi kinerja instansi di masa mendatang. Universitas Sumatera Utara Pengaruh kinerja yang dimaksud adalah apabila Kuasa Pengguna Anggaran yakni satker tidak menyampaikan laporan keuangan tersebut, KPPN dapat menunda penerbitan Surat Perintah Pencairan Dana SP2D atas Surat Perintah Membayar SPM yang diajukan oleh Satker. Prestasi dalam penyampaian laporan keuangan yang menyangkut ketepatan waktu dan keakuratan data dengan menyertakan hasil rekonsiliasi pencocokan SAI dan SAU dan Berita Acara Rekonsiliasi BAR dari KKPN. Dalam suatu sistem akuntansi terkandung unsur-unsur pengendalian, maka baik buruknya sistem akuntansi sangat mempengaruhi Unit Pelaksana Teknis Kementerian Pendidikan Nasional Provinsi Sumatera Utara dalam melakukan pengendalian internal dalam aktivitas perusahaan khususnya dalam pembuatan pertanggungjawaban laporan keuangan. Laporan keuangan Unit Pelaksana Teknis Kementerian Pendidikan Nasional Sumatera Utara meliputi: neraca, laporan realisasi anggaran dan catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang integral dari laporan keuangan. Mengingat begitu pentingnya penerapan sistem akuntansi instansi pada Unit Pelaksana Teknis Kementerian Pendidikan Nasional Provinsi Sumatera Utara, maka Sistem Akuntansi Instansi yang memadai merupakan hal yang mutlak agar terciptanya pertanggung- jawaban laporan keuangan yang lebih baik. Tanpa adanya SAI yang baik, Unit Pelaksana Teknis Kementerian Pendidikan Nasional Provinsi Sumatera Utara mungkin tidak dapat memproses transaksinya secara jelas, terinci dan terstruktur dan lembaga tersebut mungkin tidak akan memperoleh informasi yang relevan dan dapat Universitas Sumatera Utara dipercaya yang diperlukan untuk dijadikan dasar dalam penyusunan laporan keuangan. Sejalan dengan perkembangan kualitas Sumber Daya Manusia SDM di bidang ketenagakerjaan, kebutuhan akan tenaga kerja yang mempunyai produktivitas tinggi diperlukan bagi semua pihak, baik lembaga swasta maupun instansi pemerintahan. Hal ini disebabkan peran SDM sangat berpengaruh terhadap keberhasilan pelaksanaan pekerjaan, di mana SDM yang kompeten merupakan salah satu asset penting bagi lembaga untuk mencapai sasaran yang diinginkan. Standar Akuntansi Pemerintahan menyebutkan bahwa karakteristik kualitatif laporan keuangan adalah ukuran-ukuran normatif yang perlu diwujudkan dalam informasi akuntansi sehingga dapat memenuhi tujuannya. Keempat karakteristik berikut ini merupakan prsyarat normatif yang diperlukan agar laporan keuangan pemerintah dapat memenuhi kualitas yang dikehendaki, yakni: 1. Relevan, yang berarti informasi harus memiliki feedback value, predictive value, tepat waktu dan lengkap. 2. Andal, yang berarti informasi harus memiliki karakteristik penyajian jujur, veriability, netralitas. 3. Dapat dibandingkan, berarti laporan keuangan dapat dibandingkan dengan periode sebelumnya atau dapat dibandingkan dengan laporan keuangan entitas lain. 4. Dapat dipahami, berarti bahwa informasi yang disajikan dalam laporan keuangan dapat dipahami oleh pengguna dan dinyatakan dalam bentuk serta istilah yang Universitas Sumatera Utara disesuaikan dengan batas pemahaman para pengguna. Dalam rangka memenuhi kriteria kualitatif laporan keuangan tersebut di atas, pemerintah pusat mengembangkan sebuat Sistem Akuntansi Pemerintah Pusat SAPP. SAPP akan menghasilkan Laporan Keuangan Pemerintah Pusat LKPP yang akan diperiksa terlebih dahulu oleh BPK-RI sebelum diserahkan ke DPR. SAPP terdiri dari dua sub sistem yaitu Sistem Akuntansi Pusat SiAP dan Sistem Akuntansi Instansi. Oleh karena itu kualitas informasi LKPP dipengaruhi oleh implementasi SiAP dan SAI, karena pada dasarnya LKPP merupakan konsolidasi dari laporan keuangan KementerianLembaga. Dalam melakukan audit LKPP, BPK-RI menemukan beberapa kelemahan terkait dengan pelaksanaan SAPP khususnya implementasi SAI pada tingkat Kementerian, Eselon I, Wilayah maupun Satuan Kerja. Permasalahan dalam implementasi SAI pada umumnya terkait dengan permasalahan kualitas sumber daya manusia yang menjalankan SAI, kurangnya pemahaman terhadap SAI, lemahnya pengendalian internal, kurangnya komitmen dan dukungan pimpinan satuan kerja Choirunisah, 2008.

1.2. Rumusan Masalah

Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Penerapan Sistem Akuntansi Pemerintahan Daerah dan Kompetensi Sumber Daya Manusia terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintahan Daerah di Provinsi Sumatera Utara

12 219 114

Pengaruh Penerapan Sistem Akuntansi Keuangan Pemerintah Daerah Terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah(Studi Kasus Pada Seluruh Skpd Di Provinsi Sumatera Utara)

20 180 71

Pengaruh Motivasi Kinerja dan Kemampuan Pegawai Terhadap Kualitas Pelayanan Publik pada Unit Pelaksana Teknis Dinas Pendapatan Provinsi Sumatera Utara Medan Selatan

1 36 109

Pengaruh Pemahaman Sistem Akuntansi Keuangan Daerah Dan Pengelolaan Keuangan Daerah Terhadap Kinerja SKPD Pada Pemerintah Provinsi Sumatera Utara

14 95 93

Analisis Prosedur Akuntansi Keuangan Daerah Dalam Penyusunan Laporan Pertanggungjawaban Keuangan pada Pemko Medan

0 26 129

PENGARUH KOMPETENSI PENGELOLA KEUANGAN DAN SISTEM AKUNTANSI KEUANGAN DAERAH TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN

0 0 16

Analisis Pengaruh Penerapan Sistem Akuntansi Pemerintahan Daerah dan Kompetensi Sumber Daya Manusia terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintahan Daerah di Provinsi Sumatera Utara

0 0 29

Analisis Pengaruh Penerapan Sistem Akuntansi Pemerintahan Daerah dan Kompetensi Sumber Daya Manusia terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintahan Daerah di Provinsi Sumatera Utara

0 0 13

Pengaruh Motivasi Kinerja dan Kemampuan Pegawai Terhadap Kualitas Pelayanan Publik pada Unit Pelaksana Teknis Dinas Pendapatan Provinsi Sumatera Utara Medan Selatan

0 1 18

Pengaruh Motivasi Kinerja dan Kemampuan Pegawai Terhadap Kualitas Pelayanan Publik pada Unit Pelaksana Teknis Dinas Pendapatan Provinsi Sumatera Utara Medan Selatan

0 0 12