Berdasarkan tabel maka diperoleh nilai rata-rata empirik psychological capital sebesar 119.387 dengan standar deviasi sebesar 8.289 dan nilai rata-rata
hipotetik sebesar 96 dan standar deviasinya sebesar 21.33. Jika dilihat dari perbandingan antara rata-rata empirik dengan rata-rata hipotetik, maka diperoleh
rata-rata empirik lebih besar daripada rata-rata hipotetik 119.387 96. Dari mean hipotetik sebesar 96 dan standar deviasi sebesar 21.33 dapat
dibuat kategorisasi psychological capital seperti yang terlihat dalam tabel berikut:
Tabel 17 Kategorisasi Psychological Capital Mean Hipotetik
Variabel Rentang Nilai Kategori Jumlah Persentase
Psychological Capital
X 74.67 Rendah
0 orang 74.67 X
117.33 Sedang 26 orang
41.9 X 117.33
Tinggi 36 orang
58.1
Total
62 orang 100
Dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa subjek yang memiliki psychological capital rendah sebanyak 0 orang 0, subjek yang memiliki psychological
capital sedang sebanyak 26 orang 41.9 dan subjek yang memiliki psychological capital tinggi sebanyak 36 orang 58.1 .
Pada data empirik juga terlihat mean empiriknya bernilai 119.387, sehingga termasuk dalam kategori tinggi. Artinya, karyawan yang menjadi subjek
penelitian memiliki psychological capital yang tergolong kategori tinggi.
b. Kategorisasi Skor Skala Job Insecurity
Setelah dilakukan uji realibilitas terhadap skala job insecurity didapat 20 aitem yang memenuhi persyaratan untuk kemudian dianalisa menjadi data
penelitian dengan rentang nilai 1-5 sehingga menghasilkan total skor minimal 20 dan skor maksimum sebesar 100.
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh total skor maksimum 73 dan skor minimum 32. Hasil perhitungan rata-rata empirik dan rata-rata hipotetik job
insecurity dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 18 Nilai Empirik dan Hipotetik Job insecurity
Minimum Maksimum Rata-rata SD
Nilai Empirik
32 73
51.081 8.729
Nilai Hipotetik
20 100
60 13.33
Berdasarkan tabel maka diperoleh nilai rata-rata empirik job insecurity sebesar 51.081 dengan standar deviasi sebesar 8.729 dan nilai rata-rata hipotetik
sebesar 60 dan standar deviasinya sebesar 13.33. Jika dilihat dari perbandingan antara rata-rata empirik dengan rata-rata hipotetik, maka diperoleh rata-rata
empirik lebih kecil daripada rata-rata hipotetik 51.081 60. Dari mean hipotetik sebesar 60 dan standar deviasi sebesar 13.33 dapat
dibuat kategorisasi job insecurity seperti yang terlihat dalam tabel berikut ini:
Tabel 19 Kategorisasi Job Insecurity Mean Hipotetik
Variabel Rentang Nilai Kategori Jumlah
Persentase
Job Insecurity
X 46.67 Rendah
13 orang 21
46.67 X 73.33
Sedang 49 orang
79 X 73.33
Tinggi 0 orang
Total 62 orang
100 Dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa subjek yang memiliki job insecurity
rendah sebanyak 13 orang 21 , subjek yang memiliki job insecurity sedang
Universitas Sumatera Utara
sebanyak 49 orang 79 dan subjek yang memiliki job insecurity tinggi sebanyak 0 orang 0 .
Pada data empirik juga terlihat mean empiriknya bernilai 51.081, sehingga termasuk dalam kategori sedang. Artinya, karyawan yang menjadi subjek
penelitian memiliki job insecurity yang tergolong kategori sedang. Dari hasil kategorisasi psychological capital dan job insecurity, maka
dapat dilihat penyebaran skor dalam bentuk matriks kategori antara variabel psychological capital dan job insecurity pada tabel berikut ini:
Tabel 20 Matriks Hubungan Psychological Capital dengan Job Insecurity
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa hubungan variabel yang memiliki persentase terbesar terletak pada kategori psychological capital tinggi dan job
insecurity sedang yaitu sebanyak 27 orang 43.5 . Untuk urutan kedua yaitu dengan jumlah subjek sebanyak 22 orang 35.5 yaitu pada subjek yang
memiliki psychological capital dan job insecurity yang sedang. Subjek yang memiliki psychological capital tinggi dan job insecurity rendah sebanyak 9 orang
14.5 . Sedangkan subjek yang memiliki psychological capital sedang dan job insecurity rendah sebanyak 4 orang 6.5 .
Psychological Capital Tinggi
Sedang Rendah
Job Insecurity
Jum Pers
Jum Pers
Jum Pers
Tinggi Sedang
27 43.5
22 35.5
Rendah 9
14.5 4
6.5
Total
62 100
Universitas Sumatera Utara
C. PEMBAHASAN
Hasil penelitian pada sampel karyawan PT. Perkebunan Nusantara IV Persero Medan menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara psychological
capital dengan job insecurity pada karyawan, yaitu dengan kuat hubungan sebesar 30,6 . Hubungan antara psychological capital dengan job insecurity ini bernilai
negatif, artinya bahwa ketika semakin tinggi psychological capital maka semakin rendahlah job insecurity pada karyawan, demikian sebaliknya, jika semakin
rendah psychological capital maka semakin tinggilah tingkat job insecurity pada karyawan. Variabel psychological capital ini memberikan pengaruh sebesar 9.3
terhadap job insecurity pada karyawan, ini berarti bahwa terdapat 90.7 lagi faktor lain yang mempengaruhi job insecurity pada karyawan.
Berdasarkan perhitungan dari analisa regresi dengan menggunakan metode stepwise juga dapat diketahui bahwa aspek self efficacy, hope, dan optimism, tidak
berpengaruh secara signifikan terhadap job insecurity, yaitu dengan taraf signifikansi 0.05. Sedangkan untuk aspek resiliency memiliki taraf probabilitas
sebesar 0.002 0.05, dengan nilai beta terstandarisasi yaitu -1.055, artinya bahwa setiap penambahan skor resiliency sebanyak satu satuan mengakibatkan
penurunan skor job insecurity sebesar 1.055. Dalam hal ini, hipotesis minor yang menyatakan bahwa aspek resiliency berpengaruh secara signifikan terhadap job
insecurity diterima. Dari hasil kategorisasi dapat dilihat bahwa tingkat psychological capital
karyawan di PT. Perkebunan Nusantara IV Persero Medan lebih banyak berada pada kategorisasi yang tinggi yaitu 36 orang 58.1 dan sisanya yaitu 26 orang
41,9 termasuk dalam kategori tingkat psychological capital yang sedang.
Universitas Sumatera Utara