Imam Widhiono
10 |
Strategi Konservasi Serangga Pollinator
2.4.1. Warna bunga
Warna bunga merupakan faktor yang sangat penting yang membatasi serangga penyerbuk khusus untuk mengunjungi suatu
jenis bunga serta memengaruhi tingkah laku serangga penyerbuk secara umum. Serangga penyerbuk bertanggung jawab terhadap
polimorpisme dalam populasi tumbuhan. Kupu-kupu dan lalat cenderung menyukai bunga berwarna kuning, bombus menyukai
bunga berwarna putih. Perubahan warna bunga yang disebabkan oleh umur juga memengaruhi tingkah laku pencarian pakan serangga
penyerbuk. asil penelitian Widhiono dan Sudiana a tentang
hubungan keragaman serangga penyerbuk dengan warna bunga di lahan pertanian lereng utara Gunung Slamet ternyata menunjukkan
serangga penyerbuk, terutama spesies generalis tidak memilih warna bunga. Serangga-serangga tersebut sebagian besar dari jenis lebah
liar Apiformes : Hymenoptera dari familiaApidae, Bombidae, Meghacilidae,
2.4.2. Bau bunga
Bau bunga juga merupakan faktor yang penting sebagai penarik serangga penyerbuk, karena serangga penyerbuk sangat tertarik
pada bau bunga. Bunga yang mekar pada malam hari mempunyai bau bunga yang menyengat yang digunakan untuk menarik serangga dari
jarak jauh, sedangkan bunga yang mekar pada siang hari cenderung tidak mempunyai bau yang menyengat. Bunga yang mempunyai bau
yang menyengat biasanya berkaitan dengan kandungan nektar yang ada
Wright dan Schiestl, .
2.4.3. Waktu pembungaan
Kesesuaian waktu pembungaan bunga-bunga yang berukuran kecil pada lahan yang luas berperan dalam meningkatkan pengeumpulan
energi dan penghematan waktu dan energi yang dibutuhkan oleh serangga penyerbuk dalam pencarian pakan. Waktu pembungaan
yang sesuai pada musim bunga akan meningkatkan penyerbukan silang karena menarik serangga penyerbuk dan meningkatkan
keberhasilan penyerbukan.
Pembungaan vertikal
sangat
Imam Widhiono
Strategi Konservasi Serangga Pollinator
| 11
menguntungkan bagi serangga penyerbuk dari kelompok lebah karena jumlah nektar cenderung berkurang, tetapi konsentrasi gula
pada nektar meningkat pada bunga yang letaknya lebih tinggi. Lebah biasanya mencari nektar dimulai dari bunga dengan posisi dibawah
dan secara bertahap naik ke bunga yang lebih tinggi letaknya Scaven dan Laverty,
. 2.4.4.
Kunjungan Serangga Pada Bunga Secara Konstan Flower Constancy
Flower constancy adalah tingkah laku satu serangga penyerbuk yang
membatasi kunjungan hanya pada satu jenis bunga dalam aktivitas pencarian pakannya meskipun bunga tanaman lain banyak melimpah
Kidoro dan idashi, . Flower constancy merupakan tingkah
laku yang sangat penting karena akan meningkatkan efektivitas penyerbukan bagi tumbuhan dan menghemat waktu pencarian dan
energi pakan bagi serangga penyerbuk sehingga mampu menjamin keberlanjutan kehidupan koloninya. Kemampuan ini diduga
berhubungan dengan pengenalan bunga, penglihatan, penciuman, dan juga daya ingat dari serangga. Flower constancy terutama
dimiliki oleh serangga penyerbuk dari kelompok lebah baik lebah eusosial maupun lebah solitair Gegear dan Laverty,
. 2.4.5.
Kandungan Nektar
Nektar adalah cairan gula sebagai sumber pakan dan energi bagi serangga penyerbuk. Kandungan nektar terdiri atas gula kompleks,
asam amino, protein, lemak, antioxidan, vitamin, alkaloid, asam organik dan mineral. Jumlah nektar yang sedikit pada bunga
dibandingkan dengan kebutuhan, menyebabkan serangga penyerbuk mengunjungi banyak bunga. Kondisi tersebut menyebabkan lebih
banyak terjadi penyerbukan silang pada tumbuhan. Jumlah nektar yang terdapat pada bunga bervariasi antara µg perbunga sampai
µg.Serangga penyerbuk sendiri membutuhkan nektar dengan kandungan gula bervariasi antara - . Nilai kandungan gizi
nektar berbeda bergantungpada serangga yang mengunjunginya.
Imam Widhiono
12 |
Strategi Konservasi Serangga Pollinator
2.4.6. Kandungan Tepungsari