Penyerbukan Oleh Serangga Latar Belakang

Imam Widhiono Strategi Konservasi Serangga Pollinator | 9

2.3. Penyerbukan Oleh Serangga

Proses koevolusi antara tumbuhan berbunga dengan penyerbuk telah berlangsung jutaan tahun yang lalu. Menurut teori Spengel, bahwa setiap pengkhususan dari anatomy dan fisiologi tumbuhan selalu berhubungan dengan kekhususan struktur dan tingkah laku serangga yang mengunjungi bunga untuk melakukan penyerbukan. Dengan demikian dari . spesies tumbuhan berbunga Angiospermae , diantaranya melakukan penyerbukan dengan bantuan serangga dan diantaranya adalah penghasil bahan makanan bagi manusia. Serangga penyerbuk memfasilitasi tumbuhan untuk melakukan penyerbukan silang dengan tumbuhan lain dalam satu spesies serangga juga mampu menyebarkan biji pada jarak yang jauh sehingga dapat menghindarkan pemakanan biji serta menurangi resiko serangan penyakit endemik terhadap tumbuhan. Serangga juga mampu meningkatkan kualitas dan kuantitas buah pada tumbuhan Thompson, Kebanyakan spesies tumbuhan diserbuki oleh berbagai spesies serangga. ubungan antara type serangga dengan variasi ciri-ciri bunga kemungkinan merupakan gambaran potensi yang sangat penting yang menjelaskan bagaimana serangga dapat memilih suatu bunga.. ubungan ini menjadi sangat penting karena kebanyakan serangga penyerbuk mempunyai variasi kelimpahan antar waktu dan tempat sehingga mempengaruhi efektivitas penyerbukannya. Variasi tingkat kunjungan serangga penyerbuk pada tumbuhan diduga berhubungan dengan berbagai modifikasi tampilan bunga warna, bentuk, kandungan nektar dan waktu pembungaan.

2.4. Modifikasi Tampilan Bunga Dan Serangga Penyerbuk

Variasi tingkat kunjungan serangga penyerbuk pada tumbuhan diduga berhubungan dengan berbagai modifikasi tampilan bunga warna, bentuk, kandungan nektar dan waktu pembungaan. Imam Widhiono 10 | Strategi Konservasi Serangga Pollinator

2.4.1. Warna bunga

Warna bunga merupakan faktor yang sangat penting yang membatasi serangga penyerbuk khusus untuk mengunjungi suatu jenis bunga serta memengaruhi tingkah laku serangga penyerbuk secara umum. Serangga penyerbuk bertanggung jawab terhadap polimorpisme dalam populasi tumbuhan. Kupu-kupu dan lalat cenderung menyukai bunga berwarna kuning, bombus menyukai bunga berwarna putih. Perubahan warna bunga yang disebabkan oleh umur juga memengaruhi tingkah laku pencarian pakan serangga penyerbuk. asil penelitian Widhiono dan Sudiana a tentang hubungan keragaman serangga penyerbuk dengan warna bunga di lahan pertanian lereng utara Gunung Slamet ternyata menunjukkan serangga penyerbuk, terutama spesies generalis tidak memilih warna bunga. Serangga-serangga tersebut sebagian besar dari jenis lebah liar Apiformes : Hymenoptera dari familiaApidae, Bombidae, Meghacilidae,

2.4.2. Bau bunga

Bau bunga juga merupakan faktor yang penting sebagai penarik serangga penyerbuk, karena serangga penyerbuk sangat tertarik pada bau bunga. Bunga yang mekar pada malam hari mempunyai bau bunga yang menyengat yang digunakan untuk menarik serangga dari jarak jauh, sedangkan bunga yang mekar pada siang hari cenderung tidak mempunyai bau yang menyengat. Bunga yang mempunyai bau yang menyengat biasanya berkaitan dengan kandungan nektar yang ada Wright dan Schiestl, .

2.4.3. Waktu pembungaan

Kesesuaian waktu pembungaan bunga-bunga yang berukuran kecil pada lahan yang luas berperan dalam meningkatkan pengeumpulan energi dan penghematan waktu dan energi yang dibutuhkan oleh serangga penyerbuk dalam pencarian pakan. Waktu pembungaan yang sesuai pada musim bunga akan meningkatkan penyerbukan silang karena menarik serangga penyerbuk dan meningkatkan keberhasilan penyerbukan. Pembungaan vertikal sangat Imam Widhiono Strategi Konservasi Serangga Pollinator | 11 menguntungkan bagi serangga penyerbuk dari kelompok lebah karena jumlah nektar cenderung berkurang, tetapi konsentrasi gula pada nektar meningkat pada bunga yang letaknya lebih tinggi. Lebah biasanya mencari nektar dimulai dari bunga dengan posisi dibawah dan secara bertahap naik ke bunga yang lebih tinggi letaknya Scaven dan Laverty, . 2.4.4. Kunjungan Serangga Pada Bunga Secara Konstan Flower Constancy Flower constancy adalah tingkah laku satu serangga penyerbuk yang membatasi kunjungan hanya pada satu jenis bunga dalam aktivitas pencarian pakannya meskipun bunga tanaman lain banyak melimpah Kidoro dan idashi, . Flower constancy merupakan tingkah laku yang sangat penting karena akan meningkatkan efektivitas penyerbukan bagi tumbuhan dan menghemat waktu pencarian dan energi pakan bagi serangga penyerbuk sehingga mampu menjamin keberlanjutan kehidupan koloninya. Kemampuan ini diduga berhubungan dengan pengenalan bunga, penglihatan, penciuman, dan juga daya ingat dari serangga. Flower constancy terutama dimiliki oleh serangga penyerbuk dari kelompok lebah baik lebah eusosial maupun lebah solitair Gegear dan Laverty, . 2.4.5. Kandungan Nektar Nektar adalah cairan gula sebagai sumber pakan dan energi bagi serangga penyerbuk. Kandungan nektar terdiri atas gula kompleks, asam amino, protein, lemak, antioxidan, vitamin, alkaloid, asam organik dan mineral. Jumlah nektar yang sedikit pada bunga dibandingkan dengan kebutuhan, menyebabkan serangga penyerbuk mengunjungi banyak bunga. Kondisi tersebut menyebabkan lebih banyak terjadi penyerbukan silang pada tumbuhan. Jumlah nektar yang terdapat pada bunga bervariasi antara µg perbunga sampai µg.Serangga penyerbuk sendiri membutuhkan nektar dengan kandungan gula bervariasi antara - . Nilai kandungan gizi nektar berbeda bergantungpada serangga yang mengunjunginya. Imam Widhiono 12 | Strategi Konservasi Serangga Pollinator

2.4.6. Kandungan Tepungsari

Tepungsari merupakan sumber pakan utama pada berbagai serangga terutama lebah, lalat, thrips, kumbang, dan kupu-kupu. Tepungsari mempunyai kandungan nutrisi yang sangat tinggi terdiri atas asam amino esensial dan non esensial. Kandungan minyak pada bagian luar tepungsari berperan dalam mengakaitkan satu tepungsari dengan lainnya serta untuk menempel pada bagian tubuh serangga penyerbuk. Kandungan tepungsari meliputi protein - , - tepung, - gula, dan - lemak yang sangat dibutuhkan oleh lebah penyerbuk Ghazoul, . 2.5. Efektivitas Penyerbukan Efektivitas penyerbukan adalah frekwensi kunjungan suatu serangga pada sebuah bunga, dan jumlah biji yang dihasilkan oleh kujungan seranggatersebut, merupakan hal sangat penting dalam proses penyerbukan tumbuhan. Menurut Menzel dan Schmida, efektivitas penyerbukan sangat bergantung pada kelengkapan dan karakteristik serangga penyerbuk yang meliputi : penglihatan, penciuman , tingkah laku pencarian pakan,

2.5.1. Penglihatan

Secara umum serangga mampu melihat warna dari ultra violet nm sampai warna kuning oranye nm . Lebah penyerbuk mempunyai mata majemuk yang berbentuk bulat dengan facets” dan sangat sensitive terhadap warna biru, kuning dan biru kehijauan , ultraviolet dan polarisasi cahaya.

2.5.2. Penciuman

Lebah madu mempunyai kemampuan penciuman yang diperkirakan kali lebih tajam dibanding manusia, dan berperan sangat penting dalam menemukan sumber sumber pakan dan sebagai alat komunikasi dalam sarang. Imam Widhiono Strategi Konservasi Serangga Pollinator | 13

2.5.3. Tingkah Laku Pencarian Pakan

Faktor-faktor yang mempengaruhi tingkah laku pencarian pakan dan cara menentukan sumber pakan meliputi cuaca, jarak sumber pakan, kemampuan terbang serangga dan mutu serta jumlah pakan yang tersedia. Serangga penyerbuk mempunyai keragaman kisaran luas pencarian pakan antara - km dan tingkat aktivitas pencarian pakan sangat bergantung pada ketersediaan bunga.

2.6. Faktor Lingkungan Yang Mempengaruhi Penyerbukan

Menurut Kasper et al., , faktor-faktor lingkungan yang mempengaruhi kunjungan serangga penyerbuk pada bunga, meliputi: ketinggian tempat, suhu, cahaya matahari, dan angin

2.6.1. Ketinggian Tempat

Ketinggian tempat mempengaruhi proses penyerbukan dan tingkah laku pencarian pakan serangga penyerbuk. Serangga penyerbuk banyak ditemukan menyerbuk bunga pada ketinggian tempat yang rendah sampai sedang, dan memulai aktivitas mencari pakan lebih awal sejalan dengan kenaikan ketinggian tempat.

2.6.2. Suhu Udara

Suhu udara sangat berpengaruh terhadap serangga penyerbuk, karena jumlah energi yang dibutuhkan sangat bergantung pada suhu lingkungan.Apabila suhu lingkungan turun maka energi yang didapatkan berkurang sehingga serangga meningkatkan jumlah bunga yang dikunjungi dan bunga harus menyiapkan jumlah energi yang dibutuhkan serangga. Aktivitas pencarian pakan pada serangga penyerbuk malam hari menurun sejalan dengan meningkatnya temperatur. Lebah madu Apis cerana mampu melakukan pencarian pakan pada suhu udara rendah dibanding Apis mellifera, aktivitas pencarian pakan oleh lebah dapat dimulai pada suhu o C dan mencapai puncak pada suhu udara antara - o C. Imam Widhiono 14 | Strategi Konservasi Serangga Pollinator

2.6.3. Cahaya Matahari

Aktivitas serangga penyerbuk sangat dipengaruhi oleh cahaya matahari, baik yang mempunyai aktivitas siang hari, senja hari maupun malam hari. Lebah madu memulai aktivitas pencarian pakan apabila intensitas cahaya matahari mencapai lux atau dibawahnya dan akan berhenti beraktivitas ketika cahaya matahari hanya mencapai lux.Namun demikian, pada pagi hari lebah madu memulai aktivitas pencarian pakan pada intensitas cahaya matahari dibawah lux.

2.6.4. Angin

Angin memengaruhi aktivitas pencarian pakan serangga penyerbuk.Kecepatan angin antara - kmjam berdampak buruk terhadap aktivitas lebah madu dalam pencarian pakan. Imam Widhiono Strategi Konservasi Serangga Pollinator | 15 BAB III JENIS SERANGGA PENYERBUK

3.1. Latar Belakang

ada bab ini akan dibahas serangga penyerbuk yang sangat umum ditemukan pada lahan pertanian dan berdasar pada berbagai hasil penelitian sangat berperan dalam bidang pertanian,terutama pada produksi sayuran dan buah-buahan. Secara umum serangga yang sangat berperan dalam penterbukan tanaman pertanian terdiri atas ordo ymenoptera bangsa lebah dan tawon , ordo Coleoptera bangsa kumbang , ordo Diptera bangsa lalat , dan ordo Lepidoptera bangsa kupu-kupu . Meskipun bangsa kupu-kupu Ordo Lepidoptera banyak ditemukan tetapi tidak akan dibahas karena perananya dalam penyerbukan tanaman pertanian relativ kecil. asil penelitian yang dilakukan pada kawasan lereng Gunung Slamet disajikan pada tabel . . P Imam Widhiono 16 | Strategi Konservasi Serangga Pollinator Tabel 3.1. Spesies Serangga Penyerbuk yang ditemukan pada Tanaman Pertanian di Lereng Gunung Slamet. Ordo Familia Spesies Jumlah ndividu To tal Ke limpah an Re lati f Spe si es Cabe To mat Me nti mun Kc . Pan jan g Bu nc is Walu h Ke de lai Str aw- be rr y Diptera Dolichopodida Chrysosoma leupogon , Spaherophora scripta , Coleoptera Chrysonelidae Crysolina polita , ymenoptera Apidae Amegilla cingulata , Amegilla zonata , Ceratina sp. , Nomia sp. , Apis cerana , Philanthus politus , Trigona , Apis dorsata Megachilidae Megachile relativa , Lasioglossum malachurum , alictidae Lasioglossum leucozonium , Anthophoridae Xylocopa latipes , Collectidae Hylaeus modestus , Vespidae Ropalidia fasciata , Ropalidia romandi , Polites fuscata , Delta companiforne , Sumber : Widhiono Sudiana a Imam Widhiono Strategi Konservasi Serangga Pollinator | 17

3.2. Ordo Hymenoptera