Imam Widhiono
Strategi Konservasi Serangga Pollinator
| 47
liar yang kebeeradaanya sangat banyak di alam maka ketidak hadiran serangga penyerbuk, terutama serangga penyerbuk spesialis
akan menyebabkan kepunahan tumbuhan. Kevan dan Phillips,
4.5. Dampak Kepunahan Serangga Penyerbuk Terhadap
Tumbuhan Liar
Penurunan keragaman dan kelimpahan serangga penyerbuk dapat menyebabkan penurunan layanan jasa penyerbukan pada
tumbuhan liar, dan selanjutnya akan menurunkan populasi tumbuhan liar yang penyerbukanya bergantung pada serangga.
Dampak sebaliknya dari penurunan tumbuhan liar akan menyebakan penurunan serangga penyerbuk. ampir
tumbuhan liar pembentukan buah dan bijinya dan sekitar
- tumbuhan yang diteliti mengalami keterbatasan penyerbukan minimal pada
suatu waktu tertentu, tergantung pada lokasi dan musimnya. Tumbuhan yang penyerbukan silangnya sepenuhnya
bergantung pada serangga sangat peka terhadap penurunan keragaman dan kelimpahan serangga penyerbuk, dan biasanya
penurunan populasi tumbuhan tersebut paralel dengan penurunan keragaman serangga penyerbuknya.hal ini diduga karena adanya
keterbatasan polen. asil penelitian terjadinya metapopulasi pada spesies tumbuhan liar sebagian besar terjadi karena adanya
fragmentasi habitat yang menyebabkan ketidaksesuaian reproduksi karena keterbatas polen yang terjadi karena adanya isolasi habitat.
Spesies tumbuhan liar yang paling berisiko mengalami kepunahan adalah tumbuhan yang membutuhkan serangga
penyerbuk khusus spesialis . Namun demikian, Bukti terjadinya kepunahan masih sangat jarang, mungkin karena adanya mekanisme
ketahanan yang dibangun pada berbagai jejaring hubungan antara tumbuhan dengan serangga penyerbuk yang menyediakan fasilitas
pertahanan yang disebabkan oleh hilangnya serangga penyerbuk.
Imam Widhiono
48 |
Strategi Konservasi Serangga Pollinator Umumnya hubungan tumbuhan dengan serangga penyerbuk
merupakan hubungan asimetri dan biasanya tersarang, dengan inti sarang adalah spesies generalis yang memegang peranan kunci,
spesies penyerbuk spesialis bergantung pada tumbuhan yang bersifat generalis, sebaliknya spesies tumbuhan spesialis bergantung
pada spesies serangga penyerbuk spesialis. Spesies generalis umumnya tahan terhadap perubahan
dibanding spesies spesialis, karena mungkin merupakan bagian keberlanjutan dari struktur jejaring dalam perubahan kondisi
lingkungan, namun demikian tetap saja spesies generalis dalam bahaya kepunahan.al ini ditunjukan dengan adanya kepunahan
lokal lebah madu yang merupakan spesies super generalis yang disebabkan oleh penyakit. Kepunahan lebah madu secara lokal dapat
menyebabkann kepunahan berbagai spesies tumbuhan. Pola jejaring asimetris dan tersarang sangat tersebar dan
tidak bergantung pada komposisi komunitas , lokasi geografis dan faktor-faktor lain . model jejaring asimetrik diduga mempunyai
ketahanan yang tinggi sehinga mereka tahan terhadap kehilangan spesies dan hubungannya. Namun demikian , perubahan lingkungan
global yang terus terjadi akan mempengaruhi bukan saja terhadap kehadiran suatu spesies, tetapi juga hubungan antar spesies dan jalur
hubunganya. Sehingga tetap saja membahayakan jejaring hubungan antara tumbuhan dengan serangga penyerbuk, meskipun
mempunyai struktur ketahanan. Kevan dan Phillip, .