Timbal Pb pada Mainan Edukatif

tubuh yang menjadi tempat akumulasi timbal adalah liver, ginjal dan otak. Anak-anak dan balita memiliki resiko yang lebih tinggi terkena pencemaran bahan-bahan toksik. Menurut Widowati 2008, mekanisme toksisitas Pb berdasarkan organ yang dipengaruhinya adalah: a. Sistem haemopoietik: dimana Pb menghambat sistem pembentukan hemoglobin, sehingga menyebabkan anemia. b. Sistem saraf: dimana Pb menimbulkan kerusakan otak dengan gejala epilepsi, halusinasi, kerusakan otak besar, dan delirium. c. Sistem urinaria: dimana Pb bisa menyebabkan lesi tubulus proksimalis, loop of henle, serta menyebabkan aminosiduria. d. Sistem gastro-intestinal: dimana Pb menyebabkan kolik dan konstipasi. e. Sistem kardiovaskuler: dimana Pb dapat menyebabkan peningkatan permiabilitas pembuluh darah. f. Sistem reproduksi berpengaruh terutama terhadap gametotoksisitas atau janin belum lahir menjadi peka terhadap Pb. Ibu hamil yang terkontaminasi Pb bisa mengalami keguguran, tidak berkembangnya sel otak embrio, kematian janin waktu lahir, serta hipospermia, dan teratospermia pada pria. g. Sistem endokrin: dimana Pb mengakibatkan gangguan fungsi tiroid dan fungsi adrenal. h. Bersifat karsinogenik dalam dosis tinggi.

2.3.6 Timbal Pb pada Mainan Edukatif

Timbal Pb pada mainan dapat berasal dari zat warna yang digunakan dan bahan baku pada proses pembuatan mainan Sanusi et al., 2007. Penelitian lain juga Universitas Sumatera Utara mengatakan bahwa pada mainan timbal Pb digunakan sebagai pengikat warna dalam cat mainan, sehingga warna yang dihasilkan lebih cerah dan mengkilat. Selain itu timbal Pb juga digunakan dalam bahan baku plastik pada proses pembuatan mainan. Secara alami PVC merupakan bahan yang keras, karena itu bahan kimia berbahaya seperti Timbal Pb biasanya ditambahkan untuk mengubah karakteristik alami ini. Zat aditif dapat sebagai “stabilizer” atau “plasticizer”. “Stabilizer” digunakan untuk mempertahankan kekakuan plastik agar tetap tahan lama, sedangkan “plasticizer” dibutuhkan agar plastik lentur dan lembut sehingga mudah dibentuk Shnews, 2004 Beberapa penelitian telah dilakukan untun mengetahui kandungan logam berat Timbal Pb pada mainan edukatif. Salah satunya adalah Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia pada bulan Maret 2011 melakukan pengujian beberapa macam mainan edukatif yang dibeli di beberapa tempat penjualan mainan, seperti pasar mainan, ITC dan malpusat perbelanjaan di 5 wilayah DKI Jakarta. Dari hasil pengujian, ditemukan produk mainan edukatif yang mengandung Timbal Pb. Adapun hasil Timbal Pb yang diperoleh pada mainan edukatif sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara Tabel 2.1 Hasil Uji Timbal Pb pada Mainan Edukatif Oleh YLKI Jenis Mainan Produsen Hasil Pb ppm Tempat Pembelian Balok Ukur Warna - 0,01 Pejanten Village Color Briks Brain bricks China 0,01 Plaza Semanggi Puzzle Ikan China 7,57 ITC Kuningan Three Branded - 0,90 ITC Kuningan Maze China 2,63 Ambasador Ronce - 0,01 ITC Cempaka Mas Mozaic Blocks Made in Israel 2,5 Senayan City Wooden Counting House Made in China, Early Learning Centre, Walford WD24 6SH, England. 1,8 Senayan City Puzzle Bentuk - 0,01 Mall Taman Anggrek Sempoa Kecil - 1,0 Pasar Gembrong Geometri - 0,01 Pasar Gembrong Plan Toys Balancing cactus Made in Thailand 0,01 Pejanten Village Kotak Pos - 0,4 Ciputra Mall City Block A - 0,01 Ciputra Mall Puzzle Kupu-kupu - 0,01 Ciputra Mall Puzzle Kucing - 8,4 Pasaraya Manggarai Dinosaurus - 8,83 Kelapa Gading Sumber : Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia, 2012 Selain kandungan zat kimia ini, tampilan fisik mainan edukasi ini pun tidak aman untuk anak-anak, cat yang mudah terkelupas, bau dan warna cat yang sangat menyolok serta kurangnya informasi yang jelas dalam kemasan mainan edukasi ini. Berdasarkan UU No.8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen menyatakan bahwa konsumen berhak mendapatkan informasi yang benar, jelas dan jujur; berhak atas kenyamanan, keamanan dan keselamatan dalam mengkonsumsi barang. Dari Universitas Sumatera Utara berbagai produk mainan edukatif yang mengandung Timbal Pb, sebagian besar berasal dari Negara Cina YLKI, 2012. 2.4 Mainan Edukatif Balita 2.4.1 Pengertian Mainan Edukatif Mainan edukatif adalah mainan yang melatih kemampuan fisik, merangsang kemampuan berfikir, dan mengajari anak tentang nilai kemanusiaan seperti keikhlasan, berbagi, sikap sabar dan kesadaran akan pentingnya kerja sama Effiana, 2009. Mainan edukatif dapat mengoptimalkan perkembangan anak, disesuaikan dengan usia dan tingkat perkembangannya, serta berguna untuk : 1. Perkembangan aspek fisik, yaitu kegiatan-kegiatan yang dapat menunjang atau merangsang oertumbuhan fisik anak. 2. Pengembangan bahasa, dengan melatih berbicara, menggunakan kalimat yang benar. 3. Perkembangan aspek kognitif, yaitu dengan pengenalan suara, ukuran, bentuk, warna dan lain-lain 4. Pengembangan aspek sosial, khususnya dalam hubungannya dengan interaksi antara ibu dan anak, keluarga dan masyarakat

2.4.2 Ciri Mainan Edukatif Balita

Menurut Padmono s ciri alat permainan untuk anak balita antara lain:

1. 0-12 bulan

Tujuan : 1. Melatih reflex-refleks untuk anak berumur 1 tahun 2. Melatih kerja sama mata dan tangan Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Analisa Kandungan Fluorida (F), Tingkat Pengetahuan dan Tindakan Orang Tua Anak Usia 4-6 Tahun Tentang Pasta Gigi yang Dipakai di Taman Kanak-Kanak Kecamatan Medan Area Tahun 2015

8 94 131

Analisis Kandungan Kadmium (Cd), Timbal (Pb) dan Formaldehid Pada Beberapa Ikan Segar Di KUB(Kelompok Usaha Bersama) Belawan, Kecamatan Medan Belawan Tahun 2015

5 131 146

Kandungan Logam Kadmium (Cd), Timbal (Pb) dan Merkuri (Hg) pada Air dan Komunitas Ikan di Daerah Aliran Sungai Percut

3 140 76

Akumulasi Logam Berat Tembaga (Cu) dan Timbal (Pb) pada Pohon Rhizophora mucronata di Hutan Mangrove Desa Nelayan Kecamatan Medan Labuhan dan Desa Jaring Halus Kecamatan Secanggang

3 60 69

Studi Tentang Kandungan Timbal (Pb) Dan Kadmium (Cd) Dalam Wortel (Daucus Carota L) Di Pasar Kota Medan Secara Spektrofotometri Serapan Atom

0 40 87

Kadar Timbal (Pb) Pada Beberapa Tanaman Sayuran Sebelum Dan Sesudah Dimasak Di Kota Medan Dan Berastagi Tahun 2004

0 36 74

KONTRIBUSI POLA ASUH ORANG TUA DAN BIMBINGAN GURU TERHADAP PERILAKU SOSIAL ANAK PADA TAMAN KANAK-KANAK: Studi Analisis Deskriptif Pada Taman Kanak- Kanak Di Kota Pekanbaru-Riau.

2 14 50

ANALISIS KANDUNGAN LOGAM BERAT TIMBAL Pb

0 2 99

Analisa Kandungan Fluorida (F), Tingkat Pengetahuan dan Tindakan Orang Tua Anak Usia 4-6 Tahun Tentang Pasta Gigi yang Dipakai di Taman Kanak-Kanak Kecamatan Medan Area Tahun 2015

0 1 28

ANALISA KANDUNGAN FLUORIDA (F), TINGKAT PENGETAHUAN DAN TINDAKAN ORANG TUA ANAK USIA 4-6 TAHUN TENTANG PASTA GIGI YANG DIPAKAI DI TAMAN KANAK-KANAK KECAMATAN MEDAN AREA TAHUN 2015 SKRIPSI

0 1 15