Untuk pertanyaan memiliki 2 pilihan jawaban : Jawaban a skor : 2
Jawaban b skor : 1 Kriteria pengukuran adalah sebagai berikut Pratomo, 1986 :
a. Pengetahuan baik, apabila jawaban responden nilainya 75 atau responden mampu menanggapi pertanyaan dengan total skor 15
b. Pengetahuan sedang, apabila jawaban responden nilainya 40-75 atau responden mampu menanggapi pertanyaan dengan total skor 8-15
c. Pengetahuan buruk, apabila jawaban responden nilainya 40 atau responden mampu menanggapi pertanyaan dengan total skor 8
3.8 Prosedur Pengukuran Timbal Pb 3.8.1 Prinsip pengukuran
Analisis timbal Pb dengan Spektrofometer Serapan Atom SSA pada proses penyerapan energy radiasi atom pada panjang gelombang 283,3 nm.
3.8.2 Peralatan dan Bahan Peralatan :
1. SSA yang mempunyai panjang gelombang 190-870 nm dan lebar celah 0,2- 0,7 nm
2. Lampu katoda Pb 3. Labu ukur 100 ml, 50 ml
4. Pipet volume 25 ml 5. Pipet volume 1,0 ml; 2,0 ml; 3,0 ml; 5,0 ml; dan 10 ml
6. Beker gelas
Universitas Sumatera Utara
7. Kertas saring Whatman no. 42 8. Tanur
9. Cawan Platina
Bahan atau Pereaksi :
1. Larutan standar induk Pb 1000 ppm 2. Asam Nitrat pa
3. Akuabides
3.8.3 Cara Kerja 3.8.3.1 Pengabuan Kering
1. Timbang seksama lebih kurang 5 gram contoh dalam cawan platinasilica. 2. Masukkan contoh tersebut ke dalam tanur yang telah diatur suhunya yaitu
250 C. perlahan –lahan naikkan suhu menjadi 350
C sampai tidak terbentuk asap lagi. Naikkan suhu menjadi 500
C. 3. Keluarkan cawan dari dalam tanur dan biarkan menjadi dingin.
4. Abu harus putih dan pada dasarnya harus bebas karbon 5. Jika abu masih mengandung kelebihan partikel-partikel karbon misalnya abu
agak berwarna abu-abu atau keabu-abuan, basahkan abu dengan air sedikit mungkin, diikuti penambahan HNO
3
tetes demi tetes 0,5-3,0 ml 6. Keringkan di atas lempeng pemanas
7. Masukkan ke dalam tanur pada suhu 250 C dan perlahan-lahan naikkan
menjadi 500 C. Lanjutkan pemanasan selama 60-120 menit.
8. Jika perlu penambaan HNO
3
ulangi lagi sehingga didapat residuabu yang bebas karbon
Universitas Sumatera Utara
9. Larutkan abu dalam 5,0 ml HNO
3
1,0 N. Hangatkan di atas pemanas air atau lempeng pemanas selama 2-3 menit. Saring menggunakan kertas saring
whatman m 42 10. Ulangi pencucian residu dengan penambahan 5,0 ml HNO
3
1,o N, saring dan jadikan satu dengan saringan sebelumnya, encerkan dengan HNO
3
0,1 N sampai 50 ml.
11. Lakukan hal yang sama terhadap blangko pereaksi untuk baku dan contoh, termasuk beberapa ml penambahan air dan HNO
3
. jika digunakan dalam proses pengabuan contoh
12. Buat kurva baku dengan memplot resapan dari masing-masing baku yang telah dikoreksi dengan blangko terhadap konsentrasi baku dalam ..butil asetat.
Konsentrasi baku dalam butyl asetat ialah empat kali dari baku dalam air 13. Tetapkan konsentrasi logam dalam contoh dari kurva baku menggunakan
resapan contoh yang telah dikurangi dengan blangko pereaksi jika digunakan.
3.8.3.2 Pembuatan Larutan Standar
1. Larutan standar baku Pb 100 ppm 1. Pipet 10 ml larutan induk timbal 1000 ppm ke dalam labu 100 ml
2. Tepatkan hingga tanda batas dengan larutan pengencer HNO
3
1 N 2. Larutan standar baku Pb 10 ppm
1. Pipet 10 ml larutan induk timbal 100 ppm ke dalam labu 100 ml 2. Tepatkan hingga tanda batas dengan larutan pengencer HNO
3
1 N
Universitas Sumatera Utara
3. Larutan standar kerja Pb 0,0 ppm; 2,0 ppm; 5,0 ppm; 10,0 ppm; 20,0 ppm 1. Pipet 10 ml larutan induk timbale 10 ppm ke dalam labu 50 ml
2. Tepatkan hingga tangga batas dengan larutan penegncer HNO
3
1 N
3.8.4 Pengukuran