Modul Pelatihan SD Kelas Awal
23
3. Strategi keterampilan menggunakan variasi stimulus: keterampilan
menggunakan bermacam
kemampuan mengajar
untuk memberikan
rangsangan kepada peserta didik agar suasana pembelajaran menarik, sehingga peserta didik bergairah dan antusias dalam menerima pembelajaran dan
aktivitas belajar secara efektif.
4. Strategi keterampilan
memberi penguatan
atau reinvorcement:
merupakan tindakan atau respon terhadap suatu bentuk perilaku yang dapat mendorong munculnya peningkatan kualitas tingkah laku tersebut di saat yang
lain.
5. Strategi keterampilan membuka dan menutup pelajaran: usaha guru untuk
mengkomunikasikan dan mengkondisikan mental peserta didik agar siap menerima dan mengakhiri kegiatan pelajaran.
6. Strategi keterampilan
mengajar kelompok
dan perseorangan:
kemampuan melayani kegiatan peserta didik dalam belajar secara berkelompok dan perseorangan dalam menentukan tujuan, bahan ajar, prosedur, dan waktu
yang digunakan dalam pengajaran dengan memperhatikan perbedaan- perbedaan tiap peserta didik.
7. Startegi keterampilan mengelola kelas: kemampuan guru dalam
mewujudkan dan mempertahankan suasana belajar mengajar yang optimal.
8. Strategi keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil: suatu proses
belajar yang dilakukan dalam kerja sama kelompok bertujuan memecahkan suatu permasalahan.
Berdasarkan penjelasan di atas, maka modul ini membahas tentang strategi komunikasi yang efektif di SD, baik kelas awal. Harapannya agar pendidik dalam
mengajar dapat menggunakan strategi komunikasi yang efektif dalam menyampaikan pelajaran kepada peserta didik. Strategi komunikasi merupakan
paduan perencanaan komunikasi dengan menajemen komunikasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Strategi komunikasi ini harus mampu menunjukkan
bagaimana operasional praktis yang harus dilakukan, dalam arti bahwa pendekatan bisa berbeda-beda sewaktu-waktu tergantung pada situasi dan
kondisi.
Kegiatan Pembelajaran 2
24
Seorang pendidik, saat memilih strategi komunikasi yang efektif dalam pembelajaran harus memperhatikan:
1. Sasaran komunikasi; Sebelum melakukan komunikasi, kita perlu mempelajari siapa saja yang akan
menjadi sasaran komunikasi tersebut. Sudah tentu ini tergantung pada tujuan komunikasi, apakah agar komunikan hanya sekedar mengetahui ataukah agar
komunikan melakukan tindakan tertentu. Apapun tujuan, metode, dan banyaknya sasaran, pada diri komunikan perlu diperhatikan faktor-faktor
sebagai berikut: a. Faktor kerangka referensi
Kerangka referensi seseorang terbentuk dalam dirinya sebagai hasil dari panduan pengalaman, pendidikan, cita-cita, gaya hidup, norma hidup,
status sosial, ideologi, dan lain-lain. b. Faktor situasi dan kondisi
Yang dimaksud situasi disini adalah situasi komunikasi pada saat komunikan akan menerima pesan yang kita sampaikan. Situasi yang bisa
menghambat komunikasi harus bisa diantisipasi sebelumnya. Sedangkan yang dimaksud kondisi adalah keadaan fisik dan psikis komunikan pada
saat ia sedang menerima pesan komunikasi. Komunikasi kita tidak akan efektif jika komunikan sedang marah, sedih, bingung, sakit, dan lapar.
2. Media komunikasi Media komunikasi banyak jumlahnya, mulai dari yang tradisional sampai
dengan modern. Untuk mencapai sasaran komunikasi, kita bisa memilih salah satu atau menggabungkan beberapa media, tergantung pada tujuan yang akan
dicapai, pesan yang akan disampaikan, dan teknik yang akan dipergunakan. Mana yang terbaik dari sekian banyak media komunikasi tidak dapat
ditegaskan dengan pasti, sebab masing-masing pasti memiliki kelebihan dan kekurangan.
3. Tujuan pesan komunikasi Pesan komunikasi memiliki tujuan tertentu. Ini menentukan teknik yang akan
diambil. 4. Peranan komunikator dalam komunikasi
Modul Pelatihan SD Kelas Awal
25
Ada faktor yang penting dalam diri komunikator bila ia melakukan komunikasi, yaitu daya tarik sumber dan kredibilitas sumber.
a. Daya Tarik Sumber Seorang komunikator akan berhasil dalam komunikasi mampu
mengubah sikap, opini, dan perilaku komunikan melalui mekanisme daya tarik, yakni ketika pihak komunikan merasa bahwa komunikator
ikut serta dengannya. Dengan kata lain, komunikan merasa memiliki kesamaan dengan komunikator sehingga komunikan bersedia taat pada
isi pesan yang disampaikan komunikator. b. Kredibilitas Sumber
Faktor kedua yang bisa menyebabkan komunikasi berhasil adalah kepercayaan komunikan pada komunikator. Kepercayaan ini banyak
bersangkutan dengan profesi keahlian yang dimiliki seorang komunikator Onong Uchyana Effendy, 2006.
Berdasarkan kedua faktor tersebut seorang komunikator dalam menghadapi komunikan, haruslah bersikap empatik, yaitu kemampuan seseorang untuk
memproyeksikan dirinya kepada peranan orang lain. Dengan kata lain, dapat merasakan apa yang dirasakan orang lain. Seorang komunikator harus bersikap
empatik ketika ia berkomunikasi dengan komunikan yang sedang sibuk, marah, bingung, sedih, sakit, kecewa, dan sebagainya. Komunikasi yang efektif dalam
pembelajaran banyak ditentukan oleh keaktifan pendidik dan peserta didik dalam bentuk timbal balik berupa pertanyaan, jawaban pertanyaan atau berupa perbuatan
baik secara fisik maupun secara mental. Adanya umpan-balik ini memungkinkan pendidik mengadakan perbaikan-perbaikan cara komunikasi yang pernah
dilakukan. Bila kita melihar Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 tentang
Guru disebutkan bahwa kompetensi guru meliputi komptensi personal, kompetensi paedagogik, kompetensi profesional, dan kompetensi sosial. Kompetensi pedagogik
merupakan salah satu jenis kompetensi yang mutlak perlu dikuasai guru.
Kompetensi pedagogik pada dasarnya adalah kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran peserta didik. Kompetensi ini tidak diperoleh secara tiba-tiba tetapi
melalui upaya belajar secara terus menerus dan sistematis, yang didukung oleh