Berikan kesan bahwa Anda berdua berada di tim yang sama

Kegiatan Pembelajaran 3 50 sosial yang baik dan sesuai dengan harapan dihargai terutama dengan pemberian pengakuan sosial dan pujian. Adapun penerapan tipe-tipe disiplin ini memberi dampak yang cukup nyata bedanya. Pengaruh penerapan disiplin ini pada anak, meliputi beberapa aspek, misalnya : 1. Pengaruh pada perilaku Anak yang mengalami disiplin yang keras, otoriter, biasanya akan sangat patuh bila dihadapan orang-orang dewasa, namun sangat agresif terhadap teman sebayanya. Sedangkan anak yang orang tuanya lemah akan cenderung mementingkan diri sendiri, tidak menghiraukan orang lain, agresif dan tidak sosial. Anak yang dibesarkan dengan disiplin yang demokratis akan lebih mampu belajar mengendalikan perilaku yang salah dan mempertimbangkan hak-hak orang lain. 2. Pengaruh pada sikap Baik anak yang dibesarkan dengan disiplin otoriter maupun dengan cara yang lemah, memiliki kecenderungan untuk membenci orang yang berkuasa. Anak diperlakukan dengan otoriter merasa mendapat perlakuan yang tidak adil. Sedangkan anak yang orang tuanya lemah merasa bahwa orang tua seharusnya memberitahu bahwa tidak semua orang dewasa mau menerima perilakunya. Disiplin yang demokratis akan menyebabkan kemarahan sementara, tetapi kemarahan ini bukanlah kebencian. 3. Pengaruh pada kepribadian Semakin banyak anak diberi hukuman fisik, semakin anak menjadi keras kepala dan negativistik. Ini memberi dampak penyesuaian pribadi dan sosial yang buruk yang juga memberi ciri khas dari anak yang dibesarkan dengan disiplin lemah. Bila anak dibesarkan dengan disiplin yang demokratis, ia akan mampu memiliki penyesuaian pribadi dan penyesuaian sosial yang terbaik. Pelanggaran bentuk sering terjadi pada masa prasekolah. Pelanggaran ini disebabkan oleh tiga hal. Pertama, ketidaktahuan anak bahwa perlikaunya itu tidak baik atau tidak dibenarkan. Hal kedua yang sering juga menjadi penyebab anak melanggar untuk Modul Pelatihan SD Kelas Awal 51 mendapatkan perhatian yang lebih besar. Dan ketiga, pelanggaran dapat disebabkan oleh kebosanan. Bila anak tidak memiliki kegiatan untuk mengisi waktu luang maka kadangkala anak ingin membuat kehebohan. 4. Anak yang lebih besar Bagi anak yang lebih besar, yang sudah masuk usia sekolah, disiplin berperan penting dalam perkembangan moral. Disiplin bagi anak yang lebih besar ini menjadi hal yag lebih serius lagi lagi. Teknik disiplin yang pada usia pra sekolah tampaknya efefktif, tidak bisa dijalankan tetap dengan cara yang sama terus menerus Ada beberapa hal pokok yang dapat menjadi acuan sebagai dasar merespon setiap perilaku dalam rangka pendidikan disiplin, diantaranya adalah sebagai berikut :

a. Berkelanjutan

Pendidikan merupakan suatu proses berkelanjutan, artinya disiplin tidak hanya diberikan setelah anak masuk sekolah atau setelah masa remaja, tetapi harus sudah dilatih sejak anak baru dilahirkan ke dunia ini. Sejak anak membutuhkan kedekatan dengan orang dewasa, membutuhkan kasih sayang orang dewasa, orang tua dapat memulai mendidik disiplin dengan menunjukkan mana yang boleh dan mana yang tidak boleh, mana yang baik dan mana yang jelek.

b. Autoritatif

Pendidikan dipilih sebaiknya tidak dilakukan dengan cara yang terlalu otoriter tetapi juga tidak terlalu memperbolehkan semuanya permisif. Cara yang tepat dalam pendidikan disiplin bagi remaja disebut istilah moderatnya autoritatif; fleksibel, tetapi bila perlu tegas. Hal ini dapat membuat remaja menjadi seorang penakut, tidak ramah dengan orang lain dan membenci orang yang memberi hukuman, kehilangan spontanitas serta inisiatif bahkan ada pula yang pada akhirnya melampiaskan kemarahannya pada orang lain.

c. Berikan Batasan yang Jelas

Batas-batas tentang boleh atau tidak boleh. Sejak masa kanak-kanak, orang tua harus sudah memberikan batasan-batasan tersebut. Misalnya: anak boleh