15
Seni Budaya SD KK I
Kegiatan Pembelajaran 1
Apresiasi Simbol Dalam Karya Seni Rupa Dua Dimensi
Pembelajaran adalah proses, cara, perbuatan menjadikan orang untuk melakukan tindakan belajar. Pembelajaran merupakan suatu proses kegiatan belajar mengajar
yang juga sangat berperan dalam menentukan keberhasilan pembelajar. Dari proses pembelajaran itu akan terjadi sebuah kegiatan timbalbalik antara sumber belajar
dengan pembelajar untuk menuju tujuan yang lebih baik.
A. Tujuan
Menjelaskan sikap apresiatif terhadap simbol dalam karya seni rupa dua dimensi, serta cara membuat karya seni rupa dua dimensi dengan menerapkan simbol sesuai
dengan yang direncanakan
B. Kompetensi dan Indikator Pencapaian Kompetensi
. Saudara dapat memahami makna simbol dalam karya seni rupa dua dimensi . Saudara dapat membuat simbol dalam karya seni rupa dua dimensi
. Saudara dapat melaksanakan pembelajaran sikap apresiatif terhadap simbol
dalam karya seni rupa dua dimensi di sekolah masing‐masing.
C. Uraian Materi
1. Pengertian Apresiasi Seni Rupa
Apresiasi seni rupa dapat diartikan sebagai mengenal, memahami, dan memberikan penghargaan atau tanggapan estetis respons estetis terhadap
karya seni rupa. Materi apresiasi seni pada dasarnya adalah pengenalan tentang konsep atau makna, bentuk, dan fungsi seni rupa. Apresiasi seni rupa dapat
mencakup materi yang lebih luas, yaitu pengenalan seni rupa dalam konteks berbagai kebudayaan.
DRAFT
Kegiatan Pembelajaran 1
16
Materi pelajaran apresiasi seni pada pendidikan Dasar dan Menengah meliputi pengenalan terhadap budaya lokal, budaya daerah lain, dan budaya
mancanegara, baik yang bercorak primitif, tradisional, klasik, moderen, maupun kontemporer. Selain pengenalan bentuk‐bentuk seni rupa, materi apresiasi juga
meliputi pengenalan tentang latar belakang sosial, budaya, dan sejarah di mana karya seni rupa dihasilkan serta makna‐makna dan nilai‐nilai pada seni rupa
tersebut.
Pembahasan konsep seni rupa meliputi struktur bentuk dan ungkapan ekspresi dalam seni murni dan hubungan bentuk, fungsi, dan elemen estetik
dalam seni rupa terapan. Pembahasan tentang media seni rupa meliptui ciri‐ciri media, proses, dan teknik pembuatan karya seni rupa. Selain itu, apresiasi seni
juga perlu memberikan pemahaman hubungan antara seni rupa dengan bentuk‐ bentuk seni yang lain, bidang‐bidang studi yang lain, serta keberadaan seni rupa,
kerajinan, dan desain sebagai bidang profesi.
a Seni Rupa Nusantara
Seni rupa merupakan hasil interpretasi dan tanggapan pengalaman manusia dalam bentuk visual dan rabaan. Seni rupa berperanan dalam memenuhi
tujuan‐tujuan tertentu dalam kehidupan manusia maupun semata‐mata memenuhi kebutuhan estetik. Karya seni rupa dapat menimbulkan berbagai
kesan indah, unik, atau kegetiran serta memiliki kemampuan untuk membangkitkan pikiran dan perasaan. Dengan memahami makna tentang
bentuk‐bentuk seni rupa, akan diperoleh rasa kepuasan dan kesenangan.
Seni rupa dapat dibedakan menjadi seni rupa murni, dan seni terapan seni kriya, desain interior, Desain Komunikasi Visual, Animasi, dan sebagainya .
Jenis‐jenis seni rupa ini menunjukkan proses pembuatan dan bentuk karya yang dihasilkan, serta nama pembuatnya, yaitu seniman, kriyawan, dan
desainer. Seni murni menekankan pada ungkapan pikiran dan perasaan, meliputi seni lukis, seni patung, dan seni grafis. Seni kriya menekankan pada
keterampilan teknik pembuatan karya, dengan hasil berupa karya kriya fungsional dan nonfungsional. Seni kriya menggunakan berbagai teknik dan
media tertentu, misalnya kriya kayu, kriya logam, dan kriya tekstil. Desain
DRAFT
17
Seni Budaya SD KK I
menunjukkan proses pembuatan karya yang maksud dan tujuannya telah ditentukan lebih dahulu.
b Sejarah seni rupa nusantara
Prasejarah indonesia mungkin jauh sebelum kedatangan bangsa Cina, ndia, Arab, Portugis,
th yang lalu Seni rupa nusantara telah diciptakan sejak masa prasejarah
Lukisan di gua‐gua merupakan salah satu bukti peninggalan seni rupa suku‐suku primitif di daerah pedalaman danau Sentani di rian Jaya,
Sulawesi Selatan, Maluku, Kepulauan Kai, Tanimbar, Leti dan Seram .
c Akar seni rupa nusantara
. Lukisan di gua‐gua Zaman prasejarah orang telah mulai membuat gambar pada dinding‐
dinding gua untuk mencitrakan bagian‐bagian penting dari kehidupan. Manusia purba pada masa prasejarh telah banyak meninggalkan bukti
kreatifitasnya dibidang seni rupa, diantara peninggalan‐peninggalan zaman prasejarah yang dibuat oleh manusia‐manusia primitive dengan
menggunakan bahan dan alat yang sangat sederhana, peninggalan‐ peninggalan pada saat itu antara lain lukisan gua dan pahatan batu
dinding gunung.
Cetak tangan negatif pada dinding gua, mungkin dibuat dengan cara menekan tangan di dinding gua dengan zat pewarna merah, hitam atau
putih sebelum disemprot dengan warna lain Lukisan gua di irian jaya Lukisan‐lukisan gua di irian jaya menggambarkan manusia, kehidupan
laut, reptil dan kapal.
Kita tidak tahu persis mengapa lukisan‐lukisan itu diciptakan, dan apa arti gambar tersebut, Lukisan di gua raha Seekor kuda dinaiki oleh dua
orang bertongkat, ditemukan di gua raha, di pulau muna, sulawesi selatan Salah satu teknik terkenal gambar prasejarah yang dilakukan
orang‐orang gua adalah dengan menempelkan tangan di dinding gua,
DRAFT
Kegiatan Pembelajaran 1
18
lalu menyemburnya dengan kunyahan dedaunan atau batu mineral berwarna. asilnya adalah jiplakan tangan berwana‐warni di dinding‐
dinding gua yang masih bisa dilihat hingga saat ini. Kemudahan ini memungkinkan gambar dan selanjutnya lukisan untuk berkembang
lebih cepat daripada cabang seni rupa lain seperti seni patung dan seni keramik.
Gambar . Contoh lukisan gua di lembah Bada Sulawesi Tengah
. Patung‐Patung Megalit Patung yang menggambarkan sosok pria dan wanita ditemukan di
lembah bada sulawesi tengah, Lesung batu sumatra barat, Sebuah lesung batu ditemukan di sumatera Barat, kalau di jawa kita mengenal
lingga dan yoni, apakah lesung ini juga ada pasangannya ?
Megalit Sumatra Selatan
Bentuk‐bentuk yang ditemukan didataran tinggi pasemah, sifatnya lebih mengalir. Digambarkan disini sosok manusia menunggangi seekor
kerbau
DRAFT
19
Seni Budaya SD KK I
a. Pengaruh indu Pengaruh hindu datang dari india, karena nusantara menjadi jalur
perdaganagan antara india dan cina. Raja kertarajasa diyakini sebagai raja titisan dewa winu, patung ini menunjukkan lambang
wisnu sebagai siput besar yang dipegang salah satu dari empat tangannya. Yang menarik disini lambang siput digambarkan secara
lengkap dengan tampak binatangnya, yang biasanya kosong. Tanaman teratai merupakan lambang lain dalam agama hindu.
Relief hindu
Adegan ramayana ditemukan pada relief candi loro jonggrang prambanan, menunjukkan gaya naturalistik periode klasik awal di
jawa
Gambar . Patung batu pahatan pengaruh Agama indu
DRAFT
Kegiatan Pembelajaran 1
20
b. Pengaruh Cina Para pedagang cina membangun kuil klenteng diperkampungan
mereka, ragam hias yang cukup menonjol adalah naga, mungkin mempengaruhi pengrajin setempat dan mempengaruhi karya
mereka. Contohnya di kasongan yogyakarta berkembang produk kria gerabah dan keramik ber bentuk naga
Gambar . Pengaruh cina berupa patung naga
c. Pengaruh islam Penggambaran buroq bersayap sebagai kendaraan nabi muhammad
ketika isro mikrod, penggambaran ini banyak mengundang polemik dikalangan umat islam.
Gambar sebelah tokoh petruk dibentuk dengan huruf‐huruf arab
DRAFT
21
Seni Budaya SD KK I
Gambar . Salah satu contoh pengaruh slam
d. Pengaruh barat Jendela kaca timah di gereja‐gereja menunjukkan pengaruh dari
interior dan eksterior bangunan‐bangunan di negara barat berupa staind
glass. Sementara lukisan kaca berupa kereta, merupakan penafsiran jawa
terhadap bentuk Eropa
DRAFT
Kegiatan Pembelajaran 1
22
Gambar . Beberapa contoh pengaruh Barat
d Seni Rupa Asli Nusantara
. Kriya anyam . Kriya keris
. Kriya topeng . Seni sesaji
. Patung . Lukisan
. Kriya Tekstil
DRAFT
23
Seni Budaya SD KK I
a. kat celup b. batik
c. tenun d. lurik
e. sonket
Gambar . Contoh Kain Songket Palembang
Gambar . Contoh Kain Batik Besurek Bengkulu
. Wayang a. Wayang kulit
b. Wayang golek
DRAFT
Kegiatan Pembelajaran 1
24
c. Wayang beber d. Wayang kayu
e. Watang rumput
Gambar . Salah satu dari gambar yang di pesan oleh Mangkunegoro V
dari Surakarta, yang dibuat oleh Widosupomo tahun . Kriya kayu
Loro blonyo adalah salah satu bentuk kriya kayu yang berbentuk boneka jawa, merupakan sepasang pengantin jawa. Benda ini biasanya
dipajang di kamar tidur pasren di depan samping kanan dan kiri tempat tidur.
. Senjata a. Tumbak
b. Keris c. Kujang
d. Mandau e. Boomerang
f. Rencong
DRAFT
25
Seni Budaya SD KK I
e Ragam Hias
a. Ragam hias merupakan salah satu seni rupa ciptaan manusia. b. Ornamen lahir dan muncul ditengah‐tengah kehidupan masyarakat
primitive maupun masyarakat yang telah memiliki budaya dan peradaban tinggi, keduanya menunjukkan bahwa masyarakat tersebut
memiliki cita rasa seni yang tinggi.
c. Ornamen dapat muncul sebagai penghias seni bangunan rumah adat, candi, masjid, gereja , pada kain sandang batik, tenun, songket , seni
kerajinan anyam, wayang, patung , yang proses penciptanya tidak lepas dari pengaruh‐pengaruh lingkungan.
IRIAN
Asmad salah satu suku pedalaman papua sangat kaya dengan ragam hias atau ornamen antara lain, perisai dan mbis
TORAJA
Ornamen khas tator tanah toraja
Gambar . Ornamen khas tator tanah toraja
DRAFT
Kegiatan Pembelajaran 1
26
BALI
Salah satu ornamen yang mengiasi langit‐langit bale kambang, dikenal sebagai anjungan di atas air di bali, merupakan markas besar penjaga
istana. Sekarang sebagai balai bagi para kerabat yang menanti keadilan di Kerta Gosa.
Gambar . Ornamen langit‐langit Bale Kambang Bali Kalimantan
Timur
Berbagai ragam hias suku Dayak di Kalimantan Timur, Gedung pertunjukan suku dayak kaltim dan interior didalamnya
Gambar . Ornamen khas suku Dayak Kalimantan Timur
DRAFT
27
Seni Budaya SD KK I
LAMBANG
. Konsep hindu dan buda mengenai dewa dinyatakan dalam bentuk manusia dan bukan manusia
. Kinnara bewujud setengah manusia setengah burung, merupakan anggota
. kelompok dewa penghuni langit Kalamakara, arti kala kepala melambangkan waktu, dan makara makhluk seperti buaya, yang
menunjuk pada sumber utama kehidupan . Padma teratai melambangkan tempat duduk dewa tertinggi
. Swastika melambangkan daya keselarasan jagad raya . Gunungan dalam kesenian wayang kulit melambangkan jagad raya dan
seisinya
Gambar . Ornamen pada wayang Gunungkan Jawa
Seni rupa merupakan hasil interpretasi dan tanggapan pengalaman manusia dalam bentuk visual dan rabaan. Seni rupa berperanan dalam memenuhi
tujuan‐tujuan tertentu dalam kehidupan manusia maupun semata‐mata
DRAFT
Kegiatan Pembelajaran 1
28
memenuhi kebutuhan estetik. Karya seni rupa dapat menimbulkan berbagai kesan indah, unik, atau kegetiran serta memiliki kemampuan untuk
membangkitkan pikiran dan perasaan. Dengan memahami makna tentang bentuk‐bentuk seni rupa, akan diperoleh rasa kepuasan dan kesenangan.
Seni rupa dapat dibedakan menjadi seni rupa murni, dan seni terapan seni kriya, desain interior, Desain Komunikasi Visual, Animasi, dan sebagainya .
Jenis‐jenis seni rupa ini menunjukkan proses pembuatan dan bentuk karya yang dihasilkan, serta nama pembuatnya, yaitu seniman, kriyawan, dan
desainer. Seni murni menekankan pada ungkapan pikiran dan perasaan, meliputi seni lukis, seni patung, dan seni grafis. Seni kriya menekankan pada
keterampilan teknik pembuatan karya, dengan hasil berupa karya kriya fungsional dan nonfungsional. Seni kriya menggunakan berbagai teknik dan
media tertentu, misalnya kriya kayu, kriya logam, dan kriya tekstil. Desain menunjukkan proses pembuatan karya yang maksud dan tujuannya telah
ditentukan lebih dahulu. Karya desain merupakan rancangan gambar, benda, atau lingkungan yang didasarkan pada persyaratan‐persyaratan tertentu.
Seniman atau kriawan dapat bekerja secara mandiri, sedangkan desainer bekerja untuk keperluan klien.
Pembelajaran seni rupa pada diklat Seni Budaya, di Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Seni dan Budaya
Yogyakarta, mengembangkan kemampuan Peserta diklat dalam berkarya seni yang bersifat visual dan rabaan. Pembelajaran seni rupa memberikan
kemampuan petatar untuk memahami dan memperoleh kepuasan dalam menanggapi karya seni rupa ciptaan petatarsendiri maupun karya seni rupa
ciptaan orang lain, bahkan seniman professional dalam negeri maupun manca negara.
Melalui pengalaman berkarya, peserta diklat memperoleh pemahaman tentang berbagai penggunaan bahan dan alat media , baik media untuk seni
rupa dwimatra maupun seni rupa trimatra. Dalam berkarya seni rupa, peserta diklat belajar menggunakan berbagai teknik tradisional dan modern
untuk mengeksploitasi sifat‐sifat dan potensi estetik media. Melalui seni rupa, peserta diklat belajar berkomunikasi melalui gambar dan bentuk, serta
DRAFT
29
Seni Budaya SD KK I
mengembangkan rasa kebanggaan dalam menciptakan ungkapan pikiran dan perasaannya.
Dalam pembelajaran seni rupa, peranan seni murni, kriya, maupun desain bersifat saling melengkapi dan saling berkaitan. Pembelajaran seni rupa
dapat dilakukan dengan pendekatan studio, misalnya studio seni lukis, seni patung, seni grafis, dan kriya. Pembelajaran seni rupa dapat juga dipisahkan
menjadi kegiatan pembelajaran seni rupa murni, kriya, dan desain.
Materi pokok seni rupa meliputi aspek apresiasi seni, berkarya seni, kritik seni, dan penyajian seni. Apresiasi seni rupa berarti mengenal, memahami,
dan memberikan penghargaan atau tanggapan estetis respons estetis terhadap karya seni rupa. Materi apresiasi seni pada dasarnya adalah
pengenalan tentang konsep atau makna, bentuk, dan fungsi seni rupa. Apresiasi seni rupa dapat mencakup materi yang lebih luas, yaitu pengenalan
seni rupa dalam konteks berbagai kebudayaan.
Materi pelajaran apresiasi seni pada pendidikan Dasar dan Menengah meliputi pengenalan terhadap budaya lokal, budaya daerah lain, dan budaya
mancanegara, baik yang bercorak primitif, tradisional, klasik, moderen, maupun kontemporer. Selain pengenalan bentuk‐bentuk seni rupa, materi
apresiasi juga meliputi pengenalan tentang latar belakang sosial, budaya, dan sejarah di mana karya seni rupa dihasilkan serta makna‐makna dan nilai‐
nilai pada seni rupa tersebut.
Pembahasan konsep seni rupa meliputi struktur bentuk dan ungkapan ekspresi dalam seni murni dan hubungan bentuk, fungsi, dan elemen
estetik dalam seni rupa terapan. Pembahasan tentang media seni rupa meliptui ciri‐ciri media, proses, dan teknik pembuatan karya seni rupa. Selain
itu, apresiasi seni juga perlu memberikan pemahaman hubungan antara seni rupa dengan bentuk‐bentuk seni yang lain, bidang‐bidang studi yang lain,
serta keberadaan seni rupa, kerajinan, dan desain sebagai bidang profesi.
f Seni Rupa Dua Dimensi
Pengertian Seni rupa dua dimensi Dwi Matra adalah karya seni rupa yang hanya memiliki dimensi panjang dan lebar, atau hanya dapat dilihat dari satu
DRAFT
Kegiatan Pembelajaran 1
30
sudut pandang saja. Karya seni rupa diciptakan pada bidang datar. Karya seni ini memiliki elemen‐elemen: titik, garis, dan bidang.
Kelompok Karya Seni Dua Dimensi
Seni Rupa Dua Dimensi Murni fine art Karya seni ini tidak memperhatikan unsur praktis atau unsur kegunaannya, akan tetapi hanya
memperhatikan kreativitas dan ekspresi. Cabang‐cabang seni rupa dua dimensi ini, diantaranya:
a Seni Lukis Pada umumnya seni ini dibuat di atas kain kanvas dengan
menggunakan akrilik atau cat minyak. b Seni Grafis Karya seni ini dantaranya dilakukan dengan
menggunakan teknik sablon atau cetak saring . Seni Rupa Dua Dimensi Terapan apllied art
Karya seni ini dibuat untuk tujuan fungsionl atau untuk memenuhi kebutuhan fisik dan psikologis.
a Seni Kriya logam, kriya kayu. Kriya tekstil, kriya kulit dan lainnya b Desain komunikasi visual, untuk kepentingan seni terapan apllied
art di samping fine art.
Media Seni Rupa Dua Dimensi adalah zat atau benda yang digunakan dalam berkarya, sedangkan media adalah alat yang digunakan untuk berkarya.
Pensil, yaitu alat yang biasanya diunakan untuk membuat sketsa. Konte, yaitu sejenis pensil yang berwarna hitam pekat dan lunak.
Pastel dan krayon, yaitu bahan yang sejenis kapur dan lilin, akan tetapi pastel lebih banyak kandungan kapurnya.
Drawing pen; yaitu sejenis bollpoin dengan tinta Spidol, biasanya dibuat dengan berbagai warna dan ukuran.
Cat air water colour , yaitu bahan pewarna cair yang digunakan untuk melukis pada kertras.
Tinta bak atau tinta Cina, tinta yang berwarna hitam sangat pekat, dan biasanya tersedia dalam bentuk cair dan bentuk batangan.
Cat minyak atau cat acrylic, biasanya tersedia berbagai wana untuk melukis di atas kain kanvas.
Kain kanvas, yaitu media untuk melukis dengan bahan cat acrylic.
DRAFT
31
Seni Budaya SD KK I
Alat ‐alat menggambar dan melukis
Kuas, yaitu alat untuk menggoreskan cat air atau cat minyak pada kain kanvas.
Palet, yaitu bidang datar untuk mengaduk cat. Untuk cat cair dibuat dari plastik, sedangkan untuk cat minyak dibuat dari kayu.
Teknik Berkarya Seni Rupa Dua Dimensi
Plakat, yaitu dengan goresan tebal menggunakan cat poster dan cat minyak.
Teknik transparan, yaitu melukis dengan goresan tipis biasanya menggunakan cat air.
Teknik kolase, yaitu melukis dengan menempelkan bahan‐bahan lain. Teknik mozaik, yaitu melukis dalam membentuk image objek dengan
menempelkan lempengan porselin. http:aosinsuwadi.blogspot.co.id
seni‐rupa‐dua‐dimensi.html
Simbol dalam Karya Seni Rupa Dua Dimensi
Seorang seniman menciptakan sebuah karya dengan tujuan tertentu. Tujuan karya seni rupa yaitu sebagai ungkapan perasaan atau untuk menyampaikan
pesan. Makna atau pesan tersebut disampaikan dalam bentuk simbol.
Simbol adalah tanda yang mengandung arti tertentu. Dalam kesempatan ini, kita akan membahas tentang simbol yang terdapat pada karya seni rupa dua
dimensi. Karya seni rupa dua dimensi adalah karya seni rupa yang mempunyai ukuran panjang dan lebar. Contoh karya seni rupa dua dimensi
adalah lukisan, kain batik, kain songket,dan wayang kulit. Simbol dalam karya seni rupa dua dimensi biasanya dalam bentuk garis, bidang atau
bentuk, motif hias, dan warna. Berikut adalah makna simbol dalam karya seni rupa dua dimensi.
DRAFT
Kegiatan Pembelajaran 1
32
a. Simbol warna Dalam karya seni rupa, warna memiliki kesan dan arti yang dapat
dimengerti oleh penikmat karya seni rupa. Makna simbol warna misalnya bendera Merah Putih yang dikibarkan saat upacara bendera.
Merah melambangkan keberanian, sedangkan warna putih melambangkan kesucian. Berikut macam‐macam simbol warna beserta
artinya.
Simbol Warna dalam Seni rupa
Gambar . Simbol warna dalam seni rupa
Ada beberapa pendapat yang mencoba menjelaskan tentang warna, namun yang menonjol dan aplikatif dalam bidang seni rupa adalah teori
cahaya dan teori pigmen. Teori cahaya dipelopori oleh Sir saac Newton yang mengatakan bahwa warna yang kita lihat pada suatu benda berasal
dari cahaya putih matahari.Dalam teori pigmen dinyatakan bahwa warna itu terdapat pada pigmen dan hanya ada tiga jenis warna
pokok,yaitu merah, biru dan kuning. Warna‐warna itu tidak bisa didapat dengan mencampur, warna‐warna tersebut adalah warna murni. Teori
ini dipelopori oleh Prang Brewster. Dalam seni rupa, warna bisa berarti pantulan tertentu dari cahaya yang dipengaruhi oleh pigmen yang
DRAFT
33
Seni Budaya SD KK I
terdapat di permukaan benda. Misalnya pencampuran pigmen magenta dan cyan dengan proporsi tepat dan disinari cahaya putih sempurna
akan menghasilkan sensasi mirip warna merah.
Namun disini kami tidak akan membahas tentang teori‐teori warna tersebut, yang akan kami bahas adalah tentang simbolisme yang
terdapat pada sekian banyak warna yang selama ini sering digunakan dalam berkarya seni rupa, sebab warna merupakan unsur yang sangat
penting dalam berkarya senirupa.
Dialam ini tersedia titik awal yang signifikan untuk simbolisme dari warna‐warna tersebut. Referensi alam, seperti kebakaran dan air,
memainkan peran yang kuat dalam arti simbolik dari warna masing‐ masing. simbolisme ini dapat dianggap abadi. Makna simbolis lainnya
berubah seiring waktu dan dianggap tepat waktu. ni terkait dengan politik, fashion, agama, mitos, dan geografi.
Warna simbolisme dalam publikasi ini didasarkan pada budaya global. Dalam beberapa situasi, berbagai negara di dunia dapat melampirkan
arti yang berbeda untuk beberapa warna. warna bendera bangsa, warna tim olahraga suatu negara, dan konvensi lainnya akan mempengaruhi
simbolisme warna tertentu. Misalnya, simbolisme oranye akan sangat berbeda di negara Belanda, di mana Royal ouse disebut sebagai The
ouse of Orange.
Setiap warna mampu memberikan kesan dan identitas tertentu sesuai kondisi sosial pengamatnya. Misalnya warna putih akan memberi kesan
suci dan dingin di daerah Barat karena berasosiasi dengan salju. Sementara di kebanyakan negara Timur warna putih memberi kesan
kematian dan sangat menakutkan karena berasosiasi dengan kain kafan. Berikut simbol dan makna warna yang bisa kami uraikan :
Merah a Simbolisme Psikologis
Energi, Api, Semangat dan Keberanian, Bahaya, Keamanan, Waspada, kehangatan, kekuatan, impuls, dinamisme, kegiatan, keberanian,
DRAFT
Kegiatan Pembelajaran 1
34
kegembiraan, cinta, gairah, kekuasaan, pemberontakan, agresi, perang dan pertempuran, kekerasan, seks.
b Referensi di Alam Api, darah, daging mentah, daging, mawar, anyelir, dan bunga
lainnya, apel, buah berry, tomat, dan buah lainnya, kardinal dan burung lain, rubi dan batu permata lainnya
c Budaya Kontemporer Lampu lalu lintas dan tanda‐tanda menunjuk Stop mobil pemadam
kebakaran, di banyak negara terkait dengan planet Mars, hati ari Kasih Sayang , Natal.
d Fashion Mendapatkan perhatian, seksi
e Lainnya di agama sebagai iblis, terkait dengan komunisme di abad ke‐ ,
warna yang penting di Cina dan Jepang Merah Tua: bersahaja, ramah, kuat, lezat, hangat
Merah Medium: menyegarkan, kuat, lezat, pedas, panas Pink: lucu, meriah, bersemangat, gembira, tajam‐buah, aneh, tropis,
panas bahagia, menyenangkan, menghibur, manis, seperti anak‐anak, feminin, kosmetik, bunga, hangat
Ungu : canggih, aristokrat, megah, bermartabat, elegan, kualitas tinggi, mahal, romantis, intim, bunga, lembut, feminin, kosmetik,
sentimental, elegan, megah, spiritual, buah, wanita
a Simbolisme psikologis kerohanian, tasawuf, sihir, iman, ketidaksadaran, martabat, misteri,
kreativitas, kesadaran, inspirasi, gairah, imajinasi, kepekaan, aristokrasi dan royalti, kesombongan, keangkuhan, kekejaman,
perkabungan, kematian
b Referensi di Alam Anggrek, iris anggur, plum kubis, purpura kerang dari Mediterania
Catatan: ungu sangat jarang terjadi di alam c Budaya Kontemporer
DRAFT
35
Seni Budaya SD KK I
Penghargaan militer Amerika untuk keberanian, warna kekaisaran Romawi kuno
d Mode Terkait dengan berkabung dalam beberapa budaya Barat dan budaya
Timur. Biru
a Simbolisme psikologis Kerohanian, kebenaran, kebersihan, ketenangan, kepuasan,
keabstrakan, kepasifan, pemahaman, Kejujuran, ketekunan, dan pandangan yang luas, kedamaian, ketenangan, kepercayaan kepada
diri sendiri, keseimbangan, semangat batin, konservatisme, keamanan, teknologi, kejantanan, kesejukan dan dingin, introversi,
pilu, depresi
b Referensi di Alam Langit, lautan dan danau, bluberi, Blue Birds, ikan, cetakan, topi biru
dan bunga lainnya, lapis dan batu permata lainnya Catatan: biru tidak umum ditemukan di benda‐benda alam
c Budaya Lain Warna jubah mewakili stasiun filsuf di Roma kuno, menandakan
spiritual dan Pasifik kebajikan dalam seni Kristen, warna keabadian di Cina, warna kekudusan untuk brani, warna dewa Krishna dalam
induisme
Biru Light: damai, menenangkan, tenang, pasif, spiritual, keren, teknologi tinggi, kuat, sporty, keren, bersih, menyegarkan, laut, air,
keren, bermartabat, amanah, profesional,resmi, cerdas, aman, canggih, mahal, bahari, maskulin. kuat, berpengetahuan, bersih,
teknologi tinggi, sporty, kelautan, maskulin, keren, bermartabat, diandalkan, profesional, terhormat, damai.
ijau a Simbolisme psikologis
Alam, pertumbuhan, keberhasilan, pembaruan, kesegaran, ketenangan, berharap, pemuda, kesehatan, perdamaian, semoga
sukses, kesejukan, iri, ketidakdewasaan
DRAFT
Kegiatan Pembelajaran 1
36
b Referensi di Alam Semua vegetasi danau dan perairan pedalaman lainnya, zamrud,
giok, dan batu permata, lainnya burung, ikan. c Budaya Lainnya
Lampu lalu lintas menunjuk Go, ekologi dan konservasi, digunakan untuk menunjuk keamanan dan lokasi peralatan pertolongan
pertama, warna yang disukai Nabi Muhammad, Warna slam
ijau: diandalkan, nyaman, aman, alami, bermartabat, canggih, profesional, sehat, santai, menyejukkan, damai, menenangkan,
canggih, tenang, dingin.
Kuning a Simbolisme Psikologis
Cahaya, kejayaan, keluhuran budi, bersorak, berharap, daya hidup, kilau, pencerahan, mental dan spiritual , komunikasi, ekspansi,
optimisme, filsafat, egoisme, ketidakjujuran, pengkhianatan, kekecutan
b Referensi di Alam Sinar matahari, pasir, gugur daun, jagung, labu, dan sayuran lainnya,
lemon, pisang, dan buah lainnya, bunga matahari, bunga bakung, dan bunga lainnya, kenari dan burung lainnya, ikan, emas, topaz dan batu
permata lainnya, rambut manusia dan bulu hewan, urin, dahak, nanah, kulit kuning
c Budaya Lainnya Dewa dalam mitologi Yunani memiliki rambut kuning dan jubah.
Oleh karena itu, tidak populer dengan Kristen awal. , Demam Kuning, simbol kaisar di Cina, warna suci dalam agama indu, warna
disukai oleh Konfusius, warna yang penting di Mesir Awal. Kuning: gembira, bersemangat, spiritual, bercahaya, energi, cerah,
bunga, tajam, sitrat, hangat.bersahaja, alami, sehat, yg berhubung dgn hutan, musim gugur, asam, primordial, mentah, berseri‐seri,
ceria, merangsang, energizing, menyegarkan, cerah, bunga, buah, hangat.
DRAFT
37
Seni Budaya SD KK I
Orange : merangsang, energizing, menarik, ceria, buah, musim gugur, murah, hangat, sehat, ramah, ceria, menyegarkan, lezat,
hangat. menarik, agresif, menyegarkan, mentah, impulsif, lezat, panas.
a Simbolisme Psikologis Energi, bersorak, kegiatan, kegembiraan, kehangatan
b Referensi di Alam Api, matahari terbenam, jeruk, mangga, aprikot, dan buah lainnya,
labu, ubi jalar, dan sayuran lainnya, bunga dan daun musim gugur, ikan mas, rambut manusia dan bulu hewan
c Budaya Lainnya The Royal ouse dari Belanda disebut sebagai ouse of Orange
Coklat: diandalkan, kuat, kuat, ramah, alami, bersahaja, hangat, diandalkan, kuat, kokoh, alami, kaya, lezat, bersahaja, yg berhubung
dengan hutan.
a Simbolisme Psikologis Alam, daya tahan, keandalan, realisme, kehangatan, kenyamanan,
kebosanan b Budaya Lainnya
Coklat, kopi, cola dan minuman lainnya, beras, biji‐bijian, gula, tembakau.
c Referensi di Alam Bumi, batang pohon, akar, batu, gugur daun, daging dimasak, rambut
manusia dan kulit, bulu hewan, burung. itam: kuat, canggih, kuat, seksi, magis, setan, menyenangkan,
mahal a Simbolisme Psikologis
Kekuasaan, kecanggihan, seks, yang tidak diketahui, akhir siklus setelah kebakaran, setelah hari, datang gelap , kematian, korupsi,
pasukan menyenangkan, kekosongan, depresi b Referensi di Alam
DRAFT
Kegiatan Pembelajaran 1
38
Kegelapan malam, tidak adanya cahaya, batu, lava mengeras, kayu hangus dan benda‐benda lainnya, jelaga, gagak dan burung lainnya,
pupil mata, rambut manusia dan bulu hewan.
c Budaya Lainnya Tinta, besi cor dan logam lainnya, mesin industri, mewakili
pengorbanan diri, kekuatan jahat, benih kehidupan yang tumbuh dalam gelap, Wabah itam warna berkabung di beberapa negara
Putih: murni, spiritual, bersih, steril, jujur, suci, polos, damai a Simbolisme Psikologis
Kemurnian, kebersihan, kebenaran, kemurnian, kesucian, kerohanian, kecanggihan, perbaikan, kebaruan, kemandulan,
kematian
b Referensi di Alam Non‐warna cahaya, awan‐awan, salju, buih laut, bunga‐bunga,
merpati dan burung lainnya, opal gigi, rambut, putih mata, bulu hewan dan ikan
c Budaya Lainnya Merpati putih perdamaian Rumah Putih makanan olahan roti
putih, beras, gula, dll , Warna bendera menyerah, warna berkabung di Roma kuno abad pertengahan Prancis
d Fashion Gaun pengantin melambangkan kesucian, warna berkabung dalam
beberapa Barat dan banyak budaya Timur, seragam untuk dokter dan perawat
Gray: bermartabat, cerdas, teknologi tinggi, kreatif, efisien, mahal, lugas, halus, netral, keren, menenangkan, bersahaja, tenang, sejuk
a Simbolisme psikologis Kenetralan, kecerdasan, futurisme, kesopanan, teknologi, aman,
liberalisme, ketenangan, dingin, pengunduran diri, ketidakacuhan, kesedihan, kerusakan.
b Referensi di alam
DRAFT
39
Seni Budaya SD KK I
Batu, merokok, awan langit badai atau mendung , bayangan, rambut manusia, beton, perak, platinum, besi dan logam lainnya, mesin
industri. http:blog‐senirupa.blogspot.co.id
simbol‐dan‐makna‐ warna‐dalam‐senirupa.html
b. Makna simbol dalam ragam hias Negara ndonesia memiliki beraneka ragam seni budaya. Setiap daerah
memiliki ciri khas budaya yang berbeda‐beda. Kekayaan seni budaya daerah merupakan sumber kekayaan kebudayaan nasional. Salah satu
bentuk karya seni budaaya tersebut adalah motif hias nusantara.
Motif hias adalah bentuk dasar pada suatu bidang atau ruang yang membentuk sesuatu yang indah. Motif‐motif hias memiliki makna yang
berbeda‐beda. Berikut ini beberapa motif hias dan maknanya :
Motif hias tumbuhan atau lung‐lungan terutama motif pohon hayat dimaknai sebagai lambang kehidupan atau kesuburan.
Motif hias manusia merupakan lambang roh nenek moyang atau lambang kesaktian.
Motif hewan, seperti motif burung merak dan burung kakatua dimaknai sebagai lambang benua atas atau langit. Sedangkan benua
bawah atau bumi dilambangkan sebagai ular, ikan, penyu atau hewan air lainnya.
Motif hias juga dimaknai secara kelompok. Berikut ini ragam corak batik yang memiliki makna‐makna tertentu :
Corak truntum merupakan simbol harapan agar pemakainya menemukan kehidupan yang rukun, tenteram dan bahagia.
Corak sidomukti merupakan simbol harapan agar sepasang pengantin yang mengenakannya dapat hidup bahagia.
Corak sidoluhur dan sidomulya merupakan simbol harapan agar si pemakai dapat berpangkat tinggi, memiliki sikap terpuji, dan luhur
budi pekertinya.
DRAFT
Kegiatan Pembelajaran 1
40
a. Simbol dalam Karya Motif Batik Motif hias dalam karya tradisional berupa batik masih lestari hingga
sekarang. Motif hias pada kain batik biasanya berupa bentuk manusia, hewan, tumbuhan, dan bentuk ilmu ukur.
Berikut adalah contoh motif hias dalam kain tradisional berupa batik. Motif hias burung merak melambangkan kendaraan Dewa Perang.
Motif hias truntum melambangkan maksud agar mempelai berdua dapat hidup rukun dan bahagia.
Motif hias kantil melambangkan bahwa is pemakai adalah orang yang rendah hati dan sopan, serta disayangi atau disenangi banyak orang
di sekelilingnya.
Berikut adalah motif batik tradisional yang biasanya masih melekat pada penduduk Jawa.
Motif cakar ayam melambangkan agar setelah berumah tangga sampai memiliki keturunan dapat mencari nafkah sendiri.
Motif grombol dipakai oleh ibu mempelai putri saat siraman. Lambang pemakai bisa mengumpulkan segala sesuatu yang baik‐
baik.
Motif kawung klitik biasanya dikenakan di kalangan kerajaan. Motif ini melambangkan harapan agar manusia selalu ingat asal‐usulnya.
b. Simbol dalam Kain Songket Motif bunga melati melambangkan kesucian, keanggunan, dan
rezeki. Motif manusia lambang roh nenek moyang, kesaktian, dan
penangkal bahaya. Motif ayam jantan lambang matahari, kekuatan, keberanian, atau
kesuburan. Motif bunga tanjung melambangkan keramahtamahan dan ucapan
selamat datang kepada siapa saja. Motif pucuk rebung melambangkan keberuntungan dan harapan
baik dalam setiap langkah hidup.
DRAFT
41
Seni Budaya SD KK I
Simbol dalam Lukisan Lukisan modern selalu menampilkan simbol sebagai bahasa ungkapnya.
Pelukis memiliki kebebasan dalam membuat simbol secara nyata maupun kiasan.
Contoh‐contoh simbol dalam lukisan. Lukisan buah‐buahan memliki simbol untuk membangkitkan gairah
selera makan. Lukisan pemandangan, misalnya lukisan gunung dan persawahan
dalam konteks religi merupakan simbol keselamatan, keseimbangan dan religiusitas.
c. Simbol dalam Seni Tradisi Wayang Kulit Semar: Baik, rendah hati, tidak sombong, jujur dan bijaksana.
Gareng: tidak pandai bicara dan apa yang dikatakan selalu serba salah.
Petruk: nakal, cerdas, lucu dan suka menyindir. Bagong: suka bercanda dan penuh dengan kebebasan, lucu, serta
suka berbicara apa adanya.
d. Simbol pada Motif Batik
Pengertian Batik
Kata Batik berasal dari bahasa Jawa amba yang berarti menulis dan titik . Kata batik merujuk pada kain dengan corak yang dihasilkan oleh
bahan malam wax yang diaplikasikan ke atas kain, sehingga menahan masuknya bahan pewarna dye , atau dalam Bahasa
nggrisnya wax‐resist dyeing .
Batik adalah kerajinan yang memiliki nilai seni tinggi dan telah menjadi bagian dari budaya ndonesia khususnya Jawa sejak lama. Tradisi
falsafah Jawa yang mengutamakan pengolahan jati diri melalui praktek‐ praktek meditasi dan mistik dalam mencapai kemuliaan adalah satu
sumber utama penciptaan corak‐corak batik tersebut selain pengabdian
DRAFT
Kegiatan Pembelajaran 1
42
sepenuhnya kepada kekuasaan raja sebagai pengejawantahan Yang Maha Kuasa di dunia.
Motif kain adat dapat dilihat sebagai salah satu sarana komunikasi tradisional yang memuat lambang‐lambang atau simbol‐simbol budaya
tertentu. Simbol‐simbol adat sesungguhnya dapat berlaku sebagai pranata karena dengan makna dibalik simbol itu, setiap penerima
simbol akan menyadari sesuatu yang harus dan tidak harus dijalankannya. Sehingga motif batik tradisional merupakan pesan
nonverbal.
Pola, motif dan warna dalam batik, dulu mempunyai arti simbolik. ni disebabkan batik dulu merupakan pakaian upacara kain panjang,
sarung, selendang, dodot, kemben, ikat kepala , oleh karena itu harus dapat mencerminkan suasana upacara dan dapat menambah daya
magis. Karena itu diciptakanlah berbagai pola dan motif batik yang mempunyai simbolisme yang bisa mendukung atau menambah suasana
religius dan magis dari upacara itu.
e. Makna Simbolik Motif Batik Tradisional Berdasarkan observasi dan serangkaian wawancara yang penulis
lakukan dalam penelitian, ternyata batik tradisional mempunyai motif yang beraneka ragam dan motif‐motif ini masih lestari sampai sekarang:
1 Bledak Sidoluhur Latar Putih
Gambar . Bledak Sidoluhur Latar Putih
Kegunaan : Upacara Mitoni Upacara Masa Bulan bagi Pengantin Putri saat hamil pertama kali .
Filosofi : Yang menggunakan selalu dalam keadaan gembira.
DRAFT
43
Seni Budaya SD KK I
2 Cakar Ayam
Gambar . Cakar ayam
Kegunaan : Upacara Mitoni, Untuk Orang Tua Pengantin pada saat Upacara Tarub, siraman.
Filosofi : Cakar ayam melambangkan agar setelah berumah
tangga sampai keturunannya nanti dapat mencari nafkah sendiri atau hidup mandiri.
3 Grageh Waluh
Gambar . Grageh Waluh
Kegunaan : arian bebas Filosofi
: Orang yang memakai akan selalu mempunyai cita‐ cita atau tujuan tentang sesuatu.
DRAFT
Kegiatan Pembelajaran 1
44
4
Grompol
Gambar . Grompol
Kegunaan : Dipakai oleh bu mempelai puteri pada saat siraman Filosofi
: Grompol, berarti berkumpul atau bersatu, dengan memakai kain ini diharapkan berkumpulnya segala sesuatu yang
baik‐baik, seperti rezeki, keturunan, kebahagiaan hidup, dll.
5 Harjuno Manah
Gambar . arjuno Manah
Kegunaan : Upacara Pisowanan Menghadap Raja bagi kalangan Kraton
Filosofi : Orang yang memakai apabila mempunyai keinginan
akan dapat tercapai.
DRAFT
45
Seni Budaya SD KK I
6 Kawung Picis
Gambar . Kawung Picis
Kegunaan : Dikenakan di kalangan kerajaan Filosofi
: Motif ini melambangkan harapan agar manusia selalu ingat akan asal‐usulnya, juga melambangkan empat penjuru
pemimpin harus dapat berperan sebagai pengendali kea rah perbuatan baik . Juga melambangkan bahwa hati nurani sebagai
pusat pengendali nafsu‐nafsu yang ada pada diri manusia sehingga ada keseimbangan dalam perilaku kehidupan manusia.
7
Klitik
Gambar . Klitik
Kegunaan : Busana Daerah Filosofi
: Orang yang memakai menunjukkan kewibawaan.
DRAFT
Kegiatan Pembelajaran 1
46
8
Lerek Parang Centung
Gambar . Lerek Parang Centung
Kegunaan : Mitoni, dipakai pesta Filosofi
: Parang centung = wis ceta macak, kalau dipakai kelihatan cantik macak .
9 Lung Kangkung
Gambar . Lung Kangkung
Kegunaan : Pakaian harian Filosofi
: Lung Pulung , aslinya dengan memakai kain tersebut akan mendatangkan pulung rezeki
DRAFT
47
Seni Budaya SD KK I
10 Nitik
Gambar . Nitik
Kegunaan : Busana daerah Filosofi
: Orang yang memakai adalah bijaksana, dapat menilai orang lain.
11 Nogo Gini
Gambar . Nogo Gini
Kegunaan : Upacara temanten Jawa Gandeng temanten Filosofi
: Apabila memakai kain tersebut kepada pengantin akan mendapatkan barokah rezeki .
DRAFT
Kegiatan Pembelajaran 1
48
12 Nogosari
Gambar . Nogosari
Kegunaan : Untuk upacara mitoni Filosofi
: Nogosari nama sejenis pohon, motif batik ini melambangkan kesuburan dan kemakmuran.
13 Parang Barong
Gambar . Parang Barong
Kegunaan : Dipakai oleh SultanRaja. Filosofi
: Bermakna kekuasaan serta kewibawaan seorang Raja.
DRAFT
49
Seni Budaya SD KK I
14 Parang
Bligon, Ceplok Nitik Kembang Randu
Gambar . Parang Bligon, Cepok Nitik Kembang Randu
Kegunaan : Menghadiri Pesta Filosofi
: Parang Bligo = bentuk bulat berarti kemantapan hati.
Kembang Randu = melambangkan uang si pemakai memiliki kemantapan dalam hidup dan banyak rejeki.
15 Parang Grompol
Gambar . Parang grompol
Kegunaan : Busana daerah Filosofi
: Orang yang memakai akan mempunyai rezeki yang banyak.
DRAFT
Kegiatan Pembelajaran 1
50
16 Parang Kusumo Ceplok Mangkoro
Gambar . Parang Kusumo Ceplok Mangkoro
Kegunaan : Berbusana pria dan wanita Filosofi
: Parang Kusumo = Bangsawan Mangkoro = Mahkota
Pemakai mendapatkan kedudukan, keluhuran dan dijauhkan dari marabahaya.
17 Parang Nitik
Gambar . Parang Nitik
Kegunaan : Busana daerah Filosofi
: Orang yang memakai menjadi luwes dan pantes.
DRAFT
51
Seni Budaya SD KK I
18 Sapit Urang
Gambar . Sapit Urang
Kegunaan : Koleksi lingkungan Kraton Filosofi
: Orang yang memakai mempunyai kepribadian yang baik dan hidupnya tidak sembrono.
19 Sekar Keben
Gambar . Sekar Keben Kegunaan : Pakain harian kalangan abdi dalem Kraton
Filosofi : Orang yang memakai akan memiliki pandangan
yang luas dan selalu ingin maju.
DRAFT
Kegiatan Pembelajaran 1
52
20
Sekar Polo
Gambar . Sekar Polo
Kegunaan : Dipakai untuk sehari‐harian. Filosofi
: Orang yang memakai akan dapat memberikan doronganpengaruh kepada orang lain.
21 Semen Gurdo
Gambar . Semen Gurdo
Kegunaan : Untuk pesta, busana daerah
Filosofi : Agar si pemakai mendapatkan berkah dan kelihatan
berwibawa.
DRAFT
53
Seni Budaya SD KK I
22 Sido Asih
Gambar . Sido Asih
Kegunaan : Bebas Filosofi
: Pemakai akan disenangi Jawa: ditresnani oleh banyak orang.
23 Sido Mukti Luhur
Gambar . Sido Mukti Luhur
Kegunaan : Mitoni, menggendong bayi Filosofi
: Sido Mukti, berarti gembira, kebahagiaan untuk mengendong bayi sehingga bayi merasakan ketenangan,
kegembiraan, dll.
DRAFT
Kegiatan Pembelajaran 1
54
24 Sido Mukti Ukel Lembat
Gambar . Sido Mukti Ukel Lembat
Kegunaan : Temanten panggih Filosofi
: Orang yangmemakai akan menjadi mukti.
25 Slobog
Gambar . Slobog
Kegunaan : Dipakai pada upacara kematian, dipakai pada upacara pelantikan para pejabat pemerintahan.
Filosofi : Melambangkan harapan agar arwah yang meninggal
mendapatkan kemudahan dan kelancaran dalam perjalanan menghadap Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, sedangkan keluarga
yang ditingalkan juga diberi kesabaran dalam menerima cobaan kehilangan salah satu keluarganya.
Melambangkan harapan agar selalu diberi petunjuk dan kelancaran
DRAFT
55
Seni Budaya SD KK I
dalam menjalankan semua tugas‐tugas yang menjadi tangung jawabnya.
26 Tirta Teja
Gambar . Tirta Teja
Kegunaan : Berbusana Filosofi
: Tirta = air, teja = cahaya. Si pemakai gandes luwes dan bercahaya.
27
Wahyu Tumurun
Gambar . Wahyu Tumurun
Kegunaan : Busana daerah Filosofi
: Agar si pemakai mendapatkan wahyu anugerah .
DRAFT
Kegiatan Pembelajaran 1
56
28 Wahyu Tumurun Cantel
Gambar . Wahyu Tumurun Cantel
Kegunaan : Dipakai Pengantin pada waktu panggih Filosofi
: Wahyu berarti anugerah, temurun berarti turun, dengan menggunakan kain ini kedua pengantin mendapatkan
anugerah dari yang Maha Kuasa berupa kehidupan yang bahagia dan sejahtera serta mendapat petunjukNya.
Sampai sekarang masyarakat ndonesia, khususnya masyarakat Jawa masih mempunyai kepercayaan terhadap batik tradisional
dengan bermotif tertentu. Adapun kepercayaan ini antara lain tercermin seperti pada upacara adat pernikahan Jawa, upacara
mitoni, upacara kematian dan sebagainya, dimana mereka memiliki kepercayaan bahwa batik sebagai salah satu alat perlengkapan
pernikahan adat dianggap mempunyai kekuatan magis, dan yang menurut aturan‐aturan tertentu yang tidak boleh dilangggar begitu
saja.
Arti pemakaian kain‐kain batik tradisional, bagaimanapun juga sangat tergantung dari persepsi masing‐masing pemakainya,
mengenai pandangan mereka terhadap batik‐batik itu sendiri. Kenyataan bahwa berubahnya persepsi masyarakat yang
disebabkan oleh pola‐pola berpikir yang lebih rasional, di samping pembuatan batik secara besar‐besaran dengan alat‐alat teknologi
modern, serta pengenaan atau penggunaan kain‐kain batik yang
DRAFT
57
Seni Budaya SD KK I
bermotif tradisional tidak pada tempatnya, menyebabkan lunturnya makna magis yang terkandung di dalam batik‐batik
tradisional itu. Kondisi tersebut ternyata sangat berpengaruh terhadap pemakaian batik tradisional dalam upacara pernikahan
adat, sehingga pelaksanaannya dewasa ini lebih merupakan tradisi yang hanya semata‐mata untuk dilaksanakan, tanpa penghayatan
batiniah dan tidak lagi memiliki arti yang bersifat sakral.
https:butikjdd.wordpress.comfilosofy‐batik
D. Aktivitas Pembelajaran