Struktur Keuangan dan Struktur Modal

10

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tinjauan Teoritis

2.1.1 Struktur Keuangan dan Struktur Modal

Menurut Keown dkk. 2010 : 148 “Struktur keuangan adalah campuran segala hal yang tampak pada sisi kanan neraca perusahaan liabilitas modal. Struktur modal adalah campuran sumber-sumber dana jangka panjang yang digunakan perusahaan”. Sementara menurut Margaretha 2005 : 119 “struktur keuangan adalah susunan keseluruhan sisi kredit neraca yang terdiri atas utang jangka pendek, utang jangka panjang dan modal sendiri. Struktur modal adalah pembiayaan permanen perusahaan yang terdiri atas utang jangka panjang dan modal sendiri.” Utang jangka pendek tidak diperhitungkan dalam struktur modal karena utang jenis ini umumnya bersifat spontan berubah sesuai dengan perubahan tingkat penjualan sementara itu utang jangka panjang bersifat tetap selama jangka waktu yang relatif panjang lebih dari satu tahun sehingga keberadaannya perlu lebih dipikirkan oleh para manajer keuangan. Itulah alasan utama mengapa struktur modal hanya terdiri dari utang jangka panjang dan ekuitas. Karena alasan itu pulalah biaya modal hanya mempertimbangkan sumber dana jangka panjang. Menurut Margaretha 2005 : 119, ”terdapat trade-off antara risk dan return terhadap kebijakan struktur modal yaitu apabila utang meningkat mengakibatkan risk meningkat dan return meningkat. Jika risk meningkat 11 mengakibatkan harga saham menurun, dan jika Return meningkat maka harga saham meningkat.” Dengan adanya trade-off terhadap kebijakan struktur modal, maka perlu struktur modal yang optimal. ”Struktur modal yang optimal adalah stuktur modal yang mampu menyeimbangkan antara risk dan return sehingga dapat memaksimalkan harga saham dan meminimalkan biaya modal komposit perusahaan. Keown dkk, 2010 : 148. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi struktur modal menurut Margaretha 2005 : 120 yaitu ”business risk semakin besar business risk, semakin rendah rasio utang dan tax preposition bunga utang mengurangi pajak, makin tinggi tarif pajak, makin besar keuntungan dari penggunaan utang”. Menurut Mamduh 2004 : 344-345 pendapat lain mengenai faktor-faktor yang menjadi pertimbangan perusahaan dalam menentukan struktur modal adalah sebagai berikut. a. Stabilitas penjualan. Perusahaan yang penjualannya stabil akan cenderung berani menggunakan utang yang lebih banyak daripada perusahaan yang penjualannya yang tidak stabil. Semakin stabil penjualan suatu perusahaan, semakin mampu perusahaan itu menutupi kewajiban-kewajibannya. b. Tingkat pertumbuhan penjualan. Perusahaan yang memiliki tingkat pertumbuhan penjualan yang tinggi akan lebih menguntungkan jika menggunakan utang. Perhitungan financial leverage menunjukkan bahwa dengan menggunakan utang, EPS bisa dimaksimumkan jika penjualan cukup tinggi. c. Struktur aset. Perusahaan yang struktur asetnya memadai untuk digunakan sebagai jaminan pinjaman yang berusia panjang, apalagi jika digabung dengan tingkat permintaan yang stabil maka cenderung akan menggunakan utang yang lebih besar. Perusahaan yang mempunyai aset lancar lebih banyak persediaan pada supermarket, yang nilainya akan tergantung dari profitabilitas, maka akan menggunakan utang lebih sedikit. 12 d. Sikap manajemen. Manajemen yang konservatif akan menggunakan utang yang lebih sedikit, dan sebaliknya. Pemegang saham yang ingin menjaga kendali atas perusahaannya akan menggunakan utang lebih banyak. e. Analisis aliran kas. Manajer keuangan bisa menganalisis aliran kas, menggunakan semacam simulasi untuk memperkirakan kemampuan membayar pada situasi resesi. Setelah mengetahui kemampuan menghasilkan kas pada situasi yang baik dan resesi, manajer keuangan bisa memutuskan tingkat utang yang optimal.

2.1.2 Keputusan Pendanaan

Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Free Cash Flow dan Kepemilikan Manajerial Terhadap Kebijakan Hutang pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 42 93

PENGARUH PROFITABILITAS, LIKUIDITAS, FREE CASH FLOW DAN KEBIJAKAN HUTANG TERHADAP KEBIJAKAN DIVIDEN (Studi Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Pada Periode 2011-2014)

0 6 100

PENGARUH STRUKTUR ASET, FREE CASH FLOW DAN KEPEMILIKAN MANAJERIAL TERHADAP KEBIJAKAN HUTANG PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI.

0 2 30

PENGARUH FREE CASH FLOW, KEPEMILIKAN MANAJERIAL, UKURAN PERUSAHAAN DAN PROFITABILITAS TERHADAP KEBIJAKAN HUTANG PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 2 20

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Analisis Pengaruh Free Cash Flow, Struktur Aset Dan Profitabilitas Terhadap Kebijakan Hutang Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2008-2012

0 0 9

Analisis Pengaruh Free Cash Flow, Struktur Aset Dan Profitabilitas Terhadap Kebijakan Hutang Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2008-2012

1 1 11

PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, FREE CASH FLOW, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, PROFITABILITAS DAN STRUKTUR ASET TERHADAP KEBIJAKAN HUTANG PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA - Perbanas Institutional Repository

0 0 20

PENGARUH FREE CASH FLOW DAN KEPEMILIKAN MANAJERIAL TERHADAP KEBIJAKAN HUTANG PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

0 0 88

PENGARUH FREE CASH FLOW, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, KEBIJAKAN DIVIDEN, UKURAN PERUSAHAAN DAN PROFITABILITAS TERHADAP KEBIJAKAN HUTANG (Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2011-2015)

0 0 17

PENGARUH STRUKTUR ASET, PROFITABILITAS, RISIKO BISNIS, FREE CASH FLOW, PERTUMBUHAN PENJUALAN, UKURAN PERUSAHAAN DAN KEBIJAKAN DIVIDEN TERHADAP KEBIJAKAN HUTANG (Studi Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2012-2016)

0 0 16