28
2.3 Kerangka Konseptual dan Hipotesis
2.3.1 Kerangka Konseptual
Kerangka berpikir merupakan model konseptual tentang bagaimana teori berhubungan dengan faktor-faktor yang telah diidentifikasi sebagai masalah yang
penting. Kerangka konseptual merupakan sintesis atau ekstrapolasi dari kejadian teori yang mencerminkan keterkaitan antara variabel yang diteliti dan merupakan
tuntuan untuk memecahkan masalah penelitian serta merumuskan hipotesis dan merupakan tempat peneliti untuk memberikan penjelasan tentang hal – hal yang
berhubungan dengan variabel ataupun masalah yang ada dalam penelitian. Kerangka konseptual penelitian ini adalah sebagai berikut:
Berdasarkan penelitian yang dilakukan Damayanti 2006, mengungkapkan bahwa free cash flow berpengaruh signifikan dan positif terhadap
utang perusahaan, artinya semakin tinggi free cash flow suatu perusahaan, maka akan semakin besar tingkat kebijakan utang yang dilakukan perusahaan dan
sebaliknya. Hal ini sesuai dengan hipotesis control oleh Jensen dalam Keown dkk. H
4
Free cash Flow X1
Struktur Aset X2
Profitabilitas X3 Kebijakan
Utang Y
H
1
H
2
H
3
Gambar 2.1 Kerangka Konseptual
29
2010 : 162 yang mana free cash flow sering digunakan manajer untuk proyek – proyek yang belum tentu menguntungkan, maka untuk mengatasi hal tersebut,
kebijakan utang menjadi salah satu solusi untuk mengkontrol langkah yang diambil oleh manajer dalam menginvestasikan free cash flow tersebut pada
investasi yang menguntungkan, karena manajer berada pada risiko rugi hipotesis ancaman sehingga manajer akan berusaha bekerja lebih efisien yang akhirnya
akan meningkatkan laba bagi perusahaan dan earning bagi pemegang saham. Rasio profitabilitas merupakan suatu model analisis yang berupa
perbandingan data keuangan sehingga informasi keuangan tersebut menjadi lebih berarti. Analisis ini sering digunakan untuk menilai kemampuan perusahaan
dalam mencari keuntungan, selain itu rasio ini juga memberikan ukuran tingkat efektivitas perusahaan dalam manajemennya. Hal ini ditunjukkan oleh laba yang
dihasilkan dari penjualan dan pendapatan investasi. Analisis profitabilitas dapat dilakukan dengan menggunakan rasio-rasio
keuangan neraca dan laporan laba rugi perusahaan. Salah satu rasio tersebut adalah ROE return on equity yang diukur melalui laba bersih rata-rata modal
equity, artinya seberapa besar pengembalian rupiah atas jumlah modal yang digunakan perusahaan. ROE juga merupakan suatu ukuran tentang efektifitas
manajemen dalam mengelola modalnya. Menurut Sjahrial 2007, “semakin cepat tingkat pengembalian perusahaan, semakin cepat pertumbuhan perusahaan maka
semakin besar kebutuhan dana untuk biaya ekspansi dan semakin besar keinginan perusahaan untuk menahan laba untuk pembiyaan investasi. Sehingga perusahaan
akan sedikit menggunakan utang sebagai sumber pendanaan eksternalnya.”
30
Struktur aset merupakan penentuan berapa besar alokasi dana untuk masing-masing komponen aset, baik dalam aset lancar maupun dalam aset tetap.
Struktur aset dapat diperhitungkan melalui pembagian antara total aset tetap total aset. Menurut Mamduh 2004 : 345, “besarnya aset tetap suatu perusahaan dapat
menentukan besarnya penggunaan utang. Perusahaan yang memiliki aset tetap dalam jumlah besar dapat menggunakan utang dalam jumlah besar karena aset
tersebut dapat digunakan sebagai jaminan pinjaman. Sehingga aset tetap akan berpengaruh positif perusahaan didalam penentuan kebijakan utangnya”.
2.3.2 Hipotesis Penelitian