12
d. Sikap manajemen. Manajemen yang konservatif akan menggunakan
utang yang lebih sedikit, dan sebaliknya. Pemegang saham yang ingin menjaga kendali atas perusahaannya akan menggunakan utang lebih
banyak.
e. Analisis aliran kas. Manajer keuangan bisa menganalisis aliran kas,
menggunakan semacam simulasi untuk memperkirakan kemampuan membayar pada situasi resesi. Setelah mengetahui kemampuan
menghasilkan kas pada situasi yang baik dan resesi, manajer keuangan bisa memutuskan tingkat utang yang optimal.
2.1.2 Keputusan Pendanaan
Keputusan pendanaan merupakan satu kebijakan yang sangat penting bagi perusahaan, hal ini karena menyangkut perolehan sumber dana untuk kegiatan
operasi perusahaan. Menurut Sartono 2001 dalam Syafiudin, 2013 : 14, “keputusan pendanaan merupakan keputusan yang berhubungan dengan masalah
penentuan sumber-sumber dana yang akan digunakan, dan masalah perimbangan terbaik antara sumber-sumber dana tersebut. Keputusan mengenai sumber dana
yang akan digunakan disebut keputusan pendanaan financing decisions”. Sumber dana dapat diperoleh dengan banyak cara, namun pada dasarnya
ada dua sumber dana, yaitu dana yang berasal dari eksternal dan dana yang berasal dari internal perusahaan. Dana yang berasal dari sumber eksternal dapat
diperoleh melalui utang dan penerbitan saham. Jika suatu perusahaan mengutamakan sumber dari dalam perusahaan, maka ketergantungan pihak
perusahaan terhadap pihak luar sangat kecil. Tetapi ada saat-saat tertentu dimana semua sumber dana dari dalam perusahaan telah digunakan, sementara kebutuhan
dana perusahaan semakin meningkat sehingga dalam hal ini perusahaan perlu mencari alternatif pendanaan. Alternatif pendanaan ini bisa dilakukan dengan
13
menggunakan sumber-sumber pendanaan dari luar misalnya, melalui utang atau dengan menerbitkan saham baru.
2.1.3 Teori Keagenan
Teori keagenan muncul setelah fenomena terpisahnya kepemilikan pemegang saham dengan pengelola modal agent khususnya pada perusahaan
besar dan modern. Pada agency theory, principal adalah pemegang saham dan agen adalah manajemen yang mengelola perusahaan. Dalam manajemen
keuangan, tujuan utama perusahaan adalah meningkatkan kemakmuran pemiliknya atau pemegang saham, maka manajer yang diangkat oleh pemegang
saham harus bertindak untuk kepentingan pemegang saham. Namun ternyata sering terjadi konflik antara manajemen dan pemegang saham. Konflik ini
disebabkan karena adanya kepentingan antara manajer dan pemegang saham. Konflik kepentingan tersebut memicu terjadinya biaya agensi. Biaya agensi yang
timbul dari konflik kepentingan antara pengelola perusahaan agent dengan pemegang saham principal menurut Manan 2004 : 9 akan berpotensi
menimbulkan jenis biaya agensi sebagai berikut: 1.
biaya akibat ketidakefisienan pengelolaan yang dilakukan oleh pihak manajemen perusahaan,
2. biaya yang timbul akibat pilihan proyek yang tidak sama, jika pilihan
tersebut dilakukan oleh pemegang saham karena risiko meruginya tinggi,
3. biaya yang timbul karena dilakukannya kegiatan monitoring kinerja
dan perilaku agent oleh principal monitoring costs, 4.
biaya yang timbul karena dilakukannya pembatasan-pembatasan bagi kegiatan agent oleh principal bonding cost.
Jensen dan Meckling 1976 dalam Manan 2004 : 11 mendefinisikan agency costs terdiri dari tiga komponen; 1 pengeluaran biaya untuk monitoring
14
oleh pemilikprincipal, 2 Pengeluaran karena penggunaan utang oleh manajemenagency, 3 dan pengeluaran karena tidak adanya efisiensiresidual
loss. Dengan demikian, keputusan struktur modal yang dilakukan oleh manajer
adalah untuk menyeimbangkan antara agency cost of debt dengan agency cost of equity. Untuk mengatasi agency problem dan mengurangi munculnya agency cost,
menurut Jensen dan Meckling 1976 dalam Manan 2004 : 11 dapat dilakukan dengan empat cara sebagai berikut.
1. Meningkatkan insider ownership. Menurut pendekatan ini, agency
problem bisa dikurangi karena dengan adanya kepemilikan saham maka insider akan merasakan sendiri secara langsung manfaat
keputusan yang diambilnya.
2. Pendekatan pengawasan melalui pengawasan penggunaan utang
debt. Dengan adanya peningkatan penggunaan utang, dapat digunakan untuk mengendalikan penggunaan free cash flow secara
berlebihan oleh manajemen, sehingga menghindari investasi sia-sia.
3. Institusional investor ownership sebagai monitoring agents. Adanya
kepemilikan oleh investor institusional seperti bank, asuransi, perusahaan investasi, dan kepemilikan oleh institusi lain dalam
perusahaan akan mendorong peningkatan pengawasan yang lebih optimal terhadap kinerja insider.
4. Dengan Mekanisme pembayaran dividen. Pembayaran dividen disini
berperan sebagai salah satu bentuk penawaran distribusi pendapatan, karena dengan pembayaran dividen, pemegang saham akan melihat
bahwa pengelolaan perusahaan sudah melakukan tindakan sesuai dengan keinginan mereka, sehingga akan mengurangi konflik.
2.1.4 Teori Asimetri Informasi dan Signaling