CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Maret 2013 dan 2012 Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain
37
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING Lanjutan z. Perpajakan Lanjutan
Pajak penghasilan tangguhan dihitung dengan menggunakan metode liabilitas, terhadap semua perbedaan temporer pada tanggal laporan posisi keuangan antara aset dan liabilitas menurut pajak dan
nilai tercatatnya untuk tujuan pelaporan keuangan. Liabilitas pajak tangguhan diakui atas semua perbedaan temporer kena pajak. Aset pajak tangguhan
diakui atas semua perbedaan temporer yang dapat dikurangkan dan saldo rugi fiskal yang belum digunakan, sepanjang besar kemungkinannya terdapat laba kena pajak di masa datang yang dapat
dimanfaatkan atas perbedaan temporer yang dapat dikurangkan untuk keperluan pajak dan saldo rugi fiskal yang belum digunakan.
Aset dan liabilitas pajak tangguhan dihitung dengan tarif pajak dan peraturan pajak yang berlaku secara efektif atau secara substansial akan diberlakukan pada periode dimana aset tersebut
direalisasikan atau liabilitas tersebut diselesaikan. Perubahan atas liabilitas pajak dicatat pada saat surat ketetapan pajak diterima atau, apabila diajukan
keberatan dan atau banding, diakui pada saat hasil dari keberatan dan atau banding diterima. Beban pajak kini ditentukan berdasarkan penghasilan kena pajak untuk tahun berjalan dan dihitung
menggunakan tarif pajak yang berlaku.
Koreksi terhadap liabilitas perpajakan dicatat pada saat diterimanya surat ketetapan, atau apabila diajukan permohonan keberatan atau banding, ketika hasil keberatan atau banding sudah ditetapkan.
Efektif tanggal 1 Januari 2012, Bank menerapkan PSAK 46 Revisi 2010, yang mengharuskan Bank untuk memperhitungkan konsekuensi pajak kini dan pajak masa depan atas pemulihan di masa depan
penyelesaian dari jumlah tercatat aset liabilitas yang diakui dalam laporan posisi keuangan, dan transaksi-transaksi serta peristiwa lain yang terjadi dalam periode berjalan yang diakui dalam laporan
keuangan.
aa. Laba per Saham
Efektif tanggal 1 Januari 2012, Bank menerapkan PSAK No. 56 Revisi 2011 “Laba Per Saham”, yang menetapkan prinsip penentuan dan penyajian laba per saham.
Laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar pada periode berjalan.
ab. Imbalan Kerja
Bank mengakui penyisihan imbalan kerja berdasarkan Undang-Undang No. 132003 tanggal 25 Maret 2003. Penyisihan tersebut diakui berdasarkan perhitungan aktuaris. menggunakan metode Projected
Unit Credit. Perkiraan liabilitas pada tanggal laporan posisi keuangan merupakan nilai kini imbalan pasti pada
tanggal laporan posisi keuangan, dikurangi nilai wajar aset program dan penyesuaian terhadap keuntungan
atau kerugian aktuaria yang belum diakui, biaya jasa masa lalu yang belum menjadi hak vested, biaya
pemutusan kontrak kerja dan keuntungan atau kerugian kurtailmen. Biaya imbalan pasca-kerja yang diakui selama tahun berjalan terdiri dari biaya jasa kini, bunga atas
liabilitas, keuntungan atau kerugian aktuaria dan biaya jasa lalu dan dikurangi dengan iuran pegawai dan hasil yang diharapkan dari aset program.
Keuntungan atau kerugian aktuaria dari penyesuaian dan perubahan asumsi aktuaria sebagai kelebihan atas nilai yang lebih tinggi antara 10 dari nilai wajar aset program atau 10 dari nilai kini
liabilitas imbalan pasti pada awal periode diamortisasi dan diakui sebagai biaya atau keuntungan selama perkiraan rata-rata sisa tahun jasa pegawai yang masuk program pensiun.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Maret 2013 dan 2012 Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain
38
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING Lanjutan ab. Imbalan Kerja lanjutan