CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Maret 2013 dan 2012 Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain
82
41. MANAJEMEN RISIKO Lanjutan II. Struktur Organisasi
Manajemen Risiko berada dibawah Direktorat Kepatuhan dan Divisi Manajemen Risiko Satuan Kerja Manajemen Risiko. Dengan adanya pengembangan scope manajemen risiko yang dilakukan oleh
Bank, maka pembagian tugas di Bagian Manajemen Risiko berdasarkan pengelolaan per jenis risiko oleh staf fungsional termasuk penyusunan metodologi perhitungan untuk masing-masing risiko yang
dikelola.
III. Profil Risiko
Bank melakukan penilaian profil risiko secara berkala yang mencerminkan tingkat risiko yang dimiliki Bank 8 delapan jenis risiko yang ditetapkan Bank Indonesia, yaitu: risiko kredit, risiko pasar, risiko
likuiditas, risiko operasional, risiko hukum, risiko kepatuhan, risiko reputasi, dan risiko stratejik. Sebagai bagian dari implementasi regulasi Basel II, Bank telah mempersiapkan untuk penggunaan
metode internal dalam pengukuran risiko sebagai berikut:
Untuk mendukung proses perhitungan alokasi modal risiko kredit, Bank telah mempersiapkan infrastruktur dan metodologi Internal Rating Based Approach IRBA. Bank juga telah
mengumpulkan data base kredit dan menyempurnakan proses serta prosedur internal sehingga Bank diharapkan dapat memperoleh data yang akurat dan terpercaya untuk menunjang
perhitungan sesuai dengan metodologi IRBA yang akan digunakan.
Bank telah melakukan pengembangan dan simulasi metodologi perhitungan kebutuhan modal internal untuk mengcover risiko pasar dengan menggunakan metode internal VaR Value at Risk
yaitu metode Variance co Variance dan Historical Simulation melalui aplikasi Market Risk Measurement MRM.
Bank telah melakukan pengelolaan pencatatan data kerugian dan potensi kerugian yang terjadi pada Satuan Kerja Operasional Risk Taking Unit secara periodik melalui aplikasi Tools Loss
Event TLE dan Potential Loss Event PLE yang telah diimplementasikan secara on line di seluruh cabang. Pengelolaan data kerugian tersebut sebagai salah satu data input dalam penilaian
parameter Profil Risiko Operasional yang dipetakan sesuai frekuensi kejadian dan dampaknya. Aplikasi TLE akan dikembangkan Bank menjadi perhitungan modal internal dengan mnggunakan
metode Internal Measurement Approach IMA.
1. Risiko Kredit
Risiko kredit adalah risiko akibat kegagalan debitur danatau pihak lain dalam memenuhi kewajiban kepada Bank. Risiko kredit dikelola baik pada tingkat transaksi individual maupun
portofolio serta pelaksanaan stress testing. Pengelolaan risiko kredit dirancang untuk menjaga independensi dan integritas proses penilaian risiko serta diversifikasi risiko kredit.
a Risiko kredit maksimum
Untuk aset keuangan yang diakui di laporan posisi keuangan, eksposur maksimum terhadap risiko kredit sama dengan nilai tercatat. Untuk bank garansi dan irrevocable LC,
eksposur maksimum terhadap risiko kredit adalah nilai maksimum yang harus dibayarkan oleh Bank jika liabilitas atas bank garansi dan irrevocable LC terjadi.
Tabel berikut menyajikan eksposur maksimum Bank terhadap risiko kredit untuk instrumen keuangan pada laporan posisi keuangan dan rekening adiministratif, tanpa
memperhitungkan agunan yang dimiliki atau perlindungan kredit lainnya.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Maret 2013 dan 2012 Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain
83
41. MANAJEMEN RISIKO Lanjutan III. Profil Risiko Lanjutan
1. Risiko Kredit Lanjutan a Risiko kredit maksimum Lanjutan
31 Maret 2013 31 Desember 2012
Laporan posisi keuangan
Giro pada Bank Indonesia 1.404.084
1.448.689 Giro pada bank lain
179.759 530.645
Penempatan pada bank lain 520.000
437.722 Surat-surat berharga
1.818.100 1.601.011
Kredit yang diberikan 15.517.313
15.212.135 Aset lain-lain:
215.881 193.651
Jumlah 19.655.137
19.423.853 31 Maret 2013
31 Desember 2012 Rekening administratif
Fasilitas kredit yang belum digunakan
2.124.577 2.261.697
LC yang masih beredar 164.366
172.757 Garansi yang diberikan
153.725 148.826
Jumlah 2.442.668
2.583.280
b Risiko kredit konsentrasi
Pengungkapan konsentrasi risiko kredit maksimum berdasarkan sektor industri adalah sebagai berikut:
31 Maret 2013
Pemerintah Bank
Lembaga Keuangan
Bukan Bank Industri
Pengolahan Jasa-jasa
Dunia Usaha Perusahaan
Lainnya dan Perseorangan
Jumlah
Giro pada Bank Indonesia
1.404.084 1.404.084
Giro pada bank Lain
179.759 179.759
Penempatan pada Bank Indonesia
dan bank lain 320.000
200.000 520.000
Surat berharga 1.723.097
50.000 45.003
1.818.100 Kredit
- 1.592
502 2.187.044
3.801.785 9.526.390
15.517.313 Pendapatan bunga
masih harus Diterima
11.573 998
3 11.115
19.859 44.220
87.768 Tagihan akseptasi
51.475 76.637
128.112 Tagihan derivatif
1 1
Jumlah 3.458.754
432.350 505
2.249.634 3.821.644
9.692.250 19.655.137
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Maret 2013 dan 2012 Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain
84
41. MANAJEMEN RISIKO Lanjutan III. Profil Risiko Lanjutan