4 Menyiagakan perangkat tanggap darurat 5 Meningkatkan kerjasama internasional,
c Menjelaskan secara bijak dan diplomatis kepada dunia Internasional d Menindaklanjuti MOU yang telah disepakati bersama.
137
A. Putusan No. 2280Pid. B2004PN-Mdn BAB IV
PENERAPAN HUKUM DALAM TINDAK PIDANA TERORISME STUDI PUTUSAN NO. 2280Pid. B2004PN-Mdn.
1. Kasus Posisi a. Kronologis
- Bahwa sejak bulan Januari 2004 saksi MUHAMMAD NOR alias AZHAR alias RAJU alias RAJA BORDIN tinggal serumah dengan terdakwa di rumah
kontrakannya yang terletak di Jalan Media Santoso No. 103 C Medan; - Bahwa pada akhir bulan Pebruari 2004 sekira pukul 20.00 Wib bertempat di lantai
II Mini Market MACAN YOAHAN SENTOSA Jalan KL. Yos Sudarso Pulo Brayan Medan, terdakwa menemani saksi MUHAMMAD NOR alias AZHAR
alias RAJU alias RAJA BORDIN menerima uang sebesar Rp. 2.500.000,- dua juta lima ratus ribu rupiah dari saksi MARZUKI alias UDIN alias SAIFUL, uang
tersebut akan digunakan oleh saksi MUHAMMAD NOR alias AZHAR alias RAJU alias RAJA BORDIN membeli komponen bom dan biaya perakitan bom;
137
http:buletinlitbang.dephan.go.idindex.asp?vnomor=19mnorutisi=7, diakses tgl 4 Nopember 2010, jam 15.30 Wib, hlm. 2.
Universitas Sumatera Utara
- Bahwa pada hari senin tanggal 1 Maret 2004 sekira pukul 22.00 Wib, terdakwa dan saksi ISMAIL alias IS bin M. ALI yang sedang menonton acara TV melihat
saksi MUHAMMAD NOR alias AZHAR alias RAJU alias RAJA BORDIN membuka tas kantongan plastik, ternyata tas kantongan tersebut berisi komponen-
komponen bom berupa 4 emapt buah jam weaker ukuran kecil, 1 satu buah soulder, 1 satu alat multi tester, 1 satu gulungan lak ban warna kuning,
gulungan wayar kecil berwarna pembalut hijau dan biru, 1 satu set obeng, baterai kering ukuran kecil merk ABC sebanyak 8 delapan buah, Relay
berbentuk kotak 4 segi sebanyak 4 empat buah dan 8 delapan buah detonatorfius;
- Bahwa pada hari senin tanggal 1 Maret 2004 sekira pukul 22.00 Wib juga, terdakwa melihat dan memperhatikan saksi MUHAMMAD NOR alias AZHAR
alias RAJU alias RAJA BORDIN meminta tolong kepada saksi ISMAIL alias IS bin M. ALI membeli 10 sepuluh buah baterai kering ukuran kecil dengan
menyerahkan uang sebesar Rp. 10.000,- sepuluh ribu rupiah, kemudian saksi ISMAIL alias IS bin M. ALI mengambil baterai dari kedai milik terdakwa namun
baterai yang tersisa tinggal 8 delapan buah baterai merk ABC sehingga saksi ISMAIL alias IS bin M. ALI membeli dari kedai orang lain dan terdakwa
meminjamkan sepeda dayung miliknya kepada saksi ISMAIL alias IS bin M. ALI untuk membeli baterai tersebut dan baterai tersebut dibeli saksi ISMAIL alias IS
bin M. ALI dari kedai milik saksi BASIR; - Pada hari selasa tanggal 2 Maret 2003 pukul 22.00 Wib sd hari Rabu tanggal 3
Maret 2004 pukul 02.00 Wib, terdakwa dan saksi ISMAIL alias IS bin M. ALI
Universitas Sumatera Utara
menyaksikan saksi MUHAMMAD NOR alias AZHAR alias RAJU alias RAJA BORDIN merakit bom dengan cara membongkar pasang komponen-komponen
bom dengan menggosok-gosokmenyolder ujung baterai kering tersebut dengan menggunakan soulder dan obeng, lalu menyambungkan wayar ke jam weaker
dengan ke 8 delapan baterai kering tersebut lalu melilitkanmembalutnya dengan lak ban, pada saat perakitan tersebut terdakwa bertanya kepada saksi
MUHAMMAD NOR alias AZHAR alias RAJU alias RAJA BORDIN tentang barang-barang yang dirakitkannya dengan menanyakan “apa barang itu tidak
berbahaya”, oleh saksi MUHAMMAD NOR alias AZHAR alias RAJU alias RAJA BORDIN menjelaskan “ini berbahaya dan ini adalah bom, jangan kasih
tahu sama siapapun” dan saksi ISMAIL alias IS bin M. ALI juga bertanya “dimana mau abang ledakkan”, oleh MUHAMMAD NOR alias AZHAR alias
RAJU alias RAJA BORDIN mengatakan “mau ledakkan di Medan Mal”, selanjutnya saksi MUHAMMAD NOR alias AZHAR alias RAJU alias RAJA
BORDIN memasukkan barang-barang yang dirakitnya ke dalam bungkusan kantongan plastic hitam lalu diletakkan disamping Louds Speaker dekat rak TV
dirumah terdakwa; - Bahwa pada hari Rabu tanggal 3 Maret 2004 terdakwa melihat saksi
MUHAMMAD NOR alias AZHAR alias RAJU alias RAJA BORDIN keluar dari rumah dengan membawa tas warna hitam yang berisi bom yang telah dirakit
dirumah terdakwa; - Bahwa pada hari Rabu tanggal 3 Maret 2004 sekira pukul 16.00 Wib bertempat di
rumah saksi FRIZNAL WAHYUDI alias WAHYU di Jalan PeloporTeladan I
Universitas Sumatera Utara
Medan, saksi MUHAMMAD NOR alias AZHAR alias RAJU alias RAJA BORDIN menyerahkan bom yang dirakitnya kepada saksi FRIZNAL WAHYUDI
alias WAHYU dan ADI alias BEUREUJUK untuk diletakkan di Super Market PT. MACAN YOAHAN SENTOSA lantai II MEDAN MAL Jalan MT. Haryono
No. 1 Medan; - Bahwa pada hari kamis tanggal 4 Maret 2004 sekira pukul 19.30 Wib, saksi
FRIZNAL WAHYUDI alias WAHYU dan ADI alias BEUREUJUK meletakkan bom yang diperkirakan akan meledak sekira pukul 20.30 Wib di Super Market
PT. MACAN YOAHAN SENTOSA lantai II MEDAN MAL dengan cara menitipkan tas berisi bom tersebut kepada pegawai Super Market PT. MACAN
YOAHAN SENTOSA bernama saksi REKIN br SEMBIRING; - Bahwa pada hari Selasa tanggal 09 Maret 2004 sekira pukul 09.30 Wib, pegawai
Super Market PT. MACAN YOAHAN SENTOSA bernama saksi SUPRIADI NASUTION alias IAN berhasil menemukan tas berisi bom yang tidak meledak;
- Bahwa pada hari Rabu tanggal 10 Maret 2004, terdakwa dan saksi MUHAMMAD NOR alias AZHAR alias RAJU alias RAJA BORDIN secara bersama-sama
menyembunyikan komponen bom yang tersisa antara lain 8 delapan buah fius detonator, 3 tiga buah Relay, 1 satu jam weaker yang sudah tersambung
dengan 8 delapan baterai kering dengan 1 satu Relay bekas disoulder dengan menggunakan wayar penyambung ke dalam kotak VCD dan ke dalam kotak
Louds Speaker milik terdakwa, saksi MUHAMMAD NOR alias AZHAR alias RAJU alias RAJA BORDIN memberitahukan kepada terdakwa bahwa komponen
bom tersebut disembunyikan dengan maksud bilamana saksi MUHAMMAD
Universitas Sumatera Utara
NOR alias AZHAR alias RAJU alias RAJA BORDIN ditangkap polisi maka barang bukti bom tidak dapat ditemukan.
b .Dakwaan
DAKWAAN PRIMAIR
Bahwa ia terdakwa RIDWAN BIN MUHAMMAD THAIB alias IWAN, pada hari Selasa tanggal 2 Maret 2004 sekira pukul 22.00 Wib atau setidaknya pada
suatu waktu dalam bulan Maret 2004, bertempat di Jalan Madio Santoso No. 103 C Kecamatan Medan Timur Kota Medan atau setidaknya pada tempat lain dalam
daerah hukum Pengadilan Negeri Medan, telah melakukan pembantuan untuk melakukan tindak pidana terorisme yaitula terdakwa dengan sengaja menggunakan
atau ancaman kekerasan bermaksud untuk menimbulkan suasana teror atau rasa takut terhadap orang secara meluas atau menimbulkan korban yang bersifat missal
dengan cara merampas kemerdekaan atau hilangnya nyawa atau harta benda orang lain, atau untuk menimbulkan kerusakan atau kehancuran terhadap obyek-obyek
vital yang strategis, atau lingkungan hidup, atau fasilitasb publik, atau fasilitas internasional, yang dilakukan terdakwa dengan cara antara lain sebagai berikut:
- Bermula terdakwa mengontrak garasi rumah saksi HENDRA SASTRAWANTO alias ALUNG berukuran 7 X 4 meter di Jalan Media Santoso No. 103 C Medan,
terhitung sejak tanggal 1 Desember 2003 sd tanggal 1 Desember 2004 dengan biaya kontrak sebesar Rp. 3.500.000,- tiga juta lima ratus ribu dan kontrak itu di
buat dalam surat perjanjian bermaterai tertanggal 1 Desember 2003; - Kemudian terdakwa memakai garasi tersebut sebagai tempat tinggal lalu terdakwa
membagi garasi tersebut menjadi 2 dua bagian yaitu bagian depan dengan
Universitas Sumatera Utara
ukuran 4,5 meter digunakan terdakwa sebagai kedai atau warung untuk tempat berjualan kelontong dan sayur mayor sedangkan bagian belakang dengan ukuran
2,5 meter digunakan terdakwa sebagai ruangan tempat tidur sekaligus ruangan TV, tempat masak dan dapur;
- Sejak terdakwa menempati garasi tersebut, saksi ISMAIL alias IS bin M. ALI tinggal bersama terdakwa yang bertugas membantu terdakwa menjaga kedai
dengan gaji sebesar Rp. 100.000,- seratus ribu rupiah bulan dan biaya makan ditanggung terdakwa;
- Pada awal bulan Januari 2004 saksi MUHAMMAD NOR alias AZHAR alias RAJU alias RAJA BORDIN tinggal dirumah kontrakan terdakwa dan ia
menempati ruangan TV sebagai tempat tidurnya; - Pada awal bulan Pebruari 2004 saksi MUHAMMAD NOR alias AZHAR alias
RAJU alias RAJA BORDIN meminjamkan uang sebesar Rp. 5.000.000,- lima juta rupiah kepada terdakwa untuk membangun loteng diatas ruangan TV, loteng
tersebut dipakai terdakwa sebagai kamar tidur; - RUSLI ABDUL GANI alias WAK LI sebagai Panglima Operasi GAM Wilayah
Medan Deli belum tertangkap sengaja meminta saksi MUHAMMAD NOR alias AZHAR alias RAJU alias RAJA BORDIN tinggal di Kota Medan dengan maksud
untuk merakit dan meledakkan bom di beberapa tempat di Kota Medan dengan tujuan untuk menimbulkan kekacauan dan menggagalkan PEMILU yang akan
dilaksanakan pada tanggal 5 April 2004, RUSLI ABDUL GANI alias WAK LI juga meminta saksi SAFRIZAL MARZUKI alias UDIN alias SAIFUL dan saksi
CAHRIAL HUSEN BIDIN alias RAM PAGO alias PON mengumpulkan uang
Universitas Sumatera Utara
dari sejumlah pengusaha boat ikan di Belawan supaya meereka tidak diganggu oleh kelompok GAM di wilayah perairan Aceh lalu sebagaian uang tersebut
disetorkan kepada RUSLI ABDUL GANI alias WAK LI dan sebagaian digunakan kelompok GAM melakukan kegiatan di wilayah Medan Deli;
- Pada akhir bulan Pebruari 2004 sekira pukul 20.00 Wib terdakwa menemani saksi MARZUKI alias UDIN alias SAIFUL untuk menemui saksi MUHAMMAD NOR
alias AZHAR alias RAJU alias RAJA BORDIN di lantai III Mini Market MACAN YAOHAN SENTOSA Jalan KL. Yos Sudarso Pulo Brayan Medan,
kemudian saksi MARZUKI alias UDIN alias SAIFUL menyerahkan uang sebesar Rp. 2.500.00,- dua juta lima ratus ribu rupiah kepada saksi MUHAMMAD NOR
alias AZHAR alias RAJU alias RAJA BORDIN untuk membeli komponen bom dan biaya perakitan bom;
- Pada hari senin tanggal 1 Maret 2004 sekira pukul 15.00 Wib, saksi FRIZNAL WAHYUDI alias WAHYU menjumpai ADI alias BUREUJEK belum
tertangkap atas permintaan saksi MUHAMMAD NOR alias AZHAR alias RAJU alias RAJA BORDIN distasiun bus pelangi Jalan Sunggal Medan, karena ADI
alias BUREUJEK membawa bom dari aceh, kemudian sekira pukul 18.00 Wib saksi FRIZNAL WAHYUDI alias WAHYU dan ADI alias BUREUJEK
menyerahkan bom tersebut kepada saksi MUHAMMAD NOR alias AZHAR alias RAJU alias RAJA BORDIN didalam salah satu Wartel di simpang Jalan Sei
Sikambing Medan, kemudian sekira pukul 22.00 wib, terdakwa dan saksi ISMAIL alias IS bin M. ALI sedang menonton TV, ketika itu terakwa melihat
saksi MUHAMMAD NOR alias AZHAR alias RAJU alias RAJA BORDIN
Universitas Sumatera Utara
membuka tas kantongan plastic, ternyata kantongan plastic tersebut berisi komponen bom yang terdiri dari 4 empat buah jam weaker ukuran kecil, 1 satu
buah soulder, 1 satu buah alat multi tester, 1 satu gulungan lak ban warna kuning, gulungan wayar kecil berwarna pembalut hijau dan biru, 1 satu set
obeng, baterai kering ukuran kecil merk ABC sebanyak 8 delapan buah, relay berbentuk kotak 4 segi sebanyak 4 empat buah dan 8 delapan buah
detonatorfius, lalu saksi MUHAMMAD NOR alias AZHAR alias RAJU alias RAJA BORDIN meminta saksi ISMAIL alias IS bin M. ALI membeli 10
sepuluh buah baterai kering ukuran kecil dengan menyerahkan uang sebesar Rp. 10.000,- sepuluuh ribu rupiah, kemudian saksi ISMAIL alias bin M. ALI
mencari baterai dari kedai milik terdakwa namun baterai yang tersisa tinggal 8 delapan buah baterai merk ABC sedangkan 2 dua buah baterai merk Everiday
dibeli saksi ISMAIL alias IS bin M. ALI dari kedai milik saksi BASIR di Jalan Madio Santoso No. 128 Medan dengan memakai sepeda dayung milik terdakwa;
- Sejak hari Selasa tanggal 2 Maret 2003 pukul 22.00 Wib sd hingga hari Rabu tanggal 3 Maret 2004 pukul 02.00 Wib saksi MUHAMMAD NOR alias AZHAR
alias RAJU alias RAJA BORDIN merakit bom yang dilihat terdakwa dan saksi ISMAIL alias IS bin M. ALI, dengan cara saksi MUHAMMAD NOR alias
AZHAR alias RAJU alias RAJA BORDIN membongkar pasang komponen- komponen bom dengan menggosok-gosokanmenyolder ujung baterai kering
tersebut dengan menggunakan solder dan obeng, lalu menyambungkanmembalutnya dengan lak ban, pada saat perakitan tersebut
terdakwa menanyakan barang yang dirakit oleh saksi MUHAMMAD NOR alias
Universitas Sumatera Utara
AZHAR alias RAJU alias RAJA BORDIN dengan menanyakan “apa barang itu tidak berbahaya”, oleh saksi MUHAMMAD NOR alias AZHAR alias RAJU alias
RAJA BORDIN menjelaskan “ini berbahaya dan ini adalah bom, jangan kasih tahu sama siapapun” kemudian saksi ISMAIL alias IS bin M. ALI menanyakan
“dimana mau abang ledakan”, oleh saksi MUHAMMAD NOR alias AZHAR alias RAJU alias RAJA BORDIN mengatakan “mau ledakan di Medan
Mall”,selanjutnya saksi MUHAMMAD NOR alias AZHAR alias RAJU alias RAJA BORDIN memasukan barang-barang yang dirakitkan ke dalam bungkusan
kantongan plastic hitam lalu diletakkan din samping Louds Speaker dekat rak TV; - Pada hari Rabu tanggal 3 Maret 2004 terdakwa melihat saksi MUHAMMAD
NOR alias AZHAR alias RAJU alias RAJA BORDIN keluar dari rumah dengan membawa tas warna hitam yang berisi baterai dan jam weaker yang sudah
dibungkus dengan lak ban sedangkan sisa gulungan lak ban, 1 satu set obeng, satu multi tester, soulder, 3 buah Relay, 8 buah fius atau detonator serta barang
rakitan yang terdiri dari 1 jam weaker yang disambungkan dengan wayar ke satu relay serta disambungkan ke 8 buah baterai kecil dimasukkan dalam kantongan
plastic lalu diletakkan di Rak TV, sekira pukul 16.00 Wib saksi MUHAMMAD NOR alias AZHAR alias RAJU alias RAJA BORDIN datang ke tempat kos saksi
FRIZNAL WAHYUDI alias WAHYU di Jalan PeloporTeladan I Medan dibelakang ASTRA Internasional lalu saksi MUHAMMAD NOR alias AZHAR
alias RAJU alias RAJA BORDIN menyerahkan bom tersebut kepada saksi FRIZNAL WAHYUDI alias WAHYU dan ADI alias BEUREUJEK untuk
Universitas Sumatera Utara
diletakkan di Super Market PT. MACAN YOAHAN SENTOSA lantai II MEDAN MAL Jalan MT. Haryono No. 1 Medan;
- Pada hari kamis tanggal 4 Maret 2004 sekira pukul 19.30 Wib, saksi FRIZNAL WAHYUDI alias WAHYU dan ADI alias BEUREUJEK meletakkan bom yang
diperkirakan akan meledak sekira pukul 20.30 Wib di Super Market PT. MACAN YOAHAN SENTOSA lantai II Medan Mal dengan cara menitipkan tas berisi
bom kepada seorang pegawai penitipan barang bernama saksi REKIN br SEMBIRING, akan tetapi hingga pukul 21.30 Wib tas tersebut tidak diambil
sehingga tas tersebut dipindahkan ke ruang kerja saksi SUPRIADI NASUTION alias IAN;
- Pada hari Selasa tanggal 09 Maret 2004 sekira pukul 09.30 Wib saksi SUPRIADI NASUTION alias IAN merasa penasaran terhadap isi tas tersebut karena belum
diambil oleh pemiliknya sehingga dia membuka tas tersebut, ternyata tas tersebut berisi baju kemeja, baju kaus, majalah dan Koran serta bungkusan yang dibalut
dengan lak ban warna kuning dan ada jam weaker yang lengket dengan bungkusan, pada jam weaker ada baterai kering ukuran kecil warna hitam lalu
saksi SUPRIADI NASUTION alias IAN melaporkan isi tas tersebut kepada petugas polisi lalu saksi TIGOR SIPAHUTAR dari Polsekta Medan Kota
melakukan pemeriksaan terhadap isi tas tersebut, ternyata didalam tas tersebut terdapat bom yang belum meledak, dengan komponen-komponen terdiri dari 8
delapan biji baterai kecil 1,5 volt merek ABC, 1 satu unit jam weaker merek Mickey, 1 satu biji baterai kecil merek ABC, 1 satu relay merek Liming 24
Universitas Sumatera Utara
volt DC, 2 dua buah detonator listrik, 5 batang bahan peledak warna kehijau- hijauan ada tulisan-tulisan 112kabel hijau;
- Pada hari Rabu tanggal 10 Maret 2004, terdakwa dan saksi MUHAMMAD NOR alias AZHAR alias RAJU alias RAJA BORDIN menyembunyikan komponen
bom yang terdiri dari Relay 3 tiga buah, 8 delapan buah fius atau detonator, 1 satu jam weaker yang sudah tersambung dengan 8 delapan buah baterai kecil
ke dalam kotak VCD dan ke dalam kotak Louds Speaker yang terletak di ruang TV, dengan cara terdakwa dan MUHAMMAD NOR alias AZHAR alias RAJU
alias RAJA BORDIN bersama-sama membuka kotak VCD dengan menggunakan obeng lalu ke dalam kotak VCD dimaasukkan 8 delapan buah fius detonator
dan 3 tiga buah Relay setelah itu Kotak VCD ditutup kembali kemudian terdakwa dan saksi MUHAMMAD NOR alias AZHAR alias RAJU alias RAJA
BORDIN bersama-sama membuka louds speaker lalu kedalamnya dimasukkan 1 satu jam weaker yang sudah tersambung dengan 8 delapan baterai kering
dengan 1 satu Relay bekas disoulder dengan menggunakan wayar penyambung, setelah itu Louds Speaker ditutup kembali, saksi MUHAMMAD NOR alias
AZHAR alias RAJU alias RAJA BORDIN memberitahukan kepada terdakwa bahwa penyembunyian komponen bom tersebutke dalam kotak VCD dan Louds
Speaker milik terdakwa adalah bilamana saksi MUHAMMAD NOR alias AZHAR alias RAJU alias RAJA BORDIN ditangkap polisi maka barang bukti
bom tidak dapat ditemukan, terdakwa tidak berkeinginan memindahkan komponen bom dari kotak VCD dan Louds Speaker milik terdakwa karena
terdakwa merasa segan disebabkan isteri MUHAMMAD NOR alias AZHAR
Universitas Sumatera Utara
alias RAJU alias RAJA BORDIN masih ada hubungan keluarga dengan istri terdakwa dan juga terdakwa merasa takut uang yang dipinjam MUHAMMAD
NOR alias AZHAR alias RAJU alias RAJA BORDIN sebesar Rp. 5.000.000,- lima juta rupiah akan diminta kembali;
- Jika bom yang diletakkan oleh FRIZNAL WAHYUDI alias WAHYU dan ADI alias BEUREUJUK di Super Market PT. MACAN YOAHAN SENTOSA lantai
II MEDAN MAL Jalan MT. Haryono No. 1 Medan meledak akan menimbulkan korban yang bersifat massal yaitu orang-orang yang sedang berada di PT. Medan
Mal baik para pengunjung maupun para karyawan, juga dapat mengakibatkan hilangnya harta benda dari para pengunjung yang sedang berbelanja, harta benda
para karyawan dan harta benda pemilik toko di PT. Medan Mal serta dapat mengakibatkan kerusakan atau kehancuran kios-kios atau toko-toko maupun
gedung PT. Medan Mal beserta fasilitas-fasilitas yang tersedia digedung tersebut; - Dengan ditemukannya bom yang tidak meledak di Super Market PT. MACAN
YOAHAN SENTOSA lantai II MEDAN MAL Jalan MT. Haryono No. 1 Medan telah menimbulkan suasana teror atau rasa ngeri dan rasa takut secara meluas,
pada khususnya bagi pengunjung yang akan berbelanja di gedung PT. Medan Mal, karyawan dan pemilik toko yang membuka usaha di gedung PT. Medan Mal
serta pemilik gedung PT. Medan Mal dan pada umumnya bagi masyarakat karena takut adanya ledakan berikutnya.
Perbuatan terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam pasal 15 jo pasal 7 PERPU Nomor 1 Tahun 2002 jo pasal 1 UU R.I No. 15 Tahun 2003.
Universitas Sumatera Utara
DAKWAAN SUBSIDAIR
Bahwa ia terdakwa RIDWAN BIN MUHAMMAD THAIB alias IWAN baik sendiri-sendiri maupun bersama-sama dengan MUHAMMAD NOR alias
AZHAR alias RAJU alias RAJA BORDIN, pada hari Rabu tanggal 10 Maret 2004 atau setidaknya pada suatu waktu dalam bulan Maret 2004, bertempat di Jalan
Madio Santoso No. 103 C Kecamatan Medan Timur Kota Medan atau setidaknya pada tempat lain dalam daerah hukum Pengadilan Negeri Medan, turut serta
melakukan perbuatan yaitu secara melaawan hukum memasukkan ke Indonesia, membuat, menerima, mencoba memperoleh, menyerahkan atau mencoba
menyerahkan, menguasai, membawa, mempunyai persediaan padanya atau mempunyai dalam miliknya, menyimpan, mengangkut, menyembunyikan,
mempergunakan, atau mengeluarkan ke danatau dari Indonesia sesuatu senjata api, amunisi, atau sesuatu bahan peledak dan bahan-bahan lainnya yang berbahaya
dengan maksud untuk melakukan tindak pidana terorisme, yang dilakukan dengan cara antara lain sebagai berikut:
- RUSLI ABDUL GANI alias WAK LI sebagai Panglima Operasi GAM Wilayah Medan Deli belum tertangkap berencana untuk meledakkan bom di beberapa
tempat di Kota Medan dengan tujuan untuk menimbulkan kekacauan menjelang Pemilihan Umum bulan Mei 2004, untuk itu RUSLI ABDUL GANI alias WAK
LI sengaja memberangkatkan saksi MUHAMMAD NOR alias AZHAR alias RAJU alias RAJA BORDIN ke Medan untuk meledakkan bom di Kota Medan,
kemudian sejak bulan Januari 2004 saksi MUHAMMAD NOR alias AZHAR
Universitas Sumatera Utara
alias RAJU alias RAJA BORDIN tinggal dirumah terdakwa Jalan Madio Santoso No. 103 C Medan Timur;
- Pada awal bulan Pebruari 2004, bertempat didaerah Diski Kecamatan Deli Serdang Kabupaten Deli Serdang, saksi MUHAMMADA NOR alias AZHAR
alias RAJU alias RAJA BORDIN menerima 1 satu unit handphone merk nokia tipe 8250 dan uang sebesar Rp. 1.000.000,- satu juta rupiah dari saksi
SAFRIZAL MARZUKI alias UDIN alias SAIFUL dan saksi CAHRIAL HUSEN BIDIN alias RAM PAGO alias PON, pemberian uang dan handphone atas
permintaan RUSLI ABDUL GANI alias WAK LI, yang akan digunakannya membeli komponen-komponen bom dan biaya perakitan bom;
- Pada akhir bulan Pebruari 2004 sekira pukul 20.00 Wib bertempat di lantai II Mini Market MACAN YOAHAN SENTOSA Pulo Brayan Medan, terdakwa
menemani saksi MUHAMMAD NOR alias AZHAR alias RAJU alias RAJA BORDIN meneerima uang sebesar Rp. 2.500.000,- dua juta lima ratus ribu
rupiah dari saksi MARZUKI alias UDIN alias SAIFUL untuk pembelian komponen bom dan biaya perakitan bom;
- Pada awal bulan Maret 2004, saksi MUHAMMAD NOR alias AZHAR alias RAJU alias RAJA BORDIN menerima bungkusan berisi bom berupa 10 sepuluh
buah fiusdetonator dan 5 lima buah lempengan besi warna agak kekuning- kuningan dari saksi FRIZNAL WAHYUDI alias WAHYU dan ADI alias
BEUREUJUK di dalam salah satu wartel di simpang Jalan Sei Sikambing Medan,
Universitas Sumatera Utara
selanjutnya saksi MUHAMMAD NOR alias AZHAR alias RAJU alias RAJA BORDIN membawa bom tersebut kerumah terdakwa;
- Pada hari selasa tanggal 2 Maret 2004, saksi MUHAMMAD NOR alias AZHAR alias RAJU alias RAJA BORDIN membeli tas dari toko milik saksi
LINDAWATI alias LINDA di Medan Plaza seharga Rp. 50.000,- lima puluh ribu rupiah dan tas hitam segi empat seharga Rp. 40.000,- empat puluh ribu rupiah,
pada hari itu juga saksi MUHAMMAD NOR alias AZHAR alias RAJU alias RAJA BORDIN berangkat ke Pulo Brayan untuk membeli alat-alat perakitan bom
yaitu soulder, wayar dan kawat solder dibeli dari toko CITRA yang dilayani oleh saksi RANO ANGKASA alias AKIEN, 1 satu set obeng, tester dan Relay dibeli
dari toko ANGKASA yang dilayani oleh MENIATI WARUWU, 3 Tiga buah jam weaker dibeli dari Mini Market Pulo Brayan yang dilayani oleh saksi
SILVERIA VERAWATY RONI SONDANG TAFILILAI FAU, selanjutnya sekitar pukul 15.00 Wib saksi MUHAMMAD NOR alias AZHAR alias RAJU
alias RAJA BORDIN pulang kerumah terdakwa dengan membawa barang-barang yang dibelinya lalu menyimpannya di bawah meja, kemudian sekira pukul 22.00
Wib saksi MUHAMMAD NOR alias AZHAR alias RAJU alias RAJA BORDIN membeli 14 empat belas biji baterai kering ukuran kecil merek ABC dari
penjaga kedai milik terdakwa bernama saksi ISMAIL alias IS BIN MUHAMMAD ALI, kemudian pada hari Selasa tanggal 2 Maret 2004 pukul
22.00 Wib sd hari rabu tanggal 3 Maret 2004 pukul 02.00 Wib, saksi MUHAMMAD NOR alias AZHAR alias AZHAR alias RAJU alias RAJA
BORDIN melakukan perakitan bom dengan bahan-bahan yang dibelinya dengan
Universitas Sumatera Utara
cara menyolder baterai dan wayar untuk dihubungkan dengan relay, fius dan wayar dari jam weaker sebagai penggerak fius dengan menggunakan tenaga
baterai, setelah selesai perakitan bom lalu terdakwa menyimpan sisa fius ke dalam kotak VCD dan sisa Relay ke atas meteran listrik;
- Pada hari Rabu tanggal 3 Maret 2004 sekira pukul 13.00 Wib bertempat di tempat kos saksi FRIZNAL WAHYUDI alias WAHYU di jalan PeloporTeladan I
Medan belakang ASTRA Internasional, saksi MUHAMMAD NOR alias AZHAR alias RAJU alias RAJA BORDIN menyerahkan bungkusan tas berisi
bom yang dirakitnya kepada saksi FRIZNAL WAHYUDI alias WAHYU dan ADI alias BEUREUJUK untuk diletakkan di Super Market PT. MACAN
YOAHAN SENTOSA dilantai II MEDAN MALN Jalan MT. Haryono No. 1 Medan;
- Pada kamis tanggal 4 Maret 2004 sekira pukul 19.30 Wib, saksi FRIZNAL WAHYUDI alias WAHYU dan ADI alias BEUREUJUK menitipkan tas yang
berisi bom yang diperkirakan akan meledak sekitar pukul 20.30 Wib ke tempat penitipan barang di Super Market PT. MACAN YOAHAN SENTOSA yang
diterima oleh saksi REKIN br SEMBIRING akan tetapi sampai pukul 21.30 Wib ADI alias BEUREUJUK tidak mengambil tas dari tempat penitipan sehingga tas
tersebut disimpan di ruang kerja saksi SUPRIADI NASUTION alias IAN; - Pada hari Selasa tanggal 09 Maret 2004 sekira pukul 09.30 Wib saksi SUPRIADI
NASUTION alias IAN membuka tas tersebut ternyata berisi bom yang belum meledak, dengan komponen-komponen terdiri dari 8 delapan biji baterai kecil
Universitas Sumatera Utara
1,5 volt merek ABC, 1 satu unit jam weaker merek Mickey, 1 satu biji baterai kecil merek ABC, 1 satu relay merek Liming 24 volt DC, 2 dua buah detonator
listrik, 5 batang bahan peledak warna kehijau-hijauan ada tulisan-tulisan 112kabel hijau;
- Pada hari Rabu tanggal 10 Maret 2004, terdakwa dan saksi MUHAMMAD NOR alias AZHAR alias RAJU alias RAJA BORDIN dan terdakwa menyembunyikan
komponen bom yang merupakan sisa perakitan bom yaitu 8 delapan buah fius atau detonator dan 3 tiga buah Relay dimasukkan ke dalam kotak VCD, 1 satu
jam weaker yang sudah tersambung dengan 8 delapan buah baterai kering dengan 1 satu Relay bekas di soulder dengan menggunakan wayar penyambung
dimasukkan ke dalam Louds Speaker, kemudian pada tanggal 30 Maret 2004
komponen-komponen bom tersebut dapat ditemukan dari rumah terdakwa.
Perbuatan terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 9 PERPU Nomor 1 Tahun 2002 jo. Pasal 1 UU R.I No. 15 Tahun 2003.
DAKWAAN LEBIH DUBSIDAIR
Bahwa ia terdakwa RIDWAN BIN MUHAMMAD THAIB alias IWAN, pada hari Selasa tanggal 2 Maret 2004 sekira pukul 22.00 Wib dan pada hari Kamis
tanggal 10 Maret 2004 atau setidaknya pada suatu waktu dalam bulan Maret 2004, bertempat di Jalan Madio Santoso No. 103 C Kecamatan Medan Timur Kota Medan
atau setidaknya pada tempat lain dalam daerah hukum Pengadilan Negeri Medan, dengan sengaja memberikan bantuan atau kemudahan terhadap pelaku tindak
pidana terorisme, dengan memberikan atau meminjamkan uang atau barang atau
Universitas Sumatera Utara
harta kekayaan lainnya kepada pelaku tindak pidana terorisme, yang dilakukan dengan cara antara lain sebagai berikut:
- Bermula terdakwa mengontrak garasi rumah saksi HENDRA SASTRAWANTO alias ALUNG berukuran 7 X 4 meter di Jalan Media Santoso No. 103 C Medan,
terhitung sejak tanggal 1 Desember 2003 sd tanggal 1 Desember 2004 dengan biaya kontrak sebesar Rp. 3.500.000,- tiga juta lima ratus ribu dan kontrak itu di
buat dalam surat perjanjian bermaterai tertanggal 1 Desember 2003;
- Kemudian terdakwa memakai garasi tersebut sebagai tempat tinggal lalu terdakwa membagi garasi tersebut menjadi 2 dua bagian yaitu bagian depan dengan
ukuran 4,5 meter digunakan terdakwa sebagai kedai atau warung untuk tempat berjualan kelontong dan sayur mayor sedangkan bagian belakang dengan ukuran
2,5 meter digunakan terdakwa sebagai ruangan tempat tidur sekaligus ruangan TV, tempat masak dan dapur;
- Sejak terdakwa menempati garasi tersebut, saksi ISMAIL alias IS bin M. ALI tinggal bersama terdakwa yang bertugas membantu terdakwa menjaga kedai
dengan gaji sebesar Rp. 100.000,- seratus ribu rupiah bulan dan biaya makan ditanggung terdakwa;
- Pada awal bulan Januari 2004 saksi MUHAMMAD NOR alias AZHAR alias RAJU alias RAJA BORDIN tinggal dirumah kontrakan terdakwa dan ia
menempati ruangan TV sebagai tempat tidurnya; - Pada awal bulan Pebruari 2004 saksi MUHAMMAD NOR alias AZHAR alias
RAJU alias RAJA BORDIN meminjamkan uang sebesar Rp. 5.000.000,- lima
Universitas Sumatera Utara
juta rupiah kepada terdakwa untuk membangun loteng diatas ruangan TV, loteng tersebut dipakai terdakwa sebagai kamar tidur;
- RUSLI ABDUL GANI alias WAK LI sebagai Panglima Operasi GAM Wilayah Medan Deli belum tertangkap sengaja meminta saksi MUHAMMAD NOR alias
AZHAR alias RAJU alias RAJA BORDIN tinggal di Kota Medan dengan maksud untuk merakit dan meledakkan bom di beberapa tempat di Kota Medan dengan
tujuan untuk menimbulkan kekacauan dan menggagalkan PEMILU yang akan dilaksanakan pada tanggal 5 April 2004, RUSLI ABDUL GANI alias WAK LI
juga meminta saksi SAFRIZAL MARZUKI alias UDIN alias SAIFUL dan saksi dari sejumlah pengusaha boat ikan di Belawan supaya meereka tidak diganggu
oleh kelompok GAM di wilayah perairan Aceh lalu sebagaian uang tersebut disetorkan kepada RUSLI ABDUL GANI alias WAK LI dan sebagaian
digunakan kelompok GAM melakukan kegiatan di wilayah Medan Deli; Terdakwa telah mengetahui secara jelas dan pasti rencana saksi MUHAMMAD
NOR alias AZHAR alias RAJU alias RAJA BORDIN untuk meledakkan bom di Kota Medan, pengetahuan terdakwa tersebut diperoleh dari:
- Pada akhir bulan Pebruari 2004 sekira pukul 20.00 Wib bertempat di lantai III Mini Market MACAN YAOHAN SENTOSA Jalan KL. Yos Sudarso Pulo
Brayan Medan, ketika saksi MUHAMMAD NOR alias AZHAR alias RAJU alias RAJA BORDIN menerima uang sebesar Rp. 2.500.00,- dua juta lima ratus ribu
rupiah dari saksi MARZUKI alias UDIN alias SAIFUL, terdakwa mendengar keterangan saksi MUHAMMAD NOR alias AZHAR alias RAJU alias RAJA
Universitas Sumatera Utara
BORDIN bahwa uang tersebut akan digunakan membeli komponen-komponen bom dan biaya perakitan bom;
- Pada hari senin tanggal 1 Maret 2004 sekira pukul 22.00 Wib bertempat di rumah kontrakan terdakwa, terdakwa melihat saksi MUHAMMAD NOR alias AZHAR
alias RAJU alias RAJA BORDIN membuka tas kantongan plastic yang berisi komponen-komponen bom yang terdiri dari 4 emapt buah jam weaker ukuran
kecil, 1 satu buah Soulder, 1 satu alat multi tester, 1 satu gulungan lak ban warna kuning, gulungan wayar kecil berwarna pembalut hijau dan biru, 1 satu
set obeng, baterai kering ukuran kecil merk ABC sebanyak 8 delapan buah, relay berbentuk kotak 4 segi sebanyak 4 empat buah dan 8 delapan buah
detonatorfius, dan saksi MUHAMMAD NOR alias AZHAR alias RAJU alias RAJA BORDIN memberitahukan kepada terdakwa dan kepada saksi ISMAIL
alias IS bin M. ALI bahwa barang-barang yang dirakitnya adalah barang-barang berbahaya atau bom;
Terdakwa telah mengetahui secara jelas dan pasti rencana saksi MUHAMMAD NOR alias AZHAR alias RAJU alias RAJA BORDIN untuk meledakkan bom di
Kota Medan, lalu terdakwa memberikan bantuan kepada saksi MUHAMMAD NOR alias AZHAR alias RAJU alias RAJA BORDIN dengan meminjamkan
barang, yaitu: - Sejak hari Selasa tanggal 2 Maret 2003 pukul 22.00 Wib sd hingga hari Rabu
tanggal 3 Maret 2004 pukul 02.00 Wib, terdakwa meminjamkan rumahnya dipakai oleh saksi MUHAMMAD NOR alias AZHAR alias RAJU alias RAJA
Universitas Sumatera Utara
BORDIN untuk merakit bom dan komponen-komponen lain yang belum dirakit menjadi bom disimpan dirumah terdakwa menunggu diledakkan;
- Pada hari Rabu tanggal 10 Maret 2004 malam, terdakwa meminjamkan VCD dan Louds Speaker miliknya kepada saksi MUHAMMAD NOR alias AZHAR alias
RAJU alias RAJA BORDIN untuk tempat penyimpanan komponen-komponen bom yaitu 3 tiga buah Relay, 8 delapan buah fius atau detonator, 1 satu jam
weaker yang sudah tersambung dengan 8 delapan buah baterai kecil disimpan didalam kotak VCD dan 1 satu jam weaker yang sudah tersambung dengan 8
delapan baterai kering dengan 1 satu Relay bekas disoulder disimpan didalam Louds Speaker;
- Atas bantuan yang diberikan terdakwa kepada saksi MUHAMMAD NOR alias AZHAR alias RAJU alias RAJA BORDIN dengan meminjamkan barang-barang
berupa rumah, sepeda dan VCD serta Louds Speaker maka pada hari Rabu tanggal 3 Maret 2004 sekira pukul 02.00 Wib saksi MUHAMMAD NOR alias
AZHAR alias RAJU alias RAJA BORDIN dapat menyelesaikan perakitan bom dan komponen-komponen bom lainnya dapat disembunyikan agar tidak diketahui
oleh petugas polisi kemudian sekira pukul 16.00 Wib saksi MUHAMMAD NOR alias AZHAR alias RAJU alias RAJA BORDIN menyerahkan bom tersebut
kepada saksi FRIZNAL WAHYUDI alias WAHYU dan ADI alias BEUREUJUK untuk diletakkan di Super Market PT. MACAN YOAHAN SENTOSA lantai II
MEDAN MALL Jalan MT. Haryono No. 1 Medan, selanjutnya pada hari kamis tanggal 4 Maret 2004 sekira pukul 19.30 Wib saksi FRIZNAL WAHYUDI alias
WAHYU dan ADI alias BEUREUJUK meletakkan bom yang diperkirakan akan
Universitas Sumatera Utara
meledak sekira pukul 20.30 Wib di Super Market PT. MACAN YOAHAN SENTOSA lantai II MEDAN MAL dengan cara menitipkan tas berisi bom
tersebut kepada seorang pegawai penitipan barang bernama saksi REKIN br SEMBIRING, akan tetapi hingga pukul 21.30 Wib tas tersebut tidak diambil
sehingga tas tersebut dipindahkan ke ruang kerja saksi SUPRIADI NASUTION alias IAN akan tetapi pada hari Selasa tanggal 09 Maret 2004 sekira pukul 09.30
Wib bom tersebut dapat ditemukan oleh saksi SUPRIADI NASUTION alias IAN dan dari dalam tas ditemukan bom yang terdiri dari 8 delapan biji baterai kecil
1,5 volt merek ABC, 1 satu unit jam weaker merek Mickey, 1 satu biji baterai kecil merek ABC, 1 satu relay merek Liming 24 volt DC, 2 dua buah detonator
listrik, 5 batang bahan peledak warna kehijau-hijauan ada tulisan-tulisan 112kabel hijau;
- Jika bom yang diletakkan oleh FRIZNAL WAHYUDI alias WAHYU dan ADI alias BEUREUJUK di Super Market PT. MACAN YOAHAN SENTOSA lantai
II MEDAN MAL Jalan MT. Haryono No. 1 Medan meledak akan menimbulkan korban yang bersifat massal yaitu orang-orang yang sedang berada di PT. Medan
Mal baik para pengunjung maupun para karyawan, juga dapat mengakibatkan hilangnya harta benda dari para pengunjung yang sedang berbelanja, harta benda
para karyawan dan harta benda pemilik toko di PT. Medan Mal serta dapat mengakibatkan kerusakan atau kehancuran kios-kios atau toko-toko maupun
gedung PT. Medan Mal beserta fasilitas-fasilitas yang tersedia digedung tersebut; - Dengan ditemukannya bom yang tidak meledak di Super Market PT. MACAN
YOAHAN SENTOSA lantai II MEDAN MAL Jalan MT. Haryono No. 1 Medan
Universitas Sumatera Utara
telah menimbulkan suasana teror atau rasa ngeri dan rasa takut secara meluas, pada khususnya bagi pengunjung yang akan berbelanja di gedung PT. Medan
Mal, karyawan dan pemilik toko yang membuka usaha di gedung PT. Medan Mal serta pemilik gedung PT. Medan Mal dan pada umumnya bagi masyarakat karena
takut adanya ledakan berikutnya. Perbuatan terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 13
huruf a PERPU Nomor 1 Tahun 2002 jo. Pasal 1 UU R.I No. 15 Tahun 2003.
LEBIH SUBSIDIAIR LAGI
Bahwa ia terdakwa RIDWAN BIN MUHAMMAD THAIB alias IWAN, pada hari Selasa tanggal 2 Maret 2004 sekira pukul 22.00 Wib dan pada hari Kamis
tanggal 10 Maret 2004 atau setidaknya pada suatu waktu dalam bulan Maret 2004, bertempat di Jalan Madio Santoso No. 103 C Kecamatan Medan Timur Kota Medan
atau setidaknya pada tempat lain dalam daerah hukum Pengadilan Negeri Medan, dengan sengaja memberikan bantuan atau kemudahan terhadap pelaku tindak
pidana terorisme, dengan memberikan atau meminjamkan uang atau barang atau harta kekayaan lainnya kepada pelaku tindak pidana terorisme, dengan
menyembunyikan informasi tentang tindak pidana terorisme, yang dilakukan dengan cara antara lain sebagai berikut:
- Bermula terdakwa mengontrak garasi rumah saksi HENDRA SASTRAWANTO alias ALUNG berukuran 7 X 4 meter di Jalan Media Santoso No. 103 C Medan,
terhitung sejak tanggal 1 Desember 2003 sd tanggal 1 Desember 2004 dengan
Universitas Sumatera Utara
biaya kontrak sebesar Rp. 3.500.000,- tiga juta lima ratus ribu dan kontrak itu di
buat dalam surat perjanjian bermaterai tertanggal 1 Desember 2003;
- Kemudian terdakwa memakai garasi tersebut sebagai tempat tinggal lalu terdakwa membagi garasi tersebut menjadi 2 dua bagian yaitu bagian depan dengan
ukuran 4,5 meter digunakan terdakwa sebagai kedai atau warung untuk tempat berjualan kelontong dan sayur mayor sedangkan bagian belakang dengan ukuran
2,5 meter digunakan terdakwa sebagai ruangan tempat tidur sekaligus ruangan TV, tempat masak dan dapur;
- Sejak terdakwa menempati garasi tersebut, saksi ISMAIL alias IS bin M. ALI tinggal bersama terdakwa yang bertugas membantu terdakwa menjaga kedai
dengan gaji sebesar Rp. 100.000,- seratus ribu rupiah bulan dan biaya makan ditanggung terdakwa;
- Pada awal bulan Januari 2004 saksi MUHAMMAD NOR alias AZHAR alias RAJU alias RAJA BORDIN tinggal dirumah kontrakan terdakwa dan ia
menempati ruangan TV sebagai tempat tidurnya; - Pada awal bulan Pebruari 2004 saksi MUHAMMAD NOR alias AZHAR alias
RAJU alias RAJA BORDIN meminjamkan uang sebesar Rp. 5.000.000,- lima juta rupiah kepada terdakwa untuk membangun loteng diatas ruangan TV, loteng
tersebut dipakai terdakwa sebagai kamar tidur; - RUSLI ABDUL GANI alias WAK LI sebagai Panglima Operasi GAM Wilayah
Medan Deli belum tertangkap sengaja meminta saksi MUHAMMAD NOR alias AZHAR alias RAJU alias RAJA BORDIN tinggal di Kota Medan dengan maksud
untuk merakit dan meledakkan bom di beberapa tempat di Kota Medan dengan
Universitas Sumatera Utara
tujuan untuk menimbulkan kekacauan dan menggagalkan PEMILU yang akan dilaksanakan pada tanggal 5 April 2004, RUSLI ABDUL GANI alias WAK LI
juga meminta saksi SAFRIZAL MARZUKI alias UDIN alias SAIFUL dan saksi dari sejumlah pengusaha boat ikan di Belawan supaya meereka tidak diganggu
oleh kelompok GAM di wilayah perairan Aceh lalu sebagaian uang tersebut disetorkan kepada RUSLI ABDUL GANI alias WAK LI dan sebagaian
digunakan kelompok GAM melakukan kegiatan di wilayah Medan Deli; Terdakwa telah mengetahui secara jelas dan pasti rencana saksi MUHAMMAD
NOR alias AZHAR alias RAJU alias RAJA BORDIN untuk meledakkan bom di Kota Medan, pengetahuan terdakwa tersebut diperoleh dari:
- Pada hari Selasa tanggal 2 Maret 2003 pukul 22.00 Wib terdakwa meminjamkan sepeda dayung miliknya kepada saksi ISMAIL alias IS bin M. ALI untuk
membeli 2 dua baterai merk Everiday dari kedai milik saksi BASIR di Jalan Madio Santoso No. 128 Medan, kedua baterai dipakai sebagai komponen dalam
perakitan bom; - Pada hari Selasa tanggal 2 Maret 2003 pukul 22.00 Wib sd hingga hari Rabu
tanggal 3 Maret 2004 pukul 02.00 Wib, terdakwa meminjamkan rumahnya dipakai oleh saksi MUHAMMAD NOR alias AZHAR alias RAJU alias RAJA
BORDIN untuk merakit bom dan komponen-komponen lain yang belum dirakit menjadi bom disimpan dirumah terdakwa menunggu diledakkan;
- Pada hari Rabu tanggal 10 Maret 2004 malam, terdakwa meminjamkan VCD dan Louds Speaker miliknya kepada saksi MUHAMMAD NOR alias AZHAR alias
Universitas Sumatera Utara
RAJU alias RAJA BORDIN untuk tempat penyimpanan komponen-komponen bom yaitu 3 tiga buah Relay, 8 delapan buah fius atau detonator, 1 satu jam
weaker yang sudah tersambung dengan 8 delapan buah baterai kecil disimpan didalam kotak VCD dan 1 satu jam weaker yang sudah tersambung dengan 8
delapan baterai kering dengan 1 satu Relay bekas disoulder disimpan didalam Louds Speaker;
- Walaupun terdakwa telah mengetahui secara jelas dan pasti rencana saksi MUHAMMAD NOR alias AZHAR aliasRAJU alias RAJA BORDIN untuk
meledakkan bom di Kota Medan namun demikian terdakwa tidak melaporkan informasi tentang rencana peledakan bom tersebut kepada pihak berwenang
sehingga pada hari Kamis tanggal 4 Maret 2004 sekira pukul 19.30 Wib saksi FRIZNAL WAHYUDI alias WAHYU dan ADI alias BEUREUJUK berhasil
meletakkan bom yang diperkirakan akan meledak sekira pukul 20.30 Wib tersebut di tempat penitipan barang di Super Market PT. MACAN YOAHAN SENTOSA
dilantai II Medan Mal Jalan MT. Haryono No. 1 Medan akan tetapi saksi SUPRIADI NASUTIOAN alias IAN berhasil menemukan bom tersebut dan
walaupun terdakwa telah mengetahui bom tersebut diletakkan di Super Market PT. MACAN YOAHAN SENTOSA di lantai II Medan Mal Jalan MT. Haryono
No. 1 Medan atas permintaan saksi MUHAMMAD NOR alias AZHAR alias RAJU alias RAJA BORDIN namun terdakwa tidak melaporkannya ke pihak
berwajib sehingga petugas polisi membutuhkan waktu yang lama, mengeluarkan banyak biaya dan mengerahkan banyak petugas polisi untuk menangkap pelaku
Universitas Sumatera Utara
yang terlibat dalam peletakan bom di Super Market PT. MACAN YOAHAN SENTOSA di lantai II Medan Mal Jalan MT. Haryono No. 1 Medan;
- Jika bom yang diletakkan oleh FRIZNAL WAHYUDI alias WAHYU dan ADI alias BEUREUJUK di Super Market PT. MACAN YOAHAN SENTOSA lantai
II MEDAN MAL Jalan MT. Haryono No. 1 Medan meledak akan menimbulkan korban yang bersifat massal yaitu orang-orang yang sedang berada di PT. Medan
Mal baik para pengunjung maupun para karyawan, juga dapat mengakibatkan hilangnya harta benda dari para pengunjung yang sedang berbelanja, harta benda
para karyawan dan harta benda pemilik toko di PT. Medan Mal serta dapat mengakibatkan kerusakan atau kehancuran kios-kios atau toko-toko maupun
gedung PT. Medan Mal beserta fasilitas-fasilitas yang tersedia digedung tersebut; - Dengan ditemukannya bom yang tidak meledak di Super Market PT. MACAN
YOAHAN SENTOSA lantai II MEDAN MAL Jalan MT. Haryono No. 1 Medan telah menimbulkan suasana teror atau rasa ngeri dan rasa takut secara meluas,
pada khususnya bagi pengunjung yang akan berbelanja di gedung PT. Medan Mal, karyawan dan pemilik toko yang membuka usaha di gedung PT. Medan Mal
serta pemilik gedung PT. Medan Mal dan pada umumnya bagi masyarakat karena takut adanya ledakan berikutnya.
Perbuatan terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 13 huruf c PERPU Nomor 1 Tahun 2002 jo. Pasal 1 UU R.I No. 15 Tahun 2003.
LEBIH SUBSIDAIR LAGI
Universitas Sumatera Utara
Bahwa ia terdakwa RIDWAN BIN MUHAMMAD THAIB alias IWAN baik sendiri-sendiri maupun bersama-sama dengan MUHAMMAD NOR alias
AZHAR alias RAJU alias RAJA BORDIN, pada hari Rabu tanggal 10 Maret 2004 atau setidaknya pada suatu waktu dalam bulan Maret 2004, bertempat di Jalan
Madio Santoso No. 103 C Kecamatan Medan Timur Kota Medan atau setidaknya pada tempat lain dalam daerah hukum Pengadilan Negeri Medan, turut serta
melakukan perbuatan yaitu tanpa hak memasukkan ke Indonesia, membuat, menerima, mencoba memperoleh, menyerahkan atau mencoba menyerahkan,
menguasai, membawa, mempunyai persediaan padanya atau mempunyai dalm miliknya, menyimpan, menyembunyikan, mempergunakan atau mengeluarkan dari
Indonesia sesuatu senjata api, amunisi atau sesuatu bahan peledak, yang dilakukan dengan cara antara lain sebagai berikut:
- RUSLI ABDUL GANI alias WAK LI sebagai Panglima Operasi GAM Wilayah Medan Deli belum tertangkap berencana untuk meledakkan bom di beberapa
tempat di Kota Medan dengan tujuan untuk menimbulkan kekacauan menjelang Pemilihan Umum bulan Mei 2004, untuk itu RUSLI ABDUL GANI alias WAK
LI sengaja memberangkatkan saksi MUHAMMAD NOR alias AZHAR alias RAJU alias RAJA BORDIN ke Medan untuk meledakkan bom di Kota Medan,
kemudian sejak bulan Januari 2004 saksi MUHAMMAD NOR alias AZHAR alias RAJU alias RAJA BORDIN tinggal dirumah terdakwa Jalan Madio Santoso
No. 103 C Medan Timur; - Pada awal bulan Pebruari 2004, bertempat didaerah Diski Kecamatan Deli
Serdang Kabupaten Deli Serdang, saksi MUHAMMADA NOR alias AZHAR
Universitas Sumatera Utara
alias RAJU alias RAJA BORDIN menerima 1 satu unit handphone merk nokia tipe 8250 dan uang sebesar Rp. 1.000.000,- satu juta rupiah dari saksi
SAFRIZAL MARZUKI alias UDIN alias SAIFUL dan saksi CAHRIAL HUSEN BIDIN alias RAM PAGO alias PON, pemberian uang dan handphone atas
permintaan RUSLI ABDUL GANI alias WAK LI, yang akan digunakannya membeli komponen-komponen bom dan biaya perakitan bom;
- Pada akhir bulan Pebruari 2004 sekira pukul 20.00 Wib bertempat di lantai II Mini Market MACAN YOAHAN SENTOSA Pulo Brayan Medan, terdakwa
menemani saksi MUHAMMAD NOR alias AZHAR alias RAJU alias RAJA BORDIN meneerima uang sebesar Rp. 2.500.000,- dua juta lima ratus ribu
rupiah dari saksi MARZUKI alias UDIN alias SAIFUL untuk pembelian komponen bom dan biaya perakitan bom;
- Pada awal bulan Maret 2004, saksi MUHAMMAD NOR alias AZHAR alias RAJU alias RAJA BORDIN menerima bungkusan berisi bom berupa 10 sepuluh
buah fiusdetonator dan 5 lima buah lempengan besi warna agak kekuning- kuningan dari saksi FRIZNAL WAHYUDI alias WAHYU dan ADI alias
BEUREUJUK di dalam salah satu wartel di simpang Jalan Sei Sikambing Medan, selanjutnya saksi MUHAMMAD NOR alias AZHAR alias RAJU alias RAJA
BORDIN membawa bom tersebut kerumah terdakwa; - Pada hari selasa tanggal 2 Maret 2004, saksi MUHAMMAD NOR alias AZHAR
alias RAJU alias RAJA BORDIN membeli tas dari toko milik saksi LINDAWATI alias LINDA di Medan Plaza seharga Rp. 50.000,- lima puluh ribu
Universitas Sumatera Utara
rupiah dan tas hitam segi empat seharga Rp. 40.000,- empat puluh ribu rupiah, pada hari itu juga saksi MUHAMMAD NOR alias AZHAR alias RAJU alias
RAJA BORDIN berangkat ke Pulo Brayan untuk membeli alat-alat perakitan bom yaitu soulder, wayar dan kawat solder dibeli dari toko CITRA yang dilayani oleh
saksi RANO ANGKASA alias AKIEN, 1 satu set obeng, tester dan Relay dibeli dari toko ANGKASA yang dilayani oleh MENIATI WARUWU, 3 Tiga buah
jam weaker dibeli dari Mini Market Pulo Brayan yang dilayani oleh saksi SILVERIA VERAWATY RONI SONDANG TAFILILAI FAU, selanjutnya
sekitar pukul 15.00 Wib saksi MUHAMMAD NOR alias AZHAR alias RAJU alias RAJA BORDIN pulang kerumah terdakwa dengan membawa barang-barang
yang dibelinya lalu menyimpannya di bawah meja, kemudian sekira pukul 22.00 Wib saksi MUHAMMAD NOR alias AZHAR alias RAJU alias RAJA BORDIN
membeli 14 empat belas biji baterai kering ukuran kecil merek ABC dari penjaga kedai milik terdakwa bernama saksi ISMAIL alias IS BIN
MUHAMMAD ALI, kemudian pada hari Selasa tanggal 2 Maret 2004 pukul 22.00 Wib sd hari rabu tanggal 3 Maret 2004 pukul 02.00 Wib, saksi
MUHAMMAD NOR alias AZHAR alias AZHAR alias RAJU alias RAJA BORDIN melakukan perakitan bom dengan bahan-bahan yang dibelinya dengan
cara menyolder baterai dan wayar untuk dihubungkan dengan relay, fius dan wayar dari jam weaker sebagai penggerak fius dengan menggunakan tenaga
baterai, setelah selesai perakitan bom lalu terdakwa menyimpan sisa fius ke dalam kotak VCD dan sisa Relay ke atas meteran listrik;
Universitas Sumatera Utara
- Pada hari Rabu tanggal 3 Maret 2004 sekira pukul 13.00 Wib bertempat di tempat kos saksi FRIZNAL WAHYUDI alias WAHYU di jalan PeloporTeladan I
Medan belakang ASTRA Internasional, saksi MUHAMMAD NOR alias AZHAR alias RAJU alias RAJA BORDIN menyerahkan bungkusan tas berisi
bom yang dirakitnya kepada saksi FRIZNAL WAHYUDI alias WAHYU dan ADI alias BEUREUJUK untuk diletakkan di Super Market PT. MACAN
YOAHAN SENTOSA dilantai II MEDAN MALN Jalan MT. Haryono No. 1 Medan;
- Pada kamis tanggal 4 Maret 2004 sekira pukul 19.30 Wib, saksi FRIZNAL WAHYUDI alias WAHYU dan ADI alias BEUREUJUK menitipkan tas yang
berisi bom yang diperkirakan akan meledak sekitar pukul 20.30 Wib ke tempat penitipan barang di Super Market PT. MACAN YOAHAN SENTOSA yang
diterima oleh saksi REKIN br SEMBIRING akan tetapi sampai pukul 21.30 Wib ADI alias BEUREUJUK tidak mengambil tas dari tempat penitipan sehingga tas
tersebut disimpan di ruang kerja saksi SUPRIADI NASUTION alias IAN; - Pada hari Selasa tanggal 09 Maret 2004 sekira pukul 09.30 Wib saksi SUPRIADI
NASUTION alias IAN membuka tas tersebut ternyata berisi bom yang belum meledak, dengan komponen-komponen terdiri dari 8 delapan biji baterai kecil
1,5 volt merek ABC, 1 satu unit jam weaker merek Mickey, 1 satu biji baterai kecil merek ABC, 1 satu relay merek Liming 24 volt DC, 2 dua buah detonator
listrik, 5 batang bahan peledak warna kehijau-hijauan ada tulisan-tulisan 112kabel hijau;
Universitas Sumatera Utara
- Pada hari Rabu tanggal 10 Maret 2004, terdakwa dan saksi MUHAMMAD NOR alias AZHAR alias RAJU alias RAJA BORDIN dan terdakwa menyembunyikan
komponen bom yang merupakan sisa perakitan bom yaitu 8 delapan buah fius atau detonator dan 3 tiga buah Relay dimasukkan ke dalam kotak VCD, 1 satu
jam weaker yang sudah tersambung dengan 8 delapan buah baterai kering dengan 1 satu Relay bekas di soulder dengan menggunakan wayar penyambung
dimasukkan ke dalam Louds Speaker, kemudian pada tanggal 30 Maret 2004
komponen-komponen bom tersebut dapat ditemukan dari rumah terdakwa.
Perbuatan terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 1 ayat 1 Undang-undang Darurat No. 12 Tahun 1951 jo. Pasal 55 ayat 1 ke- 1
KUHP.
2. Fakta Hukum a. Keterangan saksi