Definisi Modal Intelektual Komponen Modal Intelektual

a. Dapat dipisahkan, yaitu dapat dipisahkan atau dibedakan dari entitas dan dijual, dipindahkan, dilisensikan, disewakan atau ditukarkan, baik secara tersendiri atau bersama-sama dengan kontrak terkait, aset atau liabilitas teridentifikasi, terlepas dari apakah entitas bermaksud untuk melakukan hal tersebut; atau b. Timbul dari kontrak atau hak legal lainnya, terlepas dari apakah hak tersebut dapat dialihkan atau dipisahkan dari entitas atau dari hak-hak dan kewajiban-kewajiban lainnya.

2.1.4 Modal Intelektual

Penggunaan istilah intellectual assets, intangibles, knowledge assets, dan intellectual capital dapat saling menggantikan untuk mendefinisikan bebas atau dapat dikatakan dekat pengertiannya dengan faktor tidak berwujud yang berkontribusi pada kinerja perusahaan Kamiyama et al., 2006 : 2. Perbedaan istilah ini diikuti dengan berbagai definisi atas modal intelektual.

2.1.4.1 Definisi Modal Intelektual

Istilah modal intelektual pertama kali dipublikasikan oleh John Kenneth Galbraith pada tahun 1969 Bontis, 1998 : 67. Galbraith berpandangan bahwa modal intelektual bukan sekedar aset tidak berwujud yang statis, melainkan suatu proses ideologis. Terdapat beragam definisi modal intelektual yang dinyatakan oleh berbagai penulis dalam berbagai literatur dan jurnal penelitian. Stewart 2002 menyatakan bahwa modal intelektual adalah materi intelektual — pengetahuan, informasi, hak pemilikan intelektual, pengalaman — yang dapat digunakan untuk menciptakan kekayaan. Edvinson dan Malone dalam Ahangar, 2011 : 89 mendefinisikan modal intelektual sebagai kepemilikan pengetahuan, aplikasi pengalaman, teknologi organisasional, hubungan pelanggan, dan keahlian profesional yang memberikan keunggulan kompetitif perusahaan di pasar. Berdasarkan CIMA dalam Ariyudha, 2010 : 10, modal intelektual juga dapat didefinisikan sebagai pengetahuan dan pengalaman, kemampuan profesional, hubungan dan kerjasama yang baik, serta kapasitas kemampuan teknologi. Dari beberapa definisi yang telah dikemukakan, terlihat bahwa modal intelektual diyakini dapat memberikan nilai dan keunggulan kompetitif bagi perusahaan.

2.1.4.2 Komponen Modal Intelektual

Berbagai definisi modal intelektual yang telah dikemukakan di atas mengarahkan peneliti–peneliti untuk mengklasifikasikan modal intelektual ke dalam beberapa kategori. Saint-Onge, H. dalam Ahangar, 2011 : 89 membagi modal intelektual menjadi tiga: human capital, structural capital, dan customer capital. Pengklasifikasian serupa juga dilakukan oleh Bontis et al. 2000. Human capital merepresentasikan pengetahuan individual pegawai organisasi. Structural capital meliputi basis data, organizational charts, process manuals, strategi, rutinitas, dan apapun yang nilainya bagi perusahaan melebihi nilai materialnya. Customer capital adalah pengetahuan yang melekat pada jalur pemasaran dan hubungan pelanggan yang organisasi bangun selama perjalanan bisnis perusahaan. European Unions’s MERITUM Project 2001 membagi modal intelektual menjadi human capital, structural capital, dan relational capital. Human capital didefinisikan sebagai pengetahuan yang dibawa karyawan saat mereka meninggalkan perusahaan. Human capital meliputi pengetahuan, keterampilan, pengalaman dan kemampuan pegawai. Contoh: kapasitas inovasi, kreativitas, know-how dan pengalaman sebelumnya, kapasitas kerja tim, fleksibilitas karyawan, toleransi untuk ambiguitas, motivasi, kepuasan, kapasitas belajar, loyalitas, pelatihan dan pendidikan formal. Structural capital didefinisikan sebagai pengetahuan yang tinggal di dalam perusahaan saat hari kerja selesai. Structural capital terdiri dari kegiatan rutin, prosedur, sistem, budaya, basis data organisasi, dan lain-lain. Contoh: fleksibilitas organisasional, pelayanan dokumentasi, ketersediaan pusat pembelajaran, pemakaian umum teknologi informasi, kapasitas pembelajaran organisasional, dan lain-lain. Relational capital didefinisikan sebagai seluruh sumber daya yang berkaitan dengan hubungan eksternal perusahaan, dengan pelanggan, pemasok atau partner penelitian dan pengembangan. Relational capital mencakup bagian human dan structural capital yang termasuk dalam hubungan perusahaan dengan stakeholders investor, kreditor, pelanggan, pemasok, dan lain-lain., ditambah dengan persepsi mereka tentang perusahaan. Contoh dari kategori ini adalah gambaran, loyalitas pelanggan, kepuasan pelanggan, hubungan dengan pemasok, kekuatan komersial, kapasitas negosiasi dengan entitas keuangan, aktivitas peduli lingkungan, dan lain-lain.

2.1.4.3 Pengukuran Modal Intelektual