Gambaran Umum Bank Mandiri

Kondisi yang semakin baik tersebut tidak terlepas dari semakin membaiknya kinerja dunia perbankan yang ditandai oleh tingkat kepercayaan masyarakat terhadap perbankan semakin besar dan juga ditandai oleh banyaknya tersebar cabang-cabang perbankan di seluruh Indonesia sampai ke daerah-daerah kecamatan, dan bahkan hingga ke pedesaan. Hal tersebut akan semakin memberi motivasi dan memudahkan masyarakat untuk memperoleh dana didalam menjalankan usaha atau berwirausaha yang otomatis akan meningkatkan pendapatan masyarakat. Sehingga, dengan semakin majunya dunia perbankan indonesia, akan meningkatkan taraf hidup masyarakat dan otomatis berdampak terhadap perekonomian Indonesia yang semakin maju.

4.3 Gambaran Umum Bank Mandiri

Bank mandiri adalah bank yang berkantor pusat di Jakarta, dan merupakan bank terbesar di Indonesia dalam hal aset, pinjaman, dan deposit. Bank mandiri berdiri pada tanggal 2 oktober 1998 sebagai bagian dari program restrukturisasi perbankan yang dilaksanakan oleh pemerintah Indonesia. Bank Mandiri merupakan penggabungan dari 4 bank yaitu Bank Dagang Negara, Bank Bumi Daya, Bank Ekspor Impor Indonesia, dan Bank Pembangunan Indonesia. Salah satu pencapaian penting adalah bank mandiri mewarisi sembilan sistem perbankan dari keempat legacy banks dan difokuskan untuk meningkatkan kemampuan penetrasi di segmen retail banking. Pada saat itu, infrasrtuktur teknologi informasi Bank mandiri sudah mampu melakukan pengembangan e-chanel dan produk retail dengan time to market yang lebih baik. Pada maret 2005, bank mandiri mempunyai 829 cabang yang tersebar di sepanjang indonesia dan di luar negeri. Selain itu, Bank mandiri mempunyai sekitar 2.500 ATM dan tiga anak perusahaan utama yaitu Bank Syariah Mandiri, Mandiri Sekuritas dan AXA Mandiri. Sesudah menyelesaikan program transformasi semenjak 2005 sampai dengan tahun 2009, bank mandiri sedang bersiap-siap melaksanakan transformasi berikutnya dengan merevitalisasi visi dan misi untuk menajadi lembaga keuangan indonesia yang paling dikagumi dan selalu progresif. Kepercayaan masyarakat kepada bank mandiri sebagai bank terbesar di tanah air juga terus tumbuh yang ditunjukkan dengan naiknya penghimpunan dana pihak ketiga menjadi Rp 422,2 triliun pada desember 2011 dari Rp 362,2 triliun pada desember 2010. Dari capaian itu, total giro dan tabungan yang berhasil dikumpulkan bank mandiri sampai dengan triwulan keempat 2011 mencapai Rp 256,4 triliun. Dan hal itu Terutama didorong oleh pertumbuhan tabungan sebesar 22,6 atau Rp 30,2 triliun hingga mencapai Rp 163,8 triliun. Atas kinerja baik pada tahun 2011 tersebut, bank Mandiri memperoleh penghargaan sebagai bank terbaik di Indonesia dari tiga publikasi terkemuka di sektor keuangan, yaitu finance Asia, Asiamoney dan Alpha South East Asia. Selain penghargaan sebagai bank terbaik di Indonesia ketiga publikasi ternama juga menganugerahkan bank Mandiri untuk kategori lainnya. Bank Mandiri terus tumbuh di semua segmen sebagai komitmen untuk tumbuh bersama Indonesia, hal ini memungkinkan kredit di tahun 2012 tumbuh sebesar 27,7 . 4.3.1 Gambaran Umum Return On Asset ROA Bank Mandiri Return On Aset ROA menjadi indikator kinerja suatu bank yang mengukur kemampuan manajemen bank dalam memperoleh profitabilitas secara keseluruhan. Bank Indonesia sendiri sebagai otoritas moneter menetapkan ROA 2 , agar bank umum dapat dikatakan dalam kondisi sehat. Dalam pengoperasiannya, bank harus mampu melakukan kegiatan operasional bank dengan efisien dan efektif. ROA Return On Aset sebagai indikator untuk mengukur tingkat keuntungan bank, tentunya dengan semakin efisiensi suatu bank dalam beroperasi, maka akan memberikan tingkat keuntungan yang semakin maksimal. Return On Aset ROA dalam pengoperasiannya menunjukkan bahwa semakin besar ROA menunjukkan semakin baiknya sebuah perusahaan dan sebaliknya semakin kecil ROA menunjukkan semakin kecil kemampuan perusahaan tersebut dalam menciptakan laba. Setiap tahunnya tingkat ROA pada bank Mandiri dari bulan ke bulan berbeda-beda, dan pada umumnya mengalami penurunan dari bulan januari sampai bulan desember. Pada tahun 2006 misalnya, bulan pertama ROA sebesar 0,95, bulan kedua 0,62, bulan ketiga 0,54, bulan ke empat 0.49, bulan ke lima 0.42, bulan ke enam 0.39, bulan ke tujuh 0.45, bulan ke delapan 0.23, bulan ke sembilan 0.26, bulan ke sepuluh 0.20, bulan ke sebelas 0.15, bulan ke duabelas 0.03. Dan pada tahun berikutnya setiap tahun ke tahun ROA pada bank Mandiri menunjukkan hal yang sama yaitu berbeda-beda tiap bulan namun menunjukkan ratio yang semakin meningkat dari tahun ke tahun. Berikut adalah tabel Return On Aset ROA Bank Mandiri dari tahun 2006-2011 sebanyak 72 bulan: Tabel 4.2 ROA bank Mandiri Tahun Bulan-ke ROA 2006 1 0,95 2006 2 0.61 2006 3 0.54 2006 4 0.49 2006 5 0.42 2006 6 0.39 2006 7 0.45 2006 8 0.23 2006 9 0.26 2006 10 0.20 2006 11 0.15 2006 12 0.03 2007 1 1.43 2007 2 1.43 2007 3 1.32 2007 4 1.21 2007 5 1.1 2007 6 0.96 2007 7 0.84 2007 8 0.68 2007 9 0.54 2007 10 0.41 2007 11 0.28 2007 12 0.15 2008 1 0.13 2008 2 0.49 2008 3 0.64 2008 4 0.8 2008 5 0.95 2008 6 1.08 2008 7 1.04 2008 8 1.29 2008 9 1.5 2008 10 1.54 2008 11 1.62 2008 12 0.15 2009 1 1.8 2009 2 1.65 2009 3 1.48 2009 4 1.34 2009 5 1.14 2009 6 1.08 2009 7 0.87 2009 8 0.72 2009 9 0.59 2009 10 0.43 2009 11 0.3 2009 12 0.16 2010 1 2.16 2010 2 2.13 2010 3 1.91 2010 4 1.72 2010 5 1.53 2010 6 1.33 2010 7 1.08 2010 8 0.92 2010 9 0.72 2010 10 0.56 2010 11 0.37 2010 12 0.17 2011 1 0.22 2011 2 0.67 2011 3 0.9 2011 4 1.11 2011 5 1.29 2011 6 1.49 2011 7 1.66 2011 8 1.85 2011 9 2.05 2011 10 2.24 2011 11 2.34 2011 12 2.39 Sumber:Data olahan laporan keuangan Bank Mandiri

4.3.2 Gambaran Umum Likuiditas Total Aset LTA Bank Mandiri

Kemampuan suatu bank didalam meningkatkan laba perusahaannya sangat dipengaruhi oleh lancar tidaknya pergerakan dana, terkusus dana jangka pendek likuid. Salah satu cara untuk melihat hal tersebut adalah dengan melihat posisi Likuiditas Total Aset bank. Likuiditas Total Aset menggambarkan berapa besar tingkat likuiditas yang dicapai pada waktu tertentu yang dapat dilihat dengan membandingkan aktiva lancar likuid dengan total aset. Aset lancar likuid sangat rentan dengan masalah. Ketika bank mengucurkan dana sebanyak mungkin kepada para deposan terkusus dana jangka pendek, dengan harapan untuk memperoleh keuntungan yang lebih banyak, namun disisi lain, persediaan dana otomatis berkurang, sehingga menimbulkan pertimbangan kehati-hatian yang tinggi. Dan hal inilah yang mengakibatkan adanya trade of antara likuiditas dengan profitabilitas perbankan. Kinerja bank mandiri dapat dilihat dari bagaimana kemampuan manajemen untuk mengoperasikan perusahaan dengan harus menghadapi risiko- risiko yang sering muncul sehingga tidak mengurangi profit yang akan diperoleh, namun bahkan semakin meningkatkan profitabilitas bank. Setiap bulannya, Likuiditas Total Aset pada bank mandiri menunjukkan tingkat yang berbeda-beda. Berikut adalah Tabel Likuiditas Total Aset bank mandiri dari tahun 2006-2011: Tabel 4.3: LTA Bank Mandiri Tahun Bulan-ke LTA 2006 1 0.19 2006 2 0.21 2006 3 0.20 2006 4 0.18 2006 5 0.18 2006 6 0.19 2006 7 0.18 2006 8 0.20 2006 9 0.19 2006 10 0.19 2006 11 0.20 2006 12 0.21 2007 1 0.24 2007 2 0.19 2007 3 0.20 2007 4 0.18 2007 5 0.17 2007 6 0.20 2007 7 0.18 2007 8 0.18 2007 9 0.19 2007 10 0.18 2007 11 0.20 2007 12 0.21 2008 1 0.20 2008 2 0.16 2008 3 0.14 2008 4 0.15 2008 5 0.11 2008 6 0.14 2008 7 0.16 2008 8 0.16 2008 9 0.18 2008 10 0.20 2008 11 0.22 2008 12 0.22 2009 1 0.20 2009 2 0.17 2009 3 0.16 2009 4 0.17 2009 5 0.17 2009 6 0.17 2009 7 0.16 2009 8 0.13 2009 9 0.16 2009 10 0.14 2009 11 0.13 2009 12 0.18 2010 1 0.14 2010 2 0.14 2010 3 0.13 2010 4 0.12 2010 5 0.12 2010 6 0.14 2010 7 0.14 2010 8 0.14 2010 9 0.13 2010 10 0.13 2010 11 0.16 2010 12 0.16 2011 1 0.17 2011 2 0.17 2011 3 0.18 2011 4 0.18 2011 5 0.17 2011 6 0.17 2011 7 0.17 2011 8 0.16 2011 9 0.17 2011 10 0.15 2011 11 0.18 2011 12 0.20 Sumber: Data olahan laporan keuangan Bank Mandiri

4.3.3 Gambaran Umum Likuiditas Aset Deposit LAD Bank Mandiri

Sebagai indikator tingkat risiko perbankan, yaitu dengan membandingkan antara aset lancar dengan deposit yang terdiri dari giro, tabungan dan simpanan berjangka, Likuiditas Aset Deposit memberikan gambaran bahwa dari bulan ke bulan tiap tahunnya memberikan ratio yang lebih tinggi dari Likuiditas Total Aset, seperti digambarkan dalam tabel berikut: Tabel 4.4: Likuiditas Aset Deposit Bank Mandiri Tahun Bulan-ke LAD 2006 1 0.24 2006 2 0.25 2006 3 0.24 2006 4 0.23 2006 5 0.23 2006 6 0.23 2006 7 0.23 2006 8 0.26 2006 9 0.23 2006 10 0.24 2006 11 0.26 2006 12 0.27 2007 1 0.31 2007 2 0.24 2007 3 0.25 2007 4 0.22 2007 5 0.22 2007 6 0.25 2007 7 0.23 2007 8 0.23 2007 9 0.24 2007 10 0.23 2007 11 0.26 2007 12 0.26 2008 1 0.24 2008 2 0.20 2008 3 0.18 2008 4 0.19 2008 5 0.15 2008 6 0.19 2008 7 0.20 2008 8 0.21 2008 9 0.23 2008 10 0.26 2008 11 0.30 2008 12 0.30 2009 1 0.25 2009 2 0.21 2009 3 0.20 2009 4 0.21 2009 5 0.22 2009 6 0.21 2009 7 0.20 2009 8 0.16 2009 9 0.32 2009 10 0.18 2009 11 0.17 2009 12 0.30 2010 1 0.18 2010 2 0.17 2010 3 0.17 2010 4 0.15 2010 5 0.15 2010 6 0.18 2010 7 0.18 2010 8 0.17 2010 9 0.16 2010 10 0.17 2010 11 0.19 2010 12 0.20 2011 1 0.22 2011 2 0.23 2011 3 0.24 2011 4 0.23 2011 5 0.22 2011 6 0.22 2011 7 0.21 2011 8 0.21 2011 9 0.22 2011 10 0.19 2011 11 0.23 2011 12 0.26 Sumber: Data olahan laporan keuangan Bank Mandiri

4.3.4 Gambaran Umum Financial Deposit Ratio FDR Bank Mandiri

Untuk melihat berapa besar risiko likuiditas dari sisi kredit yang diberikan pembiayaan bank mandiri, indikator yang digunakan adalah FDR. Financial Deposit Ratio adalah perbandingan antara aset lancar likuid dengan kredit yang diberikan pembiayaan. Dari ketiga variabel bebas dalam penelitian ini LTA, LAD, dan FDR, Financial Deposit Ratio memiliki tingkat ratio yang lebih besar seperti tabel berikut: Tabel 4.5: Tabel FDR Bank Mandiri Tahun Bulan-ke FDR 2006 1 0.95 2006 2 0.61 2006 3 0.54 2006 4 0.49 2006 5 0.42 2006 6 0.39 2006 7 0.45 2006 8 0.23 2006 9 0.26 2006 10 0.20 2006 11 0.15 2006 12 0.03 2007 1 1.43 2007 2 1.43 2007 3 1.32 2007 4 1.21 2007 5 1.1 2007 6 0.96 2007 7 0.84 2007 8 0.68 2007 9 0.54 2007 10 0.41 2007 11 0.28 2007 12 0.15 2008 1 0.13 2008 2 0.49 2008 3 0.64 2008 4 0.8 2008 5 0.95 2008 6 1.08 2008 7 1.04 2008 8 1.29 2008 9 1.5 2008 10 1.54 2008 11 1.62 2008 12 0.15 2009 1 1.8 2009 2 1.65 2009 3 1.48 2009 4 1.34 2009 5 1.14 2009 6 1.03 2009 7 0.87 2009 8 0.72 2009 9 0.59 2009 10 0.43 2009 11 0.3 2009 12 0.16 2010 1 2.16 2010 2 2.13 2010 3 1.91 2010 4 1.72 2010 5 1.53 2010 6 1.33 2010 7 1.08 2010 8 0.92 2010 9 0.72 2010 10 0.55 2010 11 0.37 2010 12 0.17 2011 1 0.22 2011 2 0.67 2011 3 0.9 2011 4 1.11 2011 5 1.29 2011 6 1.49 2011 7 1.66 2011 8 1.85 2011 9 2.05 2011 10 2.24 2011 11 2.34 2011 12 2.39 Sumber: Data olahan laporan keuangan Bank Mandiri 4.4 Analisis Data 4.4.1

Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh ROA (Return On Asset), Pertumbuhan Laba, Komponen Arus Kas dan Harga Saham Terhadap Volume Perdagangan Saham Perusahaan Makanan dan Minuman Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

10 138 91

Pengaruh Rasio Camel Terhadap Return On Asset (ROA) Pada Bank Umum Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

1 44 97

Pengaruh Return on Asset (ROA), Earning per Share (EPS) dan Debt to Equity Ratio terhadap Harga Saham : Studi Empiris di Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2008-2012

0 35 85

Perbandingan Return on Assets (ROA), Capital Adequacy Ratio (CAR), dan Banking Ratio antara Bank Pemerintah dengan Bank Swasta yang Go Public pada Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 30 86

Pengaruh Perputaran Piutang terhadap Return on Asset ( ROA) pada Perusahaan Barang Konsumsi yang Terdaftar yang di BEI

25 198 91

Analisis pengaruh profitabilitas perbankan syariah, suku bunga bank indonesia dan deposito mudharabah terhadap pembiayaan murabahah pada perbankan syariah di Indonesia periode 2009-2013

0 6 151

Analisis Pengaruh Return On Asset Biaya

0 1 12

BAB II URAIAN TEORITIS 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Bank - Analisis Pengaruh Risiko Likuiditas terhadap Return On Asset (ROA) Perbankan (studi kasus Bank Mandiri)

0 0 31

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Analisis Pengaruh Risiko Likuiditas terhadap Return On Asset (ROA) Perbankan (studi kasus Bank Mandiri)

0 0 9

SKRIPSI ANALISIS PENGARUH RISIKO LIKUIDITAS TERHADAP RETURN ON ASSET (ROA) PERBANKAN (STUDI KASUS BANK MANDIRI)

0 0 11