Kitosan Bahan yang ditambahkan

- Pelarut untuk pemberi rasa - Pengental dalam sirup - Bahan pengisi dalam makan rendah lemak - Pencegah kristalisasi gula pada permen dan es http:susyanairi.blogspot.comgliserinhtml

2.6.3. Kitosan

Kitosan adalah poli-2-amino-2-deoksi- β-1-4-D-glukopiranosa dengan rumus molekul C 6 H 11 NO 4 n yang dapat diperoleh dari deasetilasi kitin. Kitosan juga dijumpai secara alamiah di beberapa organisme. Gambar 2.8 Struktur Kitosan Kitosan merupakan padatan amorf yang berwarna putih kekuningan . kitosan larut pada kebanyakan larutan asam organik pada pH sekitar 4,0, tetapi tidak larut pada pH yang lebih besar dari 6,5, juga tidak larut dalam pelarut air, alkohol, dan aseton. Dalam asam mineral pekat seperti HCl dan HNO 3 , kitosan larut pada konsentrasi 0,15-1, tetapi tidak larut pada konsentrasi 10. Kitosan tidak larut dalam H 2 SO 4 pada berbagai konsentrasi, sedangkan di dalam H 3 PO 4 tidak larut pada konsentrasi 1 sementara pada konsentrasi 0,1 sedikit larut. Kitosan lazimnya disintesis dari deasetilase kitin yang berasal dari limbah kulit udang atau kepiting. Oleh karena itu, penggunaan kitosan sejak awal telah berperan dalam mengurangi pencemaran lingkungan. Manfaat kitosan dalam bidang lingkungan adalah untuk menyerap Universitas Sumatera Utara logam berat maupun zat warna yang banyak dihasilkan dari industri tekstil atau kertas. Logam berat merupakan limbah yang sangat berbahaya. Kitosan larut dalam pelarut organic, HCl encer, HNO 3 encer, H 3 PO 4 0,5 dan CH 3 COOH 1, tetapi tidak larut dalam basa kuat dan H 2 SO 4 . Dalam kondisi asam berair, gugus amino -NH 2 kitosan akan menangkap H + dari lingkungannya, sehingga gugus aminonya terprotonasi menjadi –NH 3 + . Gugus inilah yang menyebabkan kitosan bertindak sebagai garam, sehingga dapat larut dalam air, analog dengan pelarutan garam, sehingga dapat larut dalam air. Selain itu, muatan positif - NH 3 + dapat dimanfaatkan untuk adsorpsi penyerapan zat warna anionic bermuatan negatif. Sementara adsorpsi zat warna kationik dan kation logam memanfaatkan keberadaan pasanganelektron bebas pada gugus –OH dan NH 2 . Oleh karena itu, sebaiknya proses penyerapan dilakukan dalam lingkungan yang tidak asam agar gugus –NH 2 tidak terprotonasi. Dewasa ini aplikasi kitin dan kitosan sangat banyak dan meluas. Di bidang industri , kitin, dan kitosan berperan antara lain sebagai koagulan polielektrolit pengolahan limbah cair, pengikat dan penjerap ion logam, mikroorganisme, mikroalga, pewarna, residu peptisida, lemak, tannin, PCB poliklorinasi bifenil, mineral dan asam organik, media kromatografi afinitas, gel dan pertukaran ion, penyalut berbagai serat alami dan sintetik, pembentuk film dan membran mudah terurai, meningkatkan kualitas kertas, pulp, dan produk tekstil. Sementara di bidang pertanian dan pangan, kitin dan kitosan digunakan antara lain untuk pencampur ransum pakan ternak, anti mikroba, anti jamur, serat bahan pangan, penstabil, pembentuk gel, pembentuk tekstur, pengental dan pengemulsi produk olahan pangan, pembawa zat aditif makanan, flavor, zat gizi, peptisida, herbisida, virusida tanaman, dan deasidifikasi buah-buahan, sayuran dan penjernih sari buah. Fungsinya sebagai antimikrob dan antijamur juga diterapkan di bidang kedokteran. Kitin dan kitosan dapat mencegah pertumbuhan Candida albicans dan Staphvlacoccus aureus Sugita, 2009. Universitas Sumatera Utara

2.7 Syarat mutu