3.4. Pengukuran Sifat Fisik-Kimia Perairan
Pengukuran sifat fisik kimia perairan pada masing-masing stasiun penelitian dilakukan secara insitu dan eksitu. Kedalaman dan lebar sungai diukur dengan
tongkat penduga dan meteran, kecepatan arus diukur dengan menggunakan gabus pengapung dan stop watch, suhu dengan thermometer air raksa, pH air dengan pH
meter dilakukan dengan pengukuran secara insitu, sedangkan pengukuran yang dilakukan dengan secara eksitu adalah parameter oksigen terlarut dengan DO meter
dan BOD
5
dengan menginkubasi sampel air dalam botol winkler pada inkubator dengan suhu 20
o
C selama 5 hari serta dilanjutkan dengan pengukuran DO akhir serta Kandungan substrat.
Tabel 3. Pengukuran Parameter Kualitas Air Sungai Bedagai No
Parameter Satuan
Metode Analisis Alat
1 pH
- Elektrometrik
pH meter 2
DO mgL
Konduktometrik DO meter
3 BOD
5
mgL Inkubasi Winkler
Botol winkler, incubator
4 Debit air
m
3
det -
Stopwatch, meteran
5 Suhu
o
C Termometrik
Termometer 6
Kandungan Organik Substrat
Gravimetri Oven
dan Tanur
7 Penetrasi Cahaya
cm
Pengukuran Keeping
Secchi
Universitas Sumatera Utara
3.5. Analisis Data
Jenis makroinvertebrata air dan jumlah individu masing-masing jenis yang didapatkan dihitung: kepadatan populasi, kepadatan relative, frekuensi kehadiran
masing-masing jenis, indeks diversitas keanekaragaman Shannon-Wiener, indek diversitas maksimum dan indeks equatabilitas keseragaman, serta indeks similarita
kesamaan Sorensen Brower, 1990 dengan rumus sebagai berikut:
1. Kepadatan Populasi K
Jumlah individu suatu jenis K =
Jumlah unit sampel
2. Kepadatan Relatif KR
Kepadatan suatu jenis KR = x 100
Jumlah kepadatan semua jenis
3. Frekuensi Kehadiran FK
Jumlah unit sampel di mana suatu jenis didapatkan FK = x 100
Jumlah total unit sampel yang didapatkan
4. Indeks diversitas Shanon-Wieener H’
s H’ = - ∑ pi log
2
pi I=I
Di mana: pi = niN proporsi jenis ke I dalam komunitas ni = jumlah individu dalama takson ke i
N = jumlah total seluruh individu
Universitas Sumatera Utara