Organisme Air Tawar dan Indeks Pencemaran

2.5. Organisme Air Tawar dan Indeks Pencemaran

Secara umum organisme perairan air tawar dapat digolongkan atas beberapa jenis yang didasarkan kepada: 1. Sumber energi, yaitu organisme produsen, konsumen dan dekomposer. 2. Sifat hidup seperti: a. Plankton, yaitu organisme yang hidup dalam air dan bergerak secara pasif karena pengaruh arus, seperti: fitoplankton dan zooplankton. b. Benthos, yaitu organisme perairan yang hidup di dasar atau di dalam dasar perairan. c. Perifiton, yaitu organisme yang hidup melekat pada batang dan daun tumbuhan yang hidup di air. d. Nekton, yaitu organisme yang hidup berenang bebas dalam air. e. Neuston, yaitu organisme yang hidup di dalam air. 3. Tempat hidup, yaitu organisme yang hidup di daerah litoral, limnetik dan profundal. Sedangkan pada perairan mengalir organisme hidup hanya didapatkan pada dua zona, yaitu yang hidup pada zona berarus deras dan zona berarus lambat Odum, 1994. Perubahan lingkungan akan berakibat berubahnya komunitas biota air, terutama dari kelompok makroinvetebrata air. Oleh sebab itu sungai dapat dibagi menjadi beberapa zona yang mempunyai sifat fisika, kimia dan biologi yang berbeda Sastrawijaya, 1991. Universitas Sumatera Utara Makroinvertebrata air adalah hewan tingkat rendah yang tidak memiliki tulang belakang invertebrata yang hidup di daerah perairan yang mempunyai ukuran tubuh pada fase dewasa paling kecil 3 mm, yang meliputi hampir semua filum Athropoda, Molusca, Annelida dan lain sebagainya. Pada umumnya makroinvertebrata yang dapat digunakan sebagai indikator biologis untuk menentukan beberapa tingkat pencemaran, khususnya bahan organik suatu perairan diantaranya adalah: 1. Limbah organik yang sangat pekat oksigen terlarut pada taraf nol, fauna makroinvertebrata yang ada hanya golongan cacing dari genus Tubifex dan Limnodrillus. 2. Jika kondisi air lebih baik, maka keberadaan jenis-jenis cacing tersebut akan diikuti oleh larva Chironomus cacing darah. 3. Pada zona air yang sudah pulih spesies yang khas adalah Asellus aquaticus. Di samping Chironomus, banyak ditemukan dari jenis makroinvertebrata lain, seperti Hirudinea dan molusca tertentu. 4. Setelah zona Asellus, kondisi air pulih lebih baik, terdapat zona gammorus. Zona ini mungkin dianggap sebagai zona taraf pertama kembalinya fauna yang biasa terdapat pada zona air bersih. Ciri zona gammorus adalah banyaknya keragaman jenis hewan makroinvertebrata, termasuk Trichoptera dan Ephemeroptera Cummins, 1975. Universitas Sumatera Utara Sastrawijaya 1991, menyatakan bahwa indikator biologis terhadap pencemaran organik pada beberapa tingkat stadium untuk hewan makroinvertebrata dibagi atas: 1. Indikator air bersih, ditemukan adanya Ephemeroptera, Leutra, Nemurella dan Perla. 2. Indikator pencemaran ringan, ditemukan adanya Amphinemura, Ephemerella, Caenis, Gammorus, Baetis, Valvata, Bythynia, Hydropsyche, Limnodrillus, Rhyacophyla dan Sericostoma. 3. Indikator pencemaran sedang, ditemukan adanya Asellus, Sialis, Limnaea, Physa dan Sphaerium. 4. Indikator pencemaran berat, ditemukan adanya Nais, Chironomus, Tubifex dan Eristalis.

2.6. Konsepsi Pengelolaan Sungai