Kepadatan Populasi Makroinvertebrata Air

4.2. Kepadatan Populasi Makroinvertebrata Air

Keanekaragaman spesies dan kepadatan populasi makroinvertebrata air pada lima stasiun penelitian di sepanjang aliran Sungai Bedagai antar habitat memperlihatkan adanya perbedaan lihat Tabel 5 dan 6. Hasil perhitungan yang dilakukan didapatkan nilai kepadatan makroinvertebrata air paling tinggi pada stasiun 4, yaitu 209,17 individu900 cm 2 dengan kepadatan populasi tertinggi 10 individu900 cm 2 ditemukan dari spesies Quoyia decollate klas Gastropoda dari ordo Mesosgastropoda, yaitu 105,00 individucm 2 , spesies Tubifex sp filum Annelida dari ordo Oligochaeta, yaitu 85,44 individu900 cm 2 dan spesies Helobdella stagnalis filum Annelida dari ordo Hirudinea, yaitu 10,77 individu900 cm 2 lihat Tabel 5. Kemudian diikuti pada stasiun 5 dengan nilai kepadatan makroinvertebrata 77,05 individu900 cm 2 dengan kepadatan populasi tertinggi ditemukan dari spesies Tubifex sp filum Annelida, yaitu 59,66 individu900 cm 2 . Kepadatan populasi makroinvertebrata air yang termasuk rendah didapatkan pada stasiun 3 dan 2, masing-masing dengan nilai kepadatan makroinvertebrata 53,51 dan 48,05 individu900 cm 2 , dengan kepadatan populasi tertinggi ditemukan dari spesies Quoyia decollate masing-masing 37,44 dan 21,88 individu900 cm 2 . Kepadatan makroinvertebrata yang paling rendah didapatkan pada stasiun 1, yaitu 8,17 individu900 cm 2 , dengan kepadatan populasi termasuk tinggi ditemukan dari spesies Thiara sp klas Gastropoda dari ordo Mesosgastropoda, yaitu 1,88 individu900cm2, kemudian diikuti oleh spesies Limnodrillus sp2 filum Annelida dari ordo Oligochaeta dan spesies Cordulegaster boltenii klas Insekta dari ordo Universitas Sumatera Utara Macrobiotidae masing-masing dengan nilai kepadatan 1,11 individu900 cm 2 . Rendahnya nilai kepadatan makroinvertebrata air yang terdapat pada stasiun 1 ini disebabkan karena kondisi fisik sungai pada stasiun 1 yang banyak terdapat batu- batuan besar, kerikil dan pasir pada badan sungai ini yang secara umum tidak begitu mendukung untuk kehidupannya, ditambah lagi pada areal ini dijadikan sebagai tempat rekreasi yang secara langsung maupan tidak langsung akan memberikan pengaruh terhadap keberadaan dan kepadatan populasi makroinvertebrata air di daerah ini, walaupun memiliki air yang jernih dengan sifat kimia yang baik, seperti pH berkisar antara 6,6-7,4 , oksigen terlarut DO 7,3 dan BOD 5 4,7 mgl. Secara umum terlihat bahwa populasi makroinvertebrata dari spesies Tubifex sp memiliki nilai kepadatan yang paling tinggi didapatkan pada stasiun 4 dan 5, hal ini diduga berkaitan erat dengan kondisi perairan pada stasiun-stasiun ini yang memiliki perairan dengan kedalaman antara 45 - 200 cm dengan aliran air yang lemah 0,14 - 0.16 mdetik, serta substrat yang berlumpur dan banyak mengandung bahan sampah organik yang dibuang oleh masyarakat yang bermukim di sepanjang aliran sungai, pH air berkisar antara 5,2 -5,5 , oksigen terlarut DO berkisar antara 3,6 - 3,7 lihat Tabel 9, keadaan ini sangat disukai oleh spesies Tubifex sp untuk hidup dan perkembangbiakannya. Sebagaimana yang dinyatakan oleh Pennak 1989 dan Mason 1991 bahwa spesies Tubifex sp sangat menyukai hidup pada substrat yang berlumpur. Universitas Sumatera Utara Tabel 5. Spesies dan Kepadatan Populasi Individu900 cm 2 Makroinvertebrata Air yang Didapatkan pada Masing-masing Stasiun Penelitian di Sepanjang Aliran Sungai Bedagai Kabupaten Serdang Bedagai Spesies Stasiun 1 2 3 4 5 1. Blatta sp 0,66 1,44 - - - 2. Platambus maculates 0,44 0,22 - 0,33 - 3. Orectochilus sp 0,11 - - - - 4. Haliplus sp 0,55 - - - - 5. Caenis moesta - 0,44 - - - 6. Baetis sp 0,33 - - - - 7. Hiptogenia sp 0,11 - - - - 8. Asellus aquaticus - 0,22 - - - 9. Cordulegaster boltenii 1,11 1,66 0,22 0,44 - 10. Hypsibius sp - - - - 0,22 11. Coenagrion mercuriale - - - 0,22 - 12. Gerris sp 0,33 - - - - 13. Gomphus vulgatissimus 0,66 1,00 0,22 0,33 0,44 14. Enallagma cyathigerum - - - - 0,22 15. Mayatrichia ayama - 0,22 - - 0,22 16. Philopotamus montanus 0,44 - - - - 17. Rhycophila dorsalis 0,22 - - - - 18. Lumbriculus sp - - - 0,33 1,00 19. Megascolex sp - - - 0,33 0,55 20. Branchiura sowerbyi - 0,33 - 0,77 - 21. Limnodrillus sp1 - 0,33 0,22 2,11 0,22 22. Limnodrillus sp2 1,11 0,22 0,22 0,55 - 23. Tubifex sp - - 1,44 85,44 59,66 24. Helobdella stagnalis - - - 10,77 2,11 25. Penaeus sp - 0,77 3,00 1,11 6,88 26. Sphaerium sp - 7,22 4,77 - - 27. Pila ampullaceal - - 0,44 - - 28. Heliacus variegates - - 0,22 - - 29. Thiara sp 1,88 11,00 3,88 - 0,77 30. Liotina sp - - - 0,22 - 31. Quoyia decollate - 21,88 37,44 105,00 2,77 32. Strombus sp 0,22 0,22 - 0,22 0,33 33. Euchelus atratus - 0,44 - - - 34. Bellamya javanica - 0,44 1,44 1,00 1,66 Jumlah spesies 14 17 12 16 14 Jumlah Kepadatan 8,17 48,05 53,51 209,17 77,05 Universitas Sumatera Utara

4.3. Kepadatan Relatif KR Spesies Makroinvertebrata pada Masing-masing