4.10. Pengelolaan Sungai Bedagai
Berdasarkan hasil penelitian ini, perlu dibuat suatu pengelolaan sungai
Bedagai yang kaitan dengan pencemaran yang diakibatkan oleh sumber pencemar disepanjang sungai Bedagai. Adapun sumber-sumber pencemar sungai Bedagai
tersebut adalah akibat dari kegiatan perkebunan dan pertanian, pertambangan galian c, pemukiman penduduk, kegiatan industri dan penambatan perahu.
Untuk melihat kondisi air tercemar atau tidak, harus berdasarkan pada Baku Mutu Kualitas yang telah ditetapkan. Baku mutu yang ditetapkan terhadap sungai
tergantung pada penggunaannya. Setiap baku mutu yang ditetapkan, harus dilakukan pemantauan terhadap kualitas air dan dilakukan usaha agar selalu memenuhi baku
mutu tersebut. Usaha pencegahan pencemaran air yang perlu dilakukan adalah:
1. Pada pabrik dan perusahaan yang menghasilkan air limbah, air buangannya harus
dikontrol oleh pemerintah secara tepat. Standar yang ditetapkan harus dipatuhi. Untuk itu, pabrik dan perusahaan harus membangun sistem pengelolaan limbah
dan atau jika perlu dengan melakukan teknologi yang mendukung strategi “
Produksi Bersih”. Hal ini untuk memantau limbah yang dikeluarkan secara periodik apakah memenuhi standar atau tidak.
2. Pengukuran air limbah rumah tangga yang dihasilkan sehari-hari agak sulit.
Namun hal ini perlu dibuat sistem pengelolaannya berupa instalasi pengolahan limbah domestik, walaupun memerlukan dana dan waktu untuk membuatnya.
Sementara sistem pengelolaannya belum ada, setiap rumah tangga harus
Universitas Sumatera Utara
mengelola limbah buangannya. Limbah rumah tangga yang harus diperhatikan adalah minyak bekas gorengan, sisa makanan, air bekas cucian pakaian, bekas air
mandi, bekas cucian dapur dan lainnya. 3.
Kegiatan perkebunan dan pertanian di sekitar sungai Bedagai didasari dari penggunaan pupuk dan pestisida bahan toksik berlebihan untuk meningkatkan
hasil pertanian dan perkebunan. Air buangan dari daerah pertanian dan perkebunan masuk kembali mencemari air sungai dengan pestisida. Pengelolaan
yang dilakukan akibat kegiatan pertanian dan perkebunan ini adalah dengan menggunakan pupuk dan pestisida yang sesuai dengan anjuran bahkan paling baik
adalah menggunakan pupuk organik berupa kompos atau pupuk yang ramah lingkungan. Dalam hal ini perlu pengawasan penggunaan pupuk bagi petani yang
ada di sekitar bantaran sungai. 4.
Kegiatan penambatan perahu dapat mengakibatkan pencemaran sungai Bedagai disebabkan oleh tumpahan minyak yang berasal dari perahu dan sampah organik
dan argonak dari para nelayan yang dibuang langsung ke sungai. Sungai masih dianggap sebagai pembuangan bukan suatu daerah untuk dinikmati
kejernihannya. Kesadaran bersih lingkungan masih belum disadari oleh masyarakat walaupun banjir melanda mereka bahkan sampah di sungai cenderung
meningkat. 5.
Kegiatan pertambangan untuk galian C dapat mengakibatkan kerusakan pada sungai berupa erosi pada bantaran sungai dan kekeruhan yang dapat menghalangi
penetrasi sinar matahari sehingga dapat mempengaruhi organisme yang hidup
Universitas Sumatera Utara
di sungai Bedagai. Bagi pengusaha diharapkan agar mengurus izin pertambangan galian C nya dan melaksanakan kewajiban sesuai dengan izin yang dimiliki, serta
perlunya pengawasan dari pemerintah Kabupaten Serdang Bedagai.
4.11. Konsep Pengelolaan Sungai Bedagai