kegiatan usaha di sektor ini diatur, dikelola dan diawasi oleh pemerintah. Dalam hal jasa penunjang, di sektor jasa pelabuhan sudah diberlakukan mekanisme pasar meski
belum diberlakukan mekanisme persaingan sempurna. Jasa forwarding, pergudangan dan bongkar muat bagian dari kegiatan usaha jasa penunjang
4. Hambatan Pengangkutan Perairan
Tidak disiplin waktu merupakan hambatan bagi pengangkutan perairan. Waktu keberangkatan yang telah dijadwalkan sering tidak dipatuhi oleh
pengangkut tanpa alasan yang dapat dipertanggungjawabkan dan tanpa pemberitahuan terlebih dahulu. Tidak disiplin waktu ini jelas merugikan semua
pihak, pengangkut dibebani biaya pelayaran karena waktu berlayar makin lama, sedangkan penumpang danatau pengirim barang banyak kehilangan waktu karena
terlambat tiba di pelabuhan tujuan yang juga bermuara pada biaya makin meningkat.
116
Tidak disiplin muatan juga merupakan hambatan bagi pengangkutan perairan. Setiap kapal telah ditetapkan kapasitas maksimumnya sesuai dengan
hasil uji keselamatan laik laut. Ketentuan ini sering dilanggar oleh pengangkut yang tidak disiplin. Jumlah penumpang yang dimuat ke dalam kapal sering
melebihi kapasitas maksimumnya. Sepintas pelanggaran itu sepertinya menguntungkan pengangkut atau penumpang yang terangkut. Padahal, melebihi
batas kapasitas maksimum itu merugikan, kapal cepat rusak, ketahanannya
115
Pasal 493 Kitab Undang-Undang Hukum Dagang.
Universitas Sumatera Utara
berkurang, dan berlayar makin lambat, semuanya terancam bahaya tidak selamat sampai di pelabuhan tujuan.
Gangguan keamanan dan ketertiban juga merupakan hambatan bagi pengangkutan perairan. Hal ini sering terjadi pada penjualan karcis penumpang
yang dikuasai calo, bahkan sampai tingkat penipuan harga karcis penumpang. Selain itu, di dalam kapal juga sering terjadi pencopetan dan pencurian yang sulit
diberantas. Jadi, penumpang diancam banyak kerugian, seperti beli karcis mahal, diincar oleh pencopet atau pencuri, atau diancam bahaya karena kapal melebihi
batas maksimum yang telah ditetapkan. Berdasarkan kenyataan hasil observasi dan pengalaman yang banyak
terjadi di lingkungan pelabuhan-pelabuhan besar di Indonesia, beralasan juga apabila Amerika Serikat pernah mengeluarkan pernyataan bahwa pelabuhan-
pelabuhan di Indonesia menjadi sarang penjahat yang mengakibatkn gangguan keamanan dan ketertiban bagi masyarakat pengguna jasa pengangkutan laut.
Dampaknya adalah pengangkutan laut biaya tinggi yang sulit diberantas. Jika tidak dilakukan tindakan penertiban, bisa terjadi pemboikotan dunia Internasional
agar kapal-kapal asing tidak memasuki pelabuhan-pelabuhan di Indonesia. Hal ini sudah tentu akan mempersulit posisi Indonesia dalam pelaksanaan perdagangan
Internasional ekspor-impor.
116
Nelson Hutahaean, Hambatan Pengangkutan Perairan, Suara Karya, Edisi 213, tanggl 12 Mei 2001 hal 4
Universitas Sumatera Utara
Agar pembahasan perbuatan hukum pengangkutan lebih terarah dan sistematis perlu ditentukan terlebih dahulu lingkup materi objek pembahasan. Bertolak dari
konsep dan lingkup perbuatan hukum pengangkutan, maka objek pembahasan dalam kajian perbuatan hukum pengangkutan dibatasi dan meliputi hal-hal sebagai
berikut: a
Cara mengadakan perjanjian pengangkutan. b
Saat perjanjian pengangkutan terjadi dan mengikat. c
Pembayaran biaya dan penerbitan dokumen pengangkutan.
1. Cara Mengadakan Perjanjian Pengangkutan