1. Sifat Penelitian
Penelitian  ini  bersifat  deskriptif  analitis.  Tujuan  penelitian  deskriptif adalah  menggambarkan  secara  tepat,  sifat  individu,  suatu  gejala,  keadaan  atau
kelompok  tertentu.
40
Deskriptif  analitis  berarti  bahwa  penelitian  ini menggambarkan  suatu  peraturan  hukum  dalam  konteks  teori-teori  hukum  dan
pelaksanaannya,  serta  menganalisis  fakta  secara  cermat  tentang  penggunaan peraturan perundang-undangan dalam kasus Perlindungan Hukum atas Klaim dari
Pemilik Barang kepada Freight Forwarder UJPT Usaha Jasa Pengangkutan dan Transportasi.
2. Pendekatan Masalah
Pendekatan  yang  digunakan  adalah  pendekatan  perundang-undangan statute  approach  dan  pendekatan  analitis  analytical  approach.  Penelitian  ini
menggunakan  pendekatan  tersebut  karena  yang  akan  diteliti  adalah  berbagai aturan  hukum  yang  menjadi  fokus  sekaligus  tema  sentral  suatu  penelitian.
41
Analisis  hukum  yang  dihasilkan  oleh  suatu  penelitian  hukum  normatif  yang menggunakan  pendekatan  perundang-undangan,  akan  menghasilkan  suatu
penelitian  yang  akurat.  Pendekatan  tersebut  melakukan  pengkajian  peraturan perundang-undangan yang berhubungan dengan āPerlindungan Hukum atas Klaim
39
Johnny  Ibrahim,  Teori  dan  Metodologi  Penelitian  Hukum  Normatif,    Bandung  :  Citra Aditya Bakti, 2007, hal. 57.
40
Koentjaraningrat,  Metode-Metode  Penelitian  Masyarakat,  Jakarta:  Prenada  Media, 1997, hal. 42.
41
Johnny Ibrahim, Op.Cit., hal 302.
Universitas Sumatera Utara
dari Pemilik Barang kepada Freight Forwarder UJPT Usaha Jasa Pengangkutan dan Transportasiā.
3. Sumber Data Penelitian
Sumber-sumber  penelitian  dapat  dibedakan  menjadi  sumber-sumber penelitian  yang  berupa  bahan-bahan  hukum  primer  dan  bahan-bahan  hukum
sekunder, serta bahan-bahan hukum tersier yang digunakan dalam penelitian ini. a. Bahan Hukum Primer terdiri dari:
Bahan  hukum  primer  merupakan  bahan  hukum  yang  bersifat  autoritatif, artinya mempunyai otoritas. Terdiri dari perundang-undangan misalnya Undang-
Undang  Undang  No.  17  tahun  2008  tentang  Pelayaran.  Bahan  hukum primer  yang  otoritasnya  di  bawah  undang-undang  adalah  peraturan  pemerintah,
Peraturan  Presiden  atau  peraturan  suatu  badan  hukum  atau  lembaga  negara. Putusan pengadilan merupakan konkretitasi dari perundang-undangan.
b. Bahan Hukum Sekunder: Berupa  semua  publikasi  tentang  hukum  yang  bukan merupakan  dokumen-
dokumen resmi. Publikasi tentang hukum meliputi buku-buku teks, kamus-kamus hukum,  jurnal-jurnal  hukum  dan  komentar-komentar  atas  putusan   pengadilan.
Bahan  hukum  sekunder  terutama  adalah  buku  teks  karena  buku   teks  berisi mengenai prinsip-prinsip dasar ilmu hukum dan pandangan-pandangan klasik para
sarjana yang mempunyai klasifikasi tinggi.
42
Universitas Sumatera Utara
c. Bahan hukum tersier : Berupa  bahan  hukum  penunjang  yang  memberi  petunjuk  dan  penjelasan
terhadap bahan hukum sekunder seperti kamus umum, kamus hukum, majalah dan jurnal  ilmiah.
43
Serta  dokumen-dokumen  yang  diperoleh  penulis  dari  importir eksportir maupun dari UJPT.
Jadi penelitian ini menggunakan bahan hukum primer, sekunder dan tersier sebagai sumber penelitian.
4. Teknik Pengumpulan Data