Aktivitas Usaha PDAM Tirta Lihou

56 - Departemen Pekerjaan Umum. 2. Kelembagaan: - Organisasi Lokal LKMDPKK - Organisasi Pendidikankeagamaan - Pramuka - Lembaga Swadaya Masyarakat. 3. Perusahaanswasta Dalam Negeri NasionalLokal: - Usaha-usaha Produksi - Usaha-usaha distribusi sarana material pembangunan per-air minuman.

3.2.4. Aktivitas Usaha PDAM Tirta Lihou

Perusahaan Daerah Air Minum Tirta Lihou Kabupaten Simalungun mempunyai aktivitas usaha menjual air bersih atau air minum kepada masyarakat atau konsumen yang ada di Kabupaten Simalungun. Seluruh kebutuhan air bersih di Kabupaten Simalungun merupakan produk air bersih dari pengolahan PDAM Tirta Lihou Kabupaten Simalungun. Jumlah konsumen yang membutuhkan air bersih di Simalungun ini selalu bertambah setiap tahunnya. Adapun tujuan lapangan usaha ini yaitu sesuai dengan pasal 6 yang berbunyi: 1. Turut serta melaksanakan kebijaksanaan pemerintah dalam: a. Pembangunan ekonomi dan pembangunan daerah pada umumnya b. Penyediaan air minum bagi seluruh masyarakat secara adil dan merata serta secara luas terus menerus dan memenuhi syarat-syarat kesehatan. Universitas Sumatera Utara 57 2. Meningkatkan pendapatan pemerintah daerah Lapangan usaha perusahaan ini adalah membangun, memelihara, mengoperasikan, mengembangkan dan mengawasi sarana penyediaan air minum secara merata dan efisien. 1. Sumber Air Ruang lingkup operasional PDAM Tirta Lihou meliputi Kabupaten Simalungun yang terdiri atas 30 kecamatan. Akan tetapi keterbatasan dana yang belum memadai, maka masih ada beberapa kecamatan, desa, maupun kelurahan yang belum mendapatkan sarana dan prasarana air bersih. Sampai tahun 2000, PDAM Tirta Lihou sudah mampu melayani masyarakat dengan dibangunnya 29 unit produksi yang tersebar di beberapa kecamatan. Beberapa unit yang tersebar di berbagai kecamatan yaitu Unit Sinaksak, Kerasaan, Balimbingan, Tanah Jawa, Jawa Tongah, Totap Mojawa, Perdagangan, Marihat Bandar, Tiga Balata, Bangun, Karang Sari, Sidamanik, Serbelawan, Negeri Dolok, Pematang Raya, Raja Maligas, Tiga Dolok, Huta Bayu, Saran Padang, Panei Tongah, Jangger Leto, Raya Bayu, Seribu Dolok, Haranggaol, Siborna, Bah Gadu, Tiga Runggu, Sindar Raya, Sibuntuon, Merek Raya, Marihat Dolok, dan Seribu Jawa. Pelayanan ditingkat kecamatan dilaksanakan oleh unit Ibukota kecamatan. Pembangunan unit-unit pelayanan air minum di Ibukota kecamatan akan membuka kesempatan bagi penduduk untuk dapat memperoleh kemudahan dalam mendapatkan air bersih bagi kebutuhan hidup mereka sehari-hari. Sedangkan bagi pihak perusahaan sendiri dapat mengambil keuntungan dari jumlahpemakaian air oleh penduduk maka Universitas Sumatera Utara 58 secara otomatis semakin besar pulalah pendapatan yang diterima olah perusahaan. Atau dengan kata lain keberhasilan suatu perusahaan ditentukan dari besarnya konsumsi pemakai dari hasil yang diproduksi oleh perusahaan tersebut. Dalam memenuhi kebutuhan masyarakat di Simalungun, PDAM berupaya memberikan sarana air bersih yang kebanyakan berasal dari mata air, dan hanya beberapa saja yang masih menggunakan sumur bor. Jenis sistem yang digunakan oleh perusahaan ini adalah gravitasi dan pompanisasi. Distribusi air minum dilakukan dengan beberapa cara, tergantung kondisi topografi yang menghubungkan sumber air dengan konsumen. Distribusi secara gravitasi dan pemompaan digunakan untuk menyuplai air ke konsumen dengan tekanan yang mencukupi. Sumber air yang disalurkan kepada masyarakat atau konsumen berasal dari dua sumber, yaitu: a. Sumber air dari gravitasi Sumber ini adalah sumber yang berasal dari air yang mengalir karena adanya daya tarik bumi. Cara ini dianggap cukup ekonomis, karena hanya memanfaatkan beda ketinggian lokasi. Sumber air gravitasi per 31 Desember 2000 berjumlah 15 unit yang terletak di berbagai kecamatan- kecamatan yang ada di Simalungun. b. Sumber air melalui pompanisasi Sumber air ini adalah sumber air yang berasal dari mata air atau umbul yang dialirkan dengan menggunakan pompa dengan memakai tenaga listrik. Cara ini digunakan jika daerah pelayanan merupakan daerah yang Universitas Sumatera Utara 59 datar, dan tidak ada daerah yang berbukit. Sumber air melalui pompanisasi per 31 Desember 2000 berjumlah 13 unit yang terletak di berbagai kecamatan-kecamatan yang ada di Simalungun. 27 2. Jaringan Transmisi Perusahaan Daerah Air Minum Tirta Lihou Kabupaten Simalungun memiliki jaringan transmisi yang merupakan arus air yang masih baku dialirkan kepengolahan. 28 3. Jaringan distribusi dan kapasitas Selain jaringan transmisi juga memiliki jaringan distribusi. Jaringan distribusi adalah rangkaian pipa yang berhubungan dan digunakan untuk mengalirkan air ke konsumen. Tata letak distribusi ditentukan oleh topografi daerah layanan dan lokasi instalasi pengolahan yang biasanya diklasifikasikan sebagai berikut: 1. Sistem Cabang Bentuk cabang dengan jalur buntu yang menyerupai cabang sebuah pohon. Dalam pipa dengan jalur buntu, arah aliran air selalu sama dan suatu areal mendapat suplai air dari satu pipa tunggal. Kelebihan sistem ini adalah: a. Sistem ini sederhana dan desain jaringan perpipaannya juga sederhana b. Cocok untuk daerah yang sedang berkembang 27 Wawancara dengan Yahmin Idris Purba, tanggal 12 November 2010 di Kantor PDAM Tirta Lihou Kabupaten Simalungun. 28 Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No.16 tahun 2005, yang dimaksud dengan air baku adalah air yang dapat berasal dari sumber air permukaan, cekungan air tanah danatau air hujan yang memenuhi baku mutu tertentu sebagai air baku untuk air minum. Universitas Sumatera Utara 60 c. Pengambilan dan tekanan pada titik manapun dapat dihitung dengan mudah d. Pipa dapat ditambahkan bila diperlukan. Selain kelebihan ada juga kekurangan dari sistem cabang, yaitu: a. Saat terjadi kerusakan, air tidak tersedia untuk sementara waktu b. Tidak cukup air untuk memadamkan kebakaran karena suplai hanya dari pipa tunggal c. Pada jalur buntu, mungkin terjadi pencemaran d. Tekanan tidak mencukupi ketika dilakukan penambahan areal ke dalam sistem penyediaan air minum. 2. Sistem Gridiron Pipa induk utama dan pipa induk sekunder terletak dalam kotak, dengan pipa induk utama, pipa induk sekunder, serta pipa pelayanan utama saling terhubung. Sistem ini paling banyak digunakan. Adapun kelebihan dari sistem ini yaitu: a. Air dalam sistem mengalir bebas ke beberapa arah dan tidak terjadi stagnasi seperti bentuk cabang b. Ketika ada perbaikan pipa, air yang tersambung dengan pipa tersebut tetap mendapat air dari bagian yang lain c. Ketika terjadi kebakaran, air tersedia dari semua arah d. Kehilangan tekanan pada semua titik dalam sistem minimum. Kekurangan sistem ini adalah: a. Perhitungan ukuran pipa lebih rumit Universitas Sumatera Utara 61 b. Membutuhkan lebih banyak pipa dan sambungan pipa sehingga lebih mahal. 3. Sistem Melingkar Pipa induk utama terletak mengelilingi daerah layanan. Pengambilan dibagi menjadi dua dan massing-masing mengelilingi batas daerah layanan, dan keduanya bertemu kembali di ujung. Di dalam daerah layanan, pipa pelayanan utama terhubung dengan pipa induk utama. Sistem ini paling ideal. Sistem ini memiliki kelebihan, yaitu: a. Setiap titik mendapat suplai dari dua arah b. Saat terjadi kerusakan pipa, air dapat disediakan dari arah lain c. Untuk memadamkan kebakaran, air tersedia dari segala arah d. Desain pipa mudah. Kelemahan dari sistem ini yaitu membutuhkan lebih banyak pipa. 29 4. Jumlah pelanggan Pelanggan dapat dibedakan menjadi dua, yaitu: pelanggan terpasang dan pelanggan aktif. Pelanggan terpasang adalah pelanggan yang telah terdaftar menjadi pelanggan dan memiliki sambungan rumah. Sedangkan pelanggan aktif adalah pelanggan yang telah memiliki sambungan rumah dan aktif menggunakan air bersih setiap bulannya. Sampai dengan tahun 1999 31 Desember 1999, jumlah pelanggan PDAM Tirta Lihou sebanyak 14.996 sambungan yang terdiri dari: 29 Tri Joko, Unit Air Baku dalam Sistem Penyediaan Air minum, Yogyakarta: Graha Ilmu, 2009, hal. 17-19. Universitas Sumatera Utara 62 a. Sambungan aktif sebanyak 14.135 sambungan b. Sambungan non aktif sebanyak 861 sambungan 30 Berikut ini adalah tabel jumlah sambungan yang aktif menurut jenis pelayanan: Tabel 5. Jumlah Sambungan Pipa Yang Aktif Menurut Jenis Pelayanan Tahun 1999. No Jenis Pelayanan Jumlah Sambungan 1 Rumah tangga 12.469 sambungan 2 Usaha 494 sambungan 3 Rumah sangat sederhana 427 sambungan 4 Pemerintah 205 sambungan 5 Rumah makanKedai kopi 189 sambungan 6 Badan social 155 sambungan 7 Industri 9 sambungan 8 HotelRestoranPenginapan 7 sambungan Sumber: PDAM Tirta Lihou Kabupaten Simalungun 1999. 5. Produksi air dan jumlah kehilangan air Mengingat akan jumlah konsumen pemakai air yang dilayani oleh PDAM Tirta Lihou kian lama semakin meningkat jumlahnya yang dimulai sejak tahun 1987- 30 Wawancara dengan Firman Simanjuntak SE, tanggal 12 November 2010 di Kantor PDAM Tirta Lihou Kabupaten Simalungun. Universitas Sumatera Utara 63 2000, maka perlu banyak pembenahan yang harus dilakukan oleh perusahaan. Perusahaan sering mengalami kendala, seperti jumlah kehilangan air yang tidak sebanding dengan jumlah produksi air. Tingginya tingkat kehilangan air disebabkan oleh sebahagian besar sistem pendistribusian air memakai sistem gravitasi, yang berproduksi secara kontiniu, sedangkan pada malam harinya air yang diproduksi terbuang karena setiap pelanggan menutup krannya. 31 Produksi air minum pada tahun 1987 sebanyak 2.159.784 m³, penjualan air sebanyak 1.104.017 m³, dan jumlah kehilangan air 215.576,8 m³. Produksi air minum pada tahun 1993 ditaksir sebanyak 3.604.270,66 m³ dan penjualan air sebanyak 1.573.696 m³, sehingga terdapat kehilangan air sebanyak 2.030.574,66 m³ atau 56 . Volume produksi dihitung berdasarkan taksiran kapasitas produksi terpasang, namun jumlah produksi yang sebenarnya tidak dapat dihitung. Selain tingginya tingkat kehilangan air, perusahaan juga mengalami kenaikan hasil usaha. Hal tersebut bisa dilihat dari realisasi hasil usaha tahun 1992 dan 1993. Kenaikan hasil usaha tersebut sebesar 166,81 . Kenaikan tersebut karena kenaikan hasil penjualan air sebesar Rp. 136.565.000 atau 30,42 . Kenaikan hasil tersebut dikarenakan penyesuaian tarif air minum berdasarkan keputusan Bupati KDH Tk II Simalungun Nomor: 6904887PDAM-93 tanggal 29 Maret 1993 tentang tarif air minum PDAM Tirta Lihou Kabupaten Simalungun dan telah mendapat pengesahan dari Gubernur KDH Tk I Sumatera Utara Nomor: 690- 31 Wawancara dengan Linda Siallagan, tanggal 13 November 2010 di Kantor PDAM Tirta Lihou Kabupaten Simalungun. Universitas Sumatera Utara 64 321K tahun 1993 tanggal 12 April 1993. Penyesuaian tarif air minum tersebut baru terlaksana pada bulan Mei 1993. Tingginya jumlah kehilangan air dikarenakan pipa transmisidistribusi keropos, dan water meter pelanggan yang rusak. Tarif dasar air minum saat ini adalah Rp. 480m³ yang ditetapkan melalui surat keputusan Bupati Nomor: 188.457778- EKON tanggal 23 Juli 1998 dan berlaku efektif. Adapun kenaikan tarif rata-rata pertahun berada di bawah 10 , disebabkan tarif air minum PDAM Tirta Lihou Kabupaten Simalungun belum pernah disesuaikan mulai dari tahun 1998.

3.4. Permasalahan yang dihadapi PDAM