20 Selain itu dalam skripsinya, dijelaskan juga bagaimana peralihan fungsi dan tugas
pengelolaan air minum daerah dari dinas air minum menjadi perusahaan daerah air minum. Beberapa mata air yang terdapat di wilayah Tebing Tinggi belum memenuhi
syarat untuk dapat dijadikan sebagai air minum karena pada musim kemarau akan terjadi kekeringan dan sebaliknya bila datang musim hujan akan menyebabkan air
menjadi keruh dan berubah rasa. Sejak beroperasinya PDAM Tirta Bulian dalam memenuhi kebutuhan masyarakat akan air bersih tidak secara langsung mendorong
kreatifitas masyarakat setempat untuk mencari pendapatan sampingan ataupun menjadikannya sebagai salah satu pendukung profesi yang memanfaatkan sarana
yang disediakan oleh PDAM Tirta Bulian. Usaha-usaha profesi itu seperti membuat jenis makanan ringan, membuka perusahaan air limun, rumah makan, tempat
pencucian mobil dan lain-lain.
12
1.5. Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode sejarah yaitu proses menguji dan menganalisis secara kritis rekaman dari peninggalan masa lampau.
13
Menurut Louis Gottschalk ada empat tahap yang digunakan dalam penelitian yaitu heuristik,
verifikasi, interpretasi, dan historiografi.
14
Pertama, heuristik mengumpulkan data atau sumber-sumber yang sesuai dengan objek yang diteliti. Dalam hal ini yang digunakan adalah metode penelitian
12
Noviyanti Damanik, Perkembangan Perusahaan Daerah Air Minum PDAM Tirta Bulian Tebing Tinggi 1977-1990, Skripsi S1, Medan, USU, 2005, hal. 51, 59.
13
Louis Gottschalk, Mengerti Sejarah terj. Nugroho Notosusanto, Jakarta: UI-Press, 1971, hal. 18.
14
Ibid.
Universitas Sumatera Utara
21 kepustakaan atau studi literatur dan penelitian lapangan atau studi lapangan. Dalam
penelitian kepustakaan tersebut dilakukan dengan mengumpulkan beberapa buku, majalah, artikel-artikel, skripsi dan karya tulis ilmiah yang telah pernah ditulis
sebelumnya yang berkaitan dengan judul yang sedang dikaji. Sumber tertulis diperoleh dari berbagai instansi terkait seperti, PDAM Tirta Lihou Kabupaten
Simalungun, berupa laporan tahunan yang berkaitan dengan perkembangan PDAM Tirta Lihou sebelum tahun 1987 dan pada periode 1987-2000. Laporan yang
didapatkan dari PDAM Tirta Lihou berupa data jumlah unit produksi, karyawan, konsumen, hingga nama direktur utamanya. Kemudian penelitian lapangan akan
dilakukan dengan menggunakan metode wawancara terhadap informan-informan yang dianggap mampu memberikan informasi yang dibutuhkan dalam penulisan ini,
baik mereka yang bekerja ataupun yang terlibat langsung di dalam PDAM Tirta Lihou dan penduduk yang menggunakan jasa layanan yang diberikan PDAM Tirta
Lihou termasuk beberapa orang tokoh masyarakat. Kedua, kritik sumber, merupakan cara untuk mengetahui data yang lebih
akurat melalui: -Kritik Intern yang merupakan cara untuk memperoleh dokumen yang dengan menganalisis sejumlah data tertulis yang berkaitan dengan PDAM Tirta
Lihou, -Kritik Ekstern untuk memperoleh data yang otentik. Tahapan selanjutnya setelah uji dan analisis data ialah tahap interpretasi.
Dalam tahapan ini, data yang diperoleh dianalisa sehingga melahirkan suatu analisa yang baru dan sifatnya lebih objektif dan ilmiah dari objek yang diteliti. Objek kajian
yang cukup jauh ke belakang serta minimnya data dan fakta yang ada membuat interpretasi menjadi sangat vital dan dibutuhkan keakuratan serta analisis yang tajam
Universitas Sumatera Utara
22 agar mendapatkan fakta sejarah yang objektif. Dengan kata lain, tahapan ini
dilakukan dengan menyimpulkan kesaksian atau data-datainformasi yang dapat dipercaya dari bahan-bahan yang ada.
Tahapan akhir dari penelitian ini yaitu historiografi. Dengan hasil akhir dari suatu penulisan yang diperoleh dari fakta-fakta yang dilakukan secara sistematis dan
kronologis untuk menghasilkan tulisan sejarah yang ilmiah dan objektif. Historiografi ini merupakan hasil dari pengumpulan sumber, kritik baik kritik intern maupun
ekstern serta hasil dari interpretasi.
Universitas Sumatera Utara
23
BAB II
LATAR BELAKANG BERDIRINYA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM TIRTA LIHOU
2.1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian