Perumusan Masalah Tujuan Penelitian Defenisi konsep

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui strategi-strategi pengrajin sepatu yang dilakukan dalam mengembangkan industri kecil sepatu di tengah munculnya era perdagangan bebas.

1.2. Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan di latar belakang masalah, penulis tertari untuk melakukan penelitian. Yang menjadi pokok permasalahan dalam penelitian ini adalah : Bagaimana strategi industri kecil sepatu dalam mengembangkan usahanya di era perdagangan bebas?

1.3. Tujuan Penelitian

Adapun yang menjadi tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana strategi industri kecil sepatu dalam mengembangkan usahanya di era perdagangan bebas? 1.4. Manfaat Penelitian 1.4.1 Manfaat teoritis. Hasil dari penelitian ini dapat menambah wawasan keilmuan khususnya sosiologi ekonomi, sosiologi industri yang berkaitan dengan kegiatan industri kecil bagi mahasiswa,khususnya mahasiswa sosiologi.

1.4.2 Manfaat Praktis

Melalui penelitian ini diharapkan dapat menambah referensi bagi hasil- hasil penelitian lainnya dan dapat dijadikan bahan rujukan untuk Universitas Sumatera Utara penelitian selanjutnya dan khususnya tentang industri kecil yang berada dikawasan PIK Menteng untuk meningkatkan dalam menambah kegiatan produksi.

1.5. Defenisi konsep

Agar tidak tejadi kesalah pahaman antara penulis dengan pembaca maka, penulis membuat beberapa definisi konsep untuk memudahkan pengambilan data dilapangan,antara lain : 1. Industri kecil dimana yang dimaksud industri kecil adalah unit kegiatan ekonomi yang biasanya identik dengan industri rumah tangga, yang dikelola oleh perseorangan atau kelompok keluarga yang memiliki tenaga kerja minimal 7 orang yang terdiri dari pekerja kasar dan pekerja keluarga, dan modal usahanya tidak lebih dari Rp.10 juta. 2. Strategi permodalan adalah segala sesuatu uang, barang, harta yang sifat pokoknya yang dipergunakan untuk menjalankan suatu usaha. Dalam permodalan tersebut sangat berpengaruh terhadap jaringan sosial karena berkaitan dengan cara memperoleh modal untuk kelangsungan usaha di dalam industri. 3. Strategi Pemasaran adalah proses perencanaan dan penerapan konsepsi, penetapan harga, dan distribusi barang, jasa, dan ide untuk mewujudkan pertukaran yang memenuhi tujuan individu atau organisasi. Pengembangan mutu atau produk desain produk, penganekaragaman hasil, riset komunikasi, distribusi, penetapan harga dan pelayanan merupakan inti aktivitas pemasaran. Universitas Sumatera Utara 4. Strategi Jaringan Sosial sesama pengrajin kecil adalah suatu kegiatan pinjam- meminjam barang-barang produksi seperti paku, lem jarum jahit, benang dan lain – lain. 5. Perdagangan bebas adalah hubungan dengan peningkatan keterkaitan dan ketergantungan antarbangsa dan antarmanusia di seluruh dunia melalui perdagangan, investasi, perjalanan, budaya populer, dan bentuk-bentuk interaksi lain sehingga batas-batas suatu negara menjadi semakin sempit. Universitas Sumatera Utara

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Strategi pengrajin sepatu masyarakat Menteng dalam menghadapi perdagangan bebas diwujudkan dalam bentuk tindakan sosial yang penuh arti dilakukan oleh pengrajin tersebut. Tindakan pengrajin sepatu menyangkut perdagangan yang merupakan pertukaran perilaku dalam memberikan pelayanan kepada konsumen. Dalam hal ini termasuk melakukan adaptasi trend dan model yang beredar dipasaran. Dan mereka pun memperhitungkan strategi merek dengan tujuan agar memperoleh keuntungan sebagai pendapatan hidup sehingga strategi bertahan yang dilakukan dalam menghadapi perdagangan bebas. Pengrajin sepatu dalam strategi pengembangannya beusaha untuk memperluas jaringannya dan menarik pelanggan melalui teori aksi tentang tindakan sosial sebagai konsep dasar dari Talcot Parsons, menyatakan bahawa manusia merupakan aktor yang kreatif dan realitas sosial yang memiliki kebebasan untuk bertindak. Menurut teori aksi ada beberapa asumsi tentang teori aksi Hadikusumo,1990 : 73 yaitu: 1. Tindakan manusia mulai dari kesadaran sendiri sehingga subjek dan situasi eksternal dalam posisi sebagai objek. 2. Sebagai subjek manusia bertindak untuk mencapai tujuan tertentu. 3. Dalam bertindak manusia menggunakan cara, teknik, metode serta perangkat yang diperkirakan cocok untuk mencapai tujuan tersebut. 4. Kelangsungan tindakan manusia hanya dibatasi oleh kondisi tidak dapat diubah dengan sendirinya. Universitas Sumatera Utara