Fisiologi Tidur Fungsi Dan Tujuan Tidur

endokrin, dan lain-lain. Energi disimpan selama tidur, sehingga dapat diarahkan kembali pada fungsi seluler yang penting. Secara umum terdapat dua efek fisiologis dan tidur; pertama, efek pada sistem saraf yang diperkirakan dapat memulihkan kepekaan normal dan keseimbangan diantara berbagai susunan saraf; dan kedua, efek pada struktur tubuh dengan memulihkan kesegaran dan fungsi dalam organ tubuh karena selama tidur terjadi penurunan Hidayat, 2006.

3.6. Kebutuhan Tidur

Kebutuhan tidur pada manusia bergantung pada tingkat perkembangan. Berikut ini tabel merangkum kebutuhan tidur manusia berdasarkan usia Hidayat, 2006. Table 1. Kebutuhan tidur manusia berdasarkan usia Usia Tingkat Perkembangan Jumlah Kebutuhan Tidur 0-1 bulan Masa neonates 14-18 jamhari 1 bulan-18 bulan Masa bayi 12-14 jamhari 18 bulan-3 tahun Masa anak 11-12 jamhari 3 tahun-6 tahun Masa prasekolah 11 jamhari 6 tahun-12 tahun Masa sekolah 10 jamhari 12 tahun-18 tahun Masa remaja 8,5 jamhari 18 tahun-40 tahun Masa dewasa muda 7-8 jamhari 40 tahun-60 tahun Masa paruh baya 7 jamhari 60 tahun ke atas Masa dewasa tua 6 jamhari

3.7. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Istirahat Tidur

Pemenuhan kebutuhan istirahat tidur setiap orang berbeda-beda. Ada yang kebutuhannya terpenuhi dengan baik. Ada pula yang mengalami gangguan kualitas dan kuantitas istirahat dan tidur dipengaruhi oleh beberapa faktor. Kualitas tersebut dapat menunjukkan adanya kemampuan individu untuk tidur sesuai dengan kebutuhannya. Menurut Asmadi 2008 di antara faktor yang dapat mempengaruhinya adalah: a. Status kesehatan. Seseorang yang kondisi tubuhnya sehat memungkinkan ia dapat tidur dengan nyenyak. Tetapi pada orang yang sakit dan rasa nyeri, maka kebutuhan istirahat tidurnya tidak dapat dipenuhi dengan baik sehingga ia tidak dapat tidur dengan nyenyak. Misalnya, pada klien yang menderita gangguan pada sistem pernapasan. Dalam kondisinya yang sesak napas, maka seseorang tidak mungkin dapat istirahat dan tidur. b. Lingkungan. Lingkungan dapat meningkatkan atau menghalangi seseorang untuk istirahat dan tidur. Pada lingkungan yang tenang memungkinkan seseorang akan istirahat dan tidur dengan tenang. Sebaliknya lingkungan yang ribut, bising dan gaduh akan menghambat seseorang untuk istirahat dan tidur. c. Stres psikologis. Cemas dan depresi akan menyebabkan gangguan pada frekuensi istirahat dan tidur. Hal ini disebabkan karena pada kondisi cemas akan meningkatkan norepinefrin darah melalui sistem saraf simpatis. Zat ini akan mengurangi tahap IV NREM dan REM. d. Diet. Makanan yang banyak mengandung L-Triptofan seperti keju, susu, daging, dan ikan tuna dapat menyebabkan seseorang mudah tidur. Sebaliknya, minuman yang mengandung kafein maupun alkohol akan mengganggu tidur.