positif terhadap diri. Orang yang merasakan positif tentang dirinya akan mudah berubah, mudah mengenali kebutuhan dan mengembangkan cara hidup
yang sehat, sehingga mudah memenuhi kebutuhan dasarnya. d.
Tahap perkembangan. Sejalan dengan meningkatnya usia, manusia mengalami perkembangan. Setiap tahap perkembangan tersebut memilki kebutuhan yang
berbeda, baik kebutuhan biologis, psikologis, sosial, maupun spiritual, mengingat berbagai fungsi organ tubuh juga mengalami proses kematangan
dengan aktivitas yang berbeda.
3. Istirahat Tidur
3.1. Pengertian Istirahat Tidur
Istirahat dan tidur merupakan kebutuhan dasar yang mutlak harus dipenuhi oleh semua orang. Dengan istirahat dan tidur yang cukup, tubuh baru dapat
berfungsi secara optimal. Istirahat dan tidur sendiri memiliki makna yang berbeda pada setiap individu Mubarak, 2007.
Istirahat tidur adalah suatu keadaan relatif tanpa sadar yang penuh ketenangan tanpa kegiatan yang merupakan urutan siklus yang berulang-ulang
dan masing-masing menyatakan fase kegiatan otak dan badaniah yang berbeda. Tidur merupakan kondisi tidak sadar di mana individu dapat dibangunkan oleh
stimulus atau sensori yang sesuai Guyton, 1986, atau juga dapat dikatakan sebagai keadaan tidak sadarkan diri yang relatif, bukan hanya keadaan penuh
ketenangan tanpa kegiatan, tetapi lebih merupakan suatu urutan siklus yang berulang, dengan ciri adanya aktivitas yang minim, memiliki kesadaran yang
bervariasi, terdapat perubahan proses fisiologis, dan terjadi penurunan respons terhadap rangsangan dari luar Hidayat, 2006.
3.2. Karakteristik Istirahat
Terdapat beberapa karakteristik dari istirahat. Misalnya, Narrow 1967 yang dikutip oleh Perry dan Potter 1993 mengemukakan enam karakteristik yang
berhubungan dengan istirahat, di antaranya: merasakan bahwa segala sesuatu dapat diatasi, merasa diterima, mengetahui apa yang sedang terjadi, bebas dari
gangguan ketidaknyamanan, mempunyai sejumlah kepuasan terhadap aktivitas yang mempunyai tujuan, mengetahui adanya bantuan sewaktu memerlukan
Hidayat, 2006. Kebutuhan istirahat dapat dirasakan apabila karakteristik tersebut di atas
dapat terpenuhi. Hal ini dapat dijumpai apabila pasien merasakan segala kebutuhannya dapat diatasi dan adanya pengawasan maupun penerimaan dari
asuhan keperawatan yang diberikan sehingga dapat memberikan kedamaian. Apabila pasien tidak merasakan enam kriteria tersebut di atas, maka kebutuhan
istirahatnya masih belum terpenuhi sehingga diperlukan tindakan keperawatan yang dapat meningkatkan terpenuhinya kebutuhan istirahat dan tidur, misalnya
mendengarkan secara hati-hati tentang kekhawatiran personal pasien dan mencoba meringankannya jika memungkinkan Hidayat, 2006.
Pasien yang mempunyai perasaan tidak diterima tidak mungkin dapat beristirahat dengan tenang. Oleh sebab itu, perawat harus sensitif terhadap
kekhawatiran atau masalah yang dialami pasien. Pengenalan pasien terhadap apa yang akan terjadi adalah keadaan lain yang penting agar dapat beristirahat.
Adanya ketidaktahuan akan menimbulkan kecemasan dengan tingkat yang