Karakteristik Responden Berdasarkan Pemenuhan Kebutuhan Istirahat Tidur

masih dapat tidur kembali dengan jumlah 29 responden 72,5, setelah terbangun tengah malam dan tidur kembali responden menyatakan merasa tidak segar saat bangun pagi harinya dengan jumlah 22 responden 55, sebagian besar responden menyatakan dapat tidur sebelum jam 12 malam dengan jumlah 38 responden 95, sebagian besar responden menyatakan sering buang air kecil tengah malam yaitu dengan jumlah 33 responden 82,5, responden menyatakan badan sering pegal-segal saat bangun pagi hari dengan jumlah 22 responden 55, sebagian besar responden juga mengatakan tidak pernah mengalami mimpi buruk yaitu dengan jumlah 33 responden 82,5, sebagian besar responden yaitu 29 responden 72,5 menyatakan badan akan terasa lemas saat bangun pagi jika waktu tidur yang mereka butuhkan berkurang dari biasanya, responden mengatakan harus melakukan kegiatan yang merilekskan pikiran terlebih dahulu sebelum tidur dengan jumlah 22 responden 55. Tabel 3. Distribusi Frekuensi dan Persentase Jawaban Responden dari setiap Pernyataan tentang Istirahat Tidur pada Lansia. NO PERNYATAAN YA TIDAK f f 1 Saya merasa tidur salah satu kebutuhan yang sangat penting dalam hidup saya. 40 100 0 0 2 Saya merasa selama ini waktu saya untuk tidur sudah cukup. 32 80 8 20 3 Saya membutuhkan waktu tidur dalam 1 hari itu lebih dari 10 jam. 1 2,5 39 97,5 4 Saya bisa tidur walaupun saya sedang mengalami kegelisahan. 19 47,5 21 52,5 5 Waktu tidur saya akan bertambah jika saya sedang merasa cemas. 2 5 38 95 6 Saat saya mengalami kelelahan saya dapat tidur dengan nyaman. 18 45 22 55 7 Saya tidak bisa tidur bila disekitar saya suasananya bising. 22 55 18 45 8 Saya tidak bisa tidur dengan tenang jika keadaan disekitar saya kotor. 30 75 10 25 9 Saya dapat tidur dengan nyaman dengan suhu yang tidak stabil terlalu panas atau terlalu dingin. 12 30 28 70 10 Pada saat tidur saya sering terbangun tengah malam. 36 90 4 10 11 Setelah saya terbangun pada malam hari saya masih bisa tertidur kembali. 29 72,5 11 27,5 12 Walaupun saya terbangun pada malam hari saya merasa segar pada saat bangun pada pagi harinya. 18 45 22 55 13 Saya tidak bisa tidur sebelum jam 12 malam. 2 5 38 95 14 Saya sering terbangun tengah malam untuk buang air kecil. 33 82,5 7 17,5 15 Pada saat bangun pagi badan saya pegal- pegal. 22 55 18 45 16 Saya sering mengalami mimpi buruk saat tidur. 7 17,5 33 82,5 17 Badan saya terasa lemas jika waktu tidur saya kurang. 29 72,5 11 27,5 18 Saya harus melakukan suatu kegiatan yang membuat saya rileks terlebih dahulu sebelum tidur. 22 55 18 45 Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh bahwa sebagian besar responden pemenuhan kebutuhan istirahat tidurnya sudah cukup yaitu sebanyak 28 responden 70, diikuti dengan pemenuhan kebutuhan istirahat tidur yang baik dengan jumlah 10 responden 25, dan pemenuhan kebutuhan istirahat tidur yang kurang berjumlah 2 responden 5. Hasil penelitian tersebut dapat dilihat pada tabel 3 di bawah ini. Tabel 4. Distribusi Frekuensi Persentase Pemenuhan Kebutuhan Istirahat Tidur pada Lansia di UPT Pelayanan Sosial Lanjut Usia dan Anak Balita Wilayah Binjai dan Medan n=40 Pemenuhan Kebutuhan Istirahat Tidur Responden Frekuensi responden Persen Baik 10 25 Cukup 28 70 Kurang 2 5

2. Pembahasan

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa semua responden menyatakan bahwa tidur adalah salah satu kebutuhan yang sangat penting dalam hidupnya yaitu 40 responden 100. Tidur merupakan salah satu kebutuhan yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Tidur diperlukan agar tubuh berfungsi dengan baik, sebab banyak sistem dalam tubuh yang harus diistirahatkan dan hal itu hanya dapat dilakukan saat manusia itu tidur Garliah, 2009. Kesempatan untuk istirahat dan tidur sama pentingnya dengan kebutuhan makan, aktivitas, maupun kebutuhan dasar lainnya. Setiap individu membutuhkan istirahat dan tidur untuk memulihkan kembali kesehatannya Tarwoto dan Wartonah, 2010. Berdasarkan data yang diperoleh sebagian besar responden yaitu 32 responden 80 menyatakan bahwa waktunya untuk tidur sudah cukup. Waktu istirahat dan tidur yang cukup sangat penting untuk kesehatan. Umumnya orang akan merasa segar dan sehat setelah istirahat. Namun, sesuai dengan penelitian Garliah 2009 meskipun tidur merupakan kegiatan yang menyenangkan bagi kebanyakan orang, ada orang yang merasa sulit tidur pada malam hari. Kurang tidur akan mengakibatkan pengaruh yang negatif pada tubuh, baik dalam jangka waktu yang pendek maupun jangka panjang. Hal ini juga berhubungan dengan data demografi mengenai tingkat pendidikan seseorang. Pada penelitian ini pendidikan responden berdasarkan tingkat pendidikan formal adalah mayoritas responden memiliki tingkat pendidikan SD yaitu 22 responden 55, dan tingkat pendidikan paling sedikit adalah SMP 1 responden 2,5. Tingkat pendidikan yang berbeda mempunyai kecenderungan yang tidak sama dalam mengerti terhadap kesehatan mereka, hal ini juga dapat mempengaruhi pengetahuan individu tentang kebutuhan tidur yang baik untuk kesehatan Notoatmodjo, 2003. Berdasarkan data yang diperoleh sebagian besar responden menyatakan tidak membutuhkan waktu lebih dari 10 jam dalam 1 hari untuk tidur yaitu 39 responden 97,5. Kebutuhan tidur manusia bergantung pada tingkat perkembangannya. Pada penelitian ini menyatakan bahwa mayoritas responden berumur 60-74 tahun yaitu sebanyak 20 responden 50. Hal ini sesuai dengan angka harapan hidup lansia yang berada pada rentang 65-70 tahun Efendi, 2009. Pada usia 60 tahun ke atas atau masa dewasa tua, jumlah kebutuhan tidurnya adalah 6 jamhari. Sebuah penelitian di Amerika Serikat yang dilakukan oleh Fakultas Kedokteran Universitas California San Diego bekerjasama dengan perkumpulan masyarakat Kanker Amerika American Cancer Society menunjukkan adanya hubungan antara waktu tidur dengan tingkat kematian dipublikasikan tahun 2002 dalam jurnal Archives General Psychiatry, mereka menemukan bahwa seseorang yang tidur antara 6-7 jam sehari memiliki rata-rata tingkat kematian yang rendah Garliah, 2009. Berdasarkan hasil penelitian sebanyak 21 responden 52,5 menyatakan tidak bisa tidur saat sedang mengalami kegelisahan. Insomnia penyakit sulit