4.3. Gambaran Pola Makan
Pola makan yang dilihat pada penelitian ini yaitu tingkat kecukupan energi, protein dan besi serta jenis makanan dan frekuensi makan remaja putri yang diukur
dengan menggunakan metode food recall 24 jam dan formulir food frequency.
4.3.1. Gambaran Tingkat Kecukupan Energi Remaja putri
Dari hasil penelitian diperoleh data tingkat kecukupan energi remaja putri seperti yang tertera pada tabel 4.2.
Tabel 4.2. Distribusi Remaja putri Berdasarkan Tingkat Kecukupan Energi No.
Tingkat Kecukupan Energi Jumlah
Persentase
1. Baik 22
31,9 2. Sedang
38 55,1
3. Kurang
8 11,6
4. Defisit
1 1,4
Jumlah 69
100,0
Dari tabel 4.2. di atas dapat diketahui bahwa tingkat kecukupan energi remaja putri mayoritas pada kategori sedang 55,1 dan baik 31,9. Sementara kategori
defisit hanya ada 1 orang 1,4.
4.3.2. Gambaran Tingkat Kecukupan Protein Remaja putri
Dari hasil penelitian diperoleh data tingkat kecukupan protein remaja putri seperti yang tertera pada tabel 4.3.
Tabel 4.3. Distribusi Remaja Putri Berdasarkan Tingkat Kecukupan Protein No.
Tingkat Kecukupan Protein Jumlah
Persentase
1. Baik 15
21,7 2. Sedang
33 47,8
3. Kurang 14
20,3 4.
Defisit 7
10,1
Total 69 100,0
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan tabel 4.3. di atas dapat diketahui bahwa sebagian besar tingkat kecukupan protein remaja putri berada pada kategori sedang 47,8 dan kategori
baik 21,7, tetapi kecukupan protein kategri defisit juga masih tinggi 10,1.
4.3.3. Gambaran Tingkat Kecukupan Besi Fe Remaja Putri
Data tingkat kecukupan besi Fe remaja putri dapat dilihat pada tabel 4.4. Tabel 4.4. Distribusi Remaja Putri Berdasarkan Tingkat Kecukupan Besi Fe
No. Tingkat Kecukupan Besi Fe
Jumlah Persentase
1. Baik
4 5,8
2. Sedang 36
52,2 3. Kurang
15 21,7
4. Defisit 14
20,3
Total 69 100,0
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa sebagian besar tingkat kecukupan besi remaja putri berada pada kategori sedang 52,2 dan hanya ada 4 orang 4,8
yang tingkat kecukupan Fe nya kategori baik.
4.3.4. Jenis Dan Frekuensi Konsumsi Pangan
Jenis dan frekuensi pangan anak diperoleh dengan menggunakan formulir food frequency, hasil penelitian dapat dilihat pada tabel 4.5.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.5. Distribusi Remaja Putri Berdasarkan Jenis Makanan dan Frekuensi Makan
Frekuensi Makan
≥
1 xhr 4-6 xmgg
1-3 xmgg 1-3 xbulan
Jenis Makanan
n n n n
Jumlah Makanan Pokok
Nasi 69
100,0 0,0
0,0 0,0
69 100,0
Mie 15 21,7 28 40,6 26 37,7 0 0,0 69
100,0 Roti 17
24,6 29
42,0 23
33,3 0,0
69 100,0
Lauk
Daging Ayam 0,0
0,0 1
1,4 21
30,4 22
31,9 Daging Sapi
0,0 0,0
0,0 6
8,7 6
8,7 Ikan
0,0 8
11,6 36
52,2 24
34,8 69
100,0 Telur
7 10,1
22 31,9
40 58,0
0,0 69
100,0 Tahu
9 13,0
19 27,5
41 59,4
0,0 69
100,0 Tempe
11 15,9
27 39,1
31 44,9
0,0 69
100,0 Ikan teri
6 8,7 23
33,3 29
42,0 11
15,9 69 100,0
Sayur
Bayam 0 0,0
5 7,2 29
42,0 35
50,7 69 100,0
Kentang 0 0,0
2 2,9 14
20,3 53
76,8 69 100,0
Buncis 0 0,0
4 5,8 28
40,6 37
53,6 69 100,0
Daun Ubi 0 0,0
4 5,8 29
42,0 36
52,2 69 100,0
Kangkung 0 0,0
3 4,3 33
47,8 33
47,8 69 100,0
Kol 0 0,0
0 0,0 14
20,3 55
79,7 69 100,0
Sawi putih 0 0,0
3 4,3 28
40,6 38
55,1 69 100,0
Buah
Pisang 0 0,0
0 0,0 23
33,3 46
66,7 69 100,0
Nenas 0 0,0
0 0,0 15
21,7 54
78,3 69 100,0
Pepaya 0 0,0
0 0,0 14
20,3 55
79,7 69 100,0
Jeruk 0 0,0
2 2,9 21
30,4 46
66,7 69 100,0
Jambu biji 0 0,0
0 0,0 15
21,7 54
78,3 69 100,0
Semangka 0 0,0
0 0,0 15
21,7 54
78,3 69 100,0
Pangan sumber karbohidrat yang sering dikonsumsi remaja putri adalah nasi,
mie dan roti. Dari hasil penelitian diperoleh bahwa semua remaja putri mengkonsumsi nasi sebagai makanan pokok setiap hari. Pangan kelompok lauk
sebagai sumber protein yang sering dikonsumsi adalah telur, tahu, tempe dan ikan teri. Remaja putri mengkonsumsi telur 10,1 dan ikan teri 8,7 sebagai sumber
protein hewani serta tahu 13,0 dan tempe 15,9 sebagai sumber protein nabati
Universitas Sumatera Utara
yang dikonsumsi setiap hari. Namun dari hasil wawancara diketahui bahwa jumlah konsumsi lauk cukup sedikit, dikarenakan remaja putri sering membatasi atau
mengurangi jumlah makanan dan frekuensi makan untuk mencegah kegemukan. Dari data food recall 24 jam menunjukkan bahwa konsumsi sayur dan buah sudah cukup
bervariasi, tetapi jumlah sayur dan buah yang dikonsumsi masih kurang.
4.3.5. Jenis dan Frekuensi Jajanan