d. Kemudian diperiksa dengan menggunakan metode sian-methemoglobin dengan
cara darah dikertas saring digunting kecil-kecil kemudian masukkan ke tabung reaksi tambahkan feri sianida dan kalium sianida sebanyak 5 ml.
3.6. Defenisi Operasional
a. Pola makan adalah gambaran mengenai jenis, frekuensi makan, dan jumlah zat
gizi makanan yang dikonsumsi remaja putri per hari. −
Jenis makanan adalah macam makanan yang dikonsumsi oleh remaja putri per hari, yaitu makanan pokok, lauk-pauk, sayuran, buah-buahan, dan lain-lain.
− Frekuensi makan adalah berapa kali setiap jenis makanan dikonsumsi oleh
remaja putri per hari pada waktu tertentu. −
Jumlah konsumsi energi, protein dan besi adalah kuantitas energi, protein dan besi yang diperoleh dari makanan yang dikonsumsi remaja putri dalam sehari.
b. Status gizi adalah keadaan remaja putri yang ditentukan dengan pengukuran
antropometri berdasarkan indeks tinggi badan menurut umur TBU dan indeks massa tubuh menurut umur IMTU, kemudian dibandingkan dengan standar
WHO 2007. c.
Pola haid adalah keadaan haid remaja putri yang meliputi usia saat mendapat haid pertama, siklus haid dan lama haid.
− Usia saat mendapat haid pertama adalah usia pertama kali remaja putri
mendapat haid. −
Siklus haid adalah teratur atau tidaknya remaja putri mengalami haid setiap bulannya.
Universitas Sumatera Utara
− Lama haid adalah jumlah hari remaja putri mengalami haid dalam satu kali
siklus. d.
Kejadian anemia adalah kondisi kadar hemoglobin Hb remaja putri yang diukur dengan metode sian-methemoglobin kurang dari 12 gdl.
3.9. Aspek Pengukuran 1. Pola
makan
Jenis makanan dan jumlah energi, protein dan besi yang dikonsumsi remaja putri diperoleh berdasarkan food recall 24 jam, yaitu melalui wawancara remaja putri
di SMU Negeri 18 Medan. Dari hasil food recall 24 jam, dihitung jumlah konsumsi energi, protein dan besi, kemudian dibandingkan dengan angka kecukupan gizi
remaja putri.
Tabel 3.1. Angka Kecukupan Gizi Remaja Putri No.
Umur Energi kkal
Protein gr Besi mg
1. 13-15 tahun
2350 57
26 2. 16-18
tahun 2200
55 26
Sumber : Widya Karya Nasional Pangan dan Gizi VII, Jakarta, 2004
Berdasarkan Buku Pedoman Petugas Gizi Puskesmas, Depkes, RI., 1990 dalam Supariasa, dkk, 2002, maka pengkategorian konsumsi energi, protein dan
besi dibagi menjadi empat, yaitu : −
Baik :
≥ 100 AKG −
Sedang : 80 – 99 AKG
− Kurang
: 70 – 80 AKG −
Defisit : 70 AKG
2. Pola Haid
Universitas Sumatera Utara
Pola haid diperoleh melalui wawancara dengan menggunakan kuesioner dan dilakukan pengkategorian Yunizaf, 2000 :
a. Usia saat mendapat haid pertama
− Normal
: Jika usia haid pertama 11-15 tahun −
Tidak normal : Jika usia haid pertama 11 tahun atau 15 tahun. b.
Siklus haid −
Normal : Jika haid teratur setiap bulan
− Tidak normal : Jika haid tidak teratur setiap bulan
c. Lama haid
− Normal
: Selama 3-8 hari −
Tidak normal : Kurang dari 3 hari atau lebih dari 8 hari
3. Status gizi
Untuk menentukan klasifikasi status gizi digunakan Z-skor sebagai batas ambang kategori. Rumus perhitungan Z-skor adalah sebagai berikut :
Z-skor =
rujukan baku
simpangan Nilai
rujukan baku
median Nilai
subjek individu
Nilai −
Di bawah ini adalah kategori status gizi berdasarkan indeks massa tubuh menurut umur IMTU dengan batasan-batasannya yang menggunakan standar WHO
2005 : −
Sangat gemuk : 3 SD −
Gemuk : 2 SD sd
≤ 3 SD −
Risiko gemuk : 1 SD sd ≥
≤ 2 SD −
Normal : ≥ -2 SD sd 1 SD
− Kurus
: ≥ -3 SD sd -2 SD
Universitas Sumatera Utara
− Sangat kurus : -3 SD
4. Kadar Hb
Kadar Hb diperoleh dari hasil pengukuran konsentrasi Hb secara langsung terhadap remaja putri dengan metode sian-methemoglobin dengan kategori
Supariasa, dkk., 2002 : −
Normal : bila Hb 12 grdl
− Tidak normal : bila Hb 12 grdl
3.8. Analisa Data
Analisa data merupakan kegiatan yang sangat penting dalam suatu penelitian, karena dengan analisia data dapat mempunyai artimakna yang dapat berguna untuk
memecahkan masalah penelitian. Teknik analisa data yang digunakan adalah analisa univariat, yaitu untuk menggambarkan pola makan, status gizi, pola haid, dan
kejadian anemia dengan menggunakan tabel distribusi frekuensi.
Universitas Sumatera Utara
BAB IV HASIL PENELITIAN
4.1. Gambaran Umum Sekolah
SMA Negeri 18 Medan merupakan salah satu SMA yang ada di Kotamadya Medan. Sekolah ini didirikan pada tahun 1969 di atas tanah seluas 4330 m
2
. Jumlah siswa yang terdaftar di SMAN 18 Medan pada tahun 2010 sebanyak 614 siswa yang
terdiri dari 305 laki-laki dan 309 perempuan. Jumlah guru yang mengajar ada sebanyak 58 orang.
SMA N 18 medan mempunyai fasilitas yang terdiri dari 1 buah kantor kepala sekolah, 1 buah ruang guru, 15 buah ruang belajar, 1 buah ruang laboratorium bahasa
dan 1 laboratorium komputer, 1 buah ruang perpustakaan, 1 buah ruang bagian kemahasiswaan, 1 buah ruang UKS, dan 1 buah kantin
4.2. Gambaran Umum Remaja putri
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh distribusi remaja putri berdasarkan umur seperti yang ditampilkan pada tabel 4.1.
Tabel 4.1. Distribusi Remaja putri Berdasarkan Umur No Umur
Jumlah Persentase
1. 15 tahun
31 44,9
2. 16 tahun
32 46,4
3. 17 tahun
6 8,7
Total 69 100,0
Berdasarkan tabel 4.1. di atas dapat dilihat bahwa sebagian besar remaja putri berumur 15 tahun 44,9 dan 16 tahun 46,4.
Universitas Sumatera Utara