Status Gizi Pola Haid

Menurut Arisman 2004, kadar Hb darah umumnya berhubungan dengan konsumsi protein, Fe dan vitamin C. Tetapi yang paling berpengaruh adalah Fe sebab Fe merupakan faktor utama pembentuk hemoglobin Hb. Sedangkan peran vitamin C dan protein adalah membantu penyerapan dan pengangkutan besi di dalam usus. Supariasa, dkk., 2002 menyatakan bahwa salah satu ukuran kuantitas konsumsi pangan adalah konsumsi energi dan protein. Pada umumnya jika kecukupan energi dan protein sudah terpenuhi dan dikonsumsi dari beragam jenis pangan, maka kecukupan zat gizi lainnya dapat terpenuhi dan kalau seandainya kurang tidak terlalu sukar untuk memenuhinya.

3. Status Gizi

Menurut Supariasa, dkk 2002 menyatakan bahwa status gizi yaitu ekspresi dari keadaan keseimbangan dalam bentuk variabel tertentu atau perwujudan dari nutriture dalam bentuk variabel tertentu. Contoh : Gizi kurang merupakan keadaan tidak seimbangnya konsumsi makanan dalam tubuh seseorang. Penelitian Bhargava et al. 2001 menunjukkan ada hubungan antara IMT dengan status zat besi dalam tubuh. Ada perbedaan yang signifikan anemia dengan IMT 19 kgm 2 dan IMT 24 kgm 2 , di mana wanita yang memiliki IMT 19 kgm 2 memiliki peluang risiko menderita anemia 3 kali lebih besar daripada wanita dengan IMT 24 kgm 2 . Dalam penelitian status gizi, khususnya untuk keperluan klasifikasi diperlukan ukuran baku reference. Untuk menentukan klasifikasi status gizi digunakan Z-skor sebagai batas ambang kategori. Rumus perhitungan Z-skor adalah sebagai berikut : Universitas Sumatera Utara Z-skor = rujukan baku simpangan Nilai rujukan baku median Nilai subjek individu Nilai − Di bawah ini adalah kategori status gizi dan batasan-batasannya yang menggunakan standar WHO 2005 : a. Kategori berdasarkan BBU: − BB normal : ≥ - 2 SD sd 1 SD − BB kurang : ≥ - 3 SD sd - 2 SD − BB sangat kurang : - 3 SD b. Kategori berdasarkan PBU : − PB lebih dari normal : 3 SD − PB Normal : ≥ - 2 SD sd 3 SD − PB Pendek : -2SD sd -3 SD − PB Sangat Pendek : - 3 SD c. Kategori berdasarkan BBPB : − Sangat Gemuk : 3 SD − Gemuk : 2 SD sd 3 SD − Resiko Gemuk : 1 SD sd 2 SD − Normal : -2 SD sd 1 SD − Kurus : -2 SD sd -3 SD − Sangat Kurus : -3 SD Universitas Sumatera Utara

4. Pola Haid

Haid adalah perdarahan secara periodik dan siklik dari uterus disertai pelepasan endometrium. Siklus haid adalah serangkaian periode dari perubahan yang terjadi secara berulang pada uterus dan organ-organ yang dihubungkan pada saat pubertas dan berakhir pada saat menopause. Panjang siklus yang normal atau dianggap sebagai siklus haid yang klasik adalah 28 hari Hamilton, 1995. Salah satu penyebab anemia gizi adalah kehilangan darah secara kronis. Pada wanita, terjadi kehilangan darah secara alamiah setiap bulan. Jika darah yang keluar selama haid sangat banyak maka akan terjadi anemia defisiensi besi Arisman, 2004. Usia pertama kali haid, siklus haid serta lama hari haid berpengaruh terhadap banyaknya darah yang hilang selama haid Yunizaf, 2000.

2.1.3. Metode Penentuan Anemia