Gambaran Status Gizi Remaja Putri Gambaran Kejadian Anemia Pada Remaja Putri Gambaran Status Gizi Remaja Putri Berdasarkan Pola Makan

Dari table 4.6 di atas diketahui bahwa jenis jajanan yang dikonsumsi responden antara lain: nasi goreng, miesop, mie goreng, burger, roti bakar, kue, gorengan, bakso, sosis goreng, nuget goreng, molen, opak atau daging dengan kuah sate padang, telur dadar, kerupuk, keripik, chiki, wafer, biscuit, roti, permen, coklat, the, susu, es dan buah-buahan. Gambaran pola konsumsi makanan jajanan diperoleh dari hasil wawancara dengan mempergunakan daftar frekuensi makan menurut jenis makanan jajanan yang dikonsumsi responden yang dikategorikan menjadi 1x hari, 4- 6x minggu, 1-3x minggu, dan 1-3x bulan. Berdasarkan tabel 4.9 di atas dapat diketahui bahwa jenis jajanan yang sering dikonsumsi oleh responden adalah gorengan 42,0, bakso 30,4, molen 52,2, keripikkerupuk 42,0, chiki 37,7, the 59,4, dan permen 30,4 .

4.4. Gambaran Status Gizi Remaja Putri

Penilaian status gizi pada remaja dapat dilakukan secara antropometri dengan menggunakan indeks BBTB 2 yang dikenal dengan Indeks Massa Tubuh IMT=kgm 2 berdasarkan umur BMI for age. Tabel 4.7. Distribusi Remaja Putri Berdasarkan Status Gizi dengan Menggunakan Indikator Indeks Massa Tubuh menurut Umur No. Status Gizi IMTU Jumlah Persentase 1. Normal 66 95,7 2. Kurus 3 4,3 Total 69 100,0 Dari tabel 4.7.di atas dapat dilihat bahwa sebagian besar status gizi remaja putri menurut indikator indeks massa tubuh menurut umur IMTU berada pada kategori normal yaitu sebesar 95,7. Dari hasil juga diketahui bawah tidak ada Universitas Sumatera Utara remaja putri yang memiliki status gizi pada kategori sangat kurus, risiko gemuk atau gemuk.

4.5. Gambaran Pola Haid

Pola haid diukur berdasarkan usia pertama kali haid, siklus haid serta lama hari haid. Pola haid yang tidak baik juga merupakan salah satu faktor penyebab terjadinya anemia pada remaja putri.

4.5.1. Usia Saat Mendapat Haid Pertama

Distribusi remaja putri berdasarkan pengelompokan usia saat mendapat haid pertama dapat dilihat pada tabel 4.8. Tabel 4.8. Distribusi Remaja Putri Berdasarkan Usia Saat Mendapat Haid Pertama No. Usia Saat Mendapat Haid Pertama Jumlah Persentase 1. Normal 11-15 thn 65 94,2 2. Tidak Normal 11 thn atau 15 thn 4 5,8 Total 69 100,0 Berdasarkan tabel 4.8. di atas dapat diketahui bahwa sebagian besar usia remaja putri saat mendapatkan haid pertama berada pada kategori normal 94,2 yaitu berusia 11-15 tahun, sementara usia remaja putri lainnya saat mendapat haid pertama yaitu 11 tahun dan tidak ada pada usia 15 tahun.

4.5.2. Gambaran Siklus Haid Remaja Putri

Pengelompokan pola haid yang diukur berdasarkan siklus haid dapat dilihat pada tabel 4.9. Tabel 4.9. Distribusi Remaja Putri Berdasarkan Siklus Haid No. Siklus Haid Jumlah Persentase 1. Normal teratur setiap bulan 59 85,5 2. Tidak Normal tidak teratur setiap bulan 10 14,5 Total 69 100,0 Universitas Sumatera Utara Tabel 4.9. menunjukkan bahwa sebagian besar remaja putri 85,5 mengalami siklus menstruasi teratur setiap bulan, sementara remaja putri lainnya yang memiliki siklus haid tidak normal dikarenakan siklus haidnya tidak teratur setiap bulan.

4.5.3. Lama Haid

Distribusi remaja putri berdasarkan pengelompokan pola haid yang dikukur melalui lama haid dapat dilihat pada tabel 4.10. Tabel 4.10. Distribusi Remaja Putri Berdasarkan Lama Haid No. Lama Haid Jumlah Persentase 1. Normal selama 3-8 hari 64 92,8 2. Tidak Normal 3 hari atau 8 hari 5 7,2 Total 69 100,0 Dari tabel 4.10. menunjukkan bahwa pola haid yang diukur berdasarkan lama haid dengan kategori normal 92,8 jauh lebih banyak dibanding kategori tidak normal 7,2, dikarenakan sebagian besar remaja putri memiliki lama hari haid 3-8 hari dan ada beberapa remaja putri yang lama hari haidnya 9-10 hari.

4.6. Gambaran Kejadian Anemia Pada Remaja Putri

Dari hasil penelitian diperoleh distribusi remaja putri berdasarkan kejadian anemia seperti pada tabel 4.11 Tabel 4.11. Distribusi Remaja Putri Berdasarkan Kejadian Anemia No. Kejadian Anemia Jumlah Persentase 1. Tidak Anemia Hb 12 grdl 43 62,3 2. Anemia Hb 12 grdl 26 37,7 Total 69 100,0 Dari tabel di atas diketahui bahwa sebesar 37,7 remaja putri mengalami anemia, yaitu remaja putri yang memiliki kadar hemoglobin lebih rendah dari normal Hb 12 grdl. Universitas Sumatera Utara

4.7. Gambaran Status Gizi Remaja Putri Berdasarkan Pola Makan

Status gizi merupakan tanda-tanda atau penampilan seseorang akibat keseimbangan antara pemasukan dan pengeluaran zat gizi yang berasal dari makanan yang dikonsumsi. Distribusi status gizi IMTU berdasarkan pola makan dapat dilihat pada tabel 4.12. Tabel 4.12. Distribusi Status Gizi IMTU Berdasarkan Pola Makan Remaja Putri Status Gizi IMTU Normal Kurus No. Pola Makan n n n 1. Tingkat Kecukupan Energi : − Baik − Sedang − Kurang − Defisit 22 38 5 1 100,0 100,0 62,5 100,0 3 0,0 0,0 13,6 0,0 22 38 8 1 100,0 100,0 100,0 100,0 Total 66 95,7 3 4,3 69 100,0 2. Tingkat Kecukupan Protein : − Baik − Sedang − Kurang − Defisit 15 32 13 6 100,0 97,0 92,9 85,7 1 1 1 0,0 3,0 7,1 14,3 15 33 14 7 100,0 100,0 100,0 100,0 Total 66 95,7 3 4.3 69 100,0 Dari tabel 4.12. di atas dapat dilihat bahwa status gizi IMTU kurus sebanyak 3 remaja putri, sementara remaja putri lainnya memiliki status gizi normal. Remaja putri yang status gizinya kurus tersebut memiliki tingkat kecukupan energi dan protein pada kategori kurang. Universitas Sumatera Utara

4.8. Gambaran Pola Haid Remaja Putri Berdasarkan Pola Makan