4. Kelainan Genetik
Faktor genetik memiliki sebagian peranan dalam menyebabkan CP, baik berperan sebagai bagian dalam
multi causal pathway maupun
sebagai satu–satunya penyebab. Pada suatu kebudayaan atau suatu daerah yang terisolasi, dimana perkawinan sedarah
cosanguinous merupakan hal yang biasa, maka genetik dapat muncul sebagai penyebab
CP. Suatu studi melaporkan bahwa apabila dalam keluarga terdapat
penderita CP, kemungkinan untuk terjadi CP lagi lebih besar dibandingkan dengan kontrol. Ketika melibatkan variabel kelahiran kembar, jika salah
satu meninggal baik di dalam rahim maupun setelah dilahirkan, maka kemungkinan terjadinya CP yang kedua meningkat, baik pada kembar
identik atau tidak. Bila diperkirakan kedua anak kembar berjenis kelamin sama,
monochorionicity merupakan faktor yang meningkatkan
kemungkinan kedua bayi tersebut menderita CP. Stanley et al
., 2000
5. Status Sosial Ekonomi
Hubungan antara kemiskinan dan kesehatan anak-anak telah diketahui secara luas. Meskipun mekanisme yang menghubungkan antara
keduanya masih sulit dimengerti, namun peningkatan kemiskinan terbukti berkorelasi negatif terhadap status kesehatan, pertumbuhan fisik dan
perkembangan, dan juga meningkatkan risiko kematian pada anak-anak. Séquin et al., 2003
Etiologi mekanisme hubungan antara faktor sosial ekonomi dengan kejadian CP sangat komplek. Telah banyak laporan penelitian
yang dipublikasikan tentang pengujian terhadap efek sosial ekonomi terhadap kejadian CP kongenital, meskipun beberapa menghubungkan
sosial ekonomi bersama-sama dengan faktor kelahiran preterm dan intrauterine growth restriction
. Penelitian yang dilakukan Dowding dan Barry 1990 menunjukkan trend yang jelas terjadinya peningkatan
kejadian CP kongenital dengan semakin menurunnya tingkat sosial ekonomi dengan menggunakan estimasi pekerjaan ayah. Stanley
et al .,
2000
6. Induksi Konsepsi
Sejak tahun 1980-an proporsi kehamilan kembar pada negara– negara maju semakin meningkat. Peningkatan ini sebagian disumbang
oleh peningkatan kelahiran kembar secara alami dan sebagian lagi dari meningkatnya usia rata-rata maternal akibat penundaan kehamilan. Selain
itu, keberadaan obat–obat penyubur kandungan yang tersebar luas dan berkembangnya metode–metode terapi infertilitas, juga bertanggungjawab
terhadap meningkatnya sebagian besar kehamilan kembar yang terjadi. Induksi konsepsi secara prinsip menyebabkan peningkatan angka
kehamilan kembar polizygotik maupun insiden kehamilan kembar monozygotik. Angka kejadian CP sangat tinggi pada kelahiran yang
menyertai kehamilan kembar. Kehamilan kembar berhubungan erat dengan perkembangan janin yang buruk, kelahiran prematur,
birth defects dan komplikasi intrapartum, yang kesemuanya itu masing-masing
berhubungan erat dengan kejadian CP. Selain faktor-faktor tersebut, yang
juga berpengaruh besar terhadap peningkatan prevalensi CP adalah kematian salah satu bayi kembar dalam kandungan. Stanley
et al ., 2000
7. Riwayat Obstetrik