PROGNOSIS KERANGKA TEORI TINJAUAN PUSTAKA

K. PROGNOSIS

Kesembuhan dalam arti regenerasi otak yang sesungguhnya, tidak pernah terjadi pada CP. Tetapi terjadi perbaikan sesuai dengan tingkat maturitas otak yang sehat sebagai kompensasinya. Pengamatan jangka panjang yang dilakukan oleh Cooper dkk menunjukkan adanya tendensi perbaikan fungsi koordinasi dan fungsi motorik dengan bertambahnya umur pada anak yang mendapat stimulasi dengan baik. Adnyana, 1995 Morbiditas dan mortalitas berhubungan dengan tingkat keparahan CP dan bersamaan dengan komplikasi–komplikasi medis lain seperti kesulitan pernafasan dan kelainan gastrointestinal. Pada penderita quadriplegia lebih berisiko mengalami epilepsi, abnormalitas ekstrapiramidal dan kelainan kognitif berat daripada mereka yang menderita diplegia atau hemiplegia. Epilepsi terjadi pada 15 – 60 penderita CP dan lebih sering terjadi pada pasien dengan spastik quadriplegia atau retardasi mental. Ketika dibandingkan dengan kontrol, anak–anak penderita CP memiliki insidensi epilepsi lebih tinggi dengan onset selama tahun pertama kehidupannya dan lebih banyak memiliki riwayat kejang neonatal, status epilepticus , politerapi dan pengobatan dengan menggunakan anti konvulsan baris kedua. Boosara, 2004 Di Inggris dan Skandinavia sebanyak 20 – 30 dari penderita dengan kelainan ini mampu bekerja sebagai buruh penuh. Sedangkan 30 – 35 penderita yang disertai dengan retardasi mental, memerlukan perawatan khusus. Prognosis yang paling baik pada derajat fungsional ringan. Prognosis bertambah berat bila disertai retardasi mental, bangkitan kejang, gangguan penglihatan dan pendengaran. Angka kematian penyakit ini adalah 53 pada tahun pertama dan 11 meninggal pada umur 7 tahun.

L. KERANGKA TEORI

Cerebral palsy pada anak terjadi karena adanya kelainan neurologik yang didapat pada waktu prenatal, perinatal dan postnatal. Kelainan neurologik yang didapat pada masa prenatal dan perinatal terjadi akibat adanya asfiksia. Faktor-faktor prenatal dan perinatal saling berkaitan dalam menyebabkan asfiksia dan kelainan neurologis dengan CP sebagai manifestasinya. Faktor–faktor prenatal antara lain status umur ibu saat hamil, status umur ayah, infeksi intrauterine, riwayat obstetrik, induksi konsepsi, paritas, riwayat penyakit ibu, status antenatal care , faktor genetikriwayat keluarga, inkompatibilitas Rh dan paritas. Sedangkan faktor–faktor perinatal antara lain asfiksia neonatorum, BBLR, multipara, lama persalinan, ketuban pecah dini, status gizi ibu, masa gestasi, persalinan tindakan, urutan kelahiran, kelainan letak janin dan gangguan metabolisme. Dan pada faktor postnatal, CP dipengaruhi oleh infeksi, kejang demam, trauma kepala, anoksia otak, malnutrisi, racunzat toksik dan luka parut pasca operasi. Hubungan antar faktor risiko tampak pada kerangka teori berikut. Sebagian besar faktor risiko tidak berakibat langsung terhadap CP. Melainkan melalui keadaanvariabel antara yaitu asfiksia neonatorum dan kelainan neurologis. Hal ini disebabkan karena sampai saat ini belum dapat ditentukan secara pasti, faktor risiko mana yang menjadi penyebab utama CP. 71 Infeksi intrauterine : Toksoplasma, Rubella, Cytomegalovirus, Chorioamnionitis Keracunan kehamilan − Obat – obatan − Jamu − Rokok − Alkohol − Logam berat − Radiasi Antenatal care Umur ibu saat hamil Faktor genetik Paritas Riwayat peny. ibu : − Eklamsia − Diabetes mellitus − hipothyroidisme Induksi konsepsi : Bayi tabung Penyubur Riwayat obstetrik : − Abortus − Lahir mati − Kematian neonatal − Bayi abnormal Status gizi ibu Inkompatibilitas Rh Persalinan tindakan dg : − Forcep − Vakum − Seksio caesar Kelainan letak : − Letak sungsang − Letak lintang − Terlilit tali pusat Lama persalinan Ketuban pecah dini Multipara Urutan kelahiran anak BBLR Masa gestasi : − Prematur − Matur − Postmatur Asfiksia neonatal Kelainan Neurologik Gangguan metabolisme − hipoglikemi, − hipokalsemi, − hipothyroxinemia Kejang demam Infeksi Trauma kepala Anoksia otak Malnutrisi Racun zat toksik Luka parut pasca operasi Umur ayah CEREBRAL PALSY Ras suku bangsa Sosial ekonomi Faktor Prenatal Faktor Perinatal Faktor Postnatal Bagan 2.1 Kerangka teori faktor – faktor risiko kejadian Cerebral palsy modifikasi Stanley F et al, 2000

M. KERANGKA KONSEP