Malnutrisi FAKTOR – FAKTOR RISIKO

chorioamnioitis atau infeksi yang menyerang membran di sekeliling janin dan amniotic sac . Selain itu, jika ibu hamil mengalami demam tinggi hingga mencapai 100,4 F 38 C, maka hal ini perlu dipertimbangkan sebagai salah satu faktor risiko penting. Stanley et al ., 2000

11. Primipara

Berdasarkan data kelahiran di Australia Barat tahun 1980 – 1992, risiko kejadian CP tertinggi terjadi pada kelahiran anak pertama. 2,3 per 1.000 kelahiran 95 CI 2,0 – 2,6 dibandingkan dengan kelahiran anak kedua atau ketiga yang diperkirakan sebesar 2,04 per 1.000 kelahiran. Stanley et al ., 2000 Hal ini dimungkinkan terjadi karena pada kehamilan anak pertama umumnya membutuhkan waktu persalinan yang cukup panjang. Persalinan yang cukup panjang memungkinkan banyak hal yang terjadi, diantaranya adalah kehabisan cairan ketuban yang menyebabkan partus macet, upaya mengedan ibu berisiko berkurangnya suplai oksigen ke plasenta sehingga dapat menyebabkan terjadinya hipoksia janin. Hipoksia janin berkaitan erat dengan asfiksia neonatorum, dimana terjadi perubahan pertukaran gas dan transpor oksigen yang akan mempengaruhi oksigenasi sel-sel tubuh yang selanjutnya dapat menyebabkan kerusakan otak. Wiknjosastro, 2002

12. Malnutrisi

Crawford mempelajari 500 wanita hamil dan menemukan bahwa ibu yang melahirkan bayi dengan BBLR mengalami defisiensi 43 dari 44 vitamin, mineral, dan asam lemak yang berbeda ketika dibandingkan dengan ibu yang melahirkan anak dengan BB normal. Ada beberapa intervensi yang sangat preventif yang akan mengurangi CP rate . Salah satunya adalah vaksinasi rubella. Selain itu, cara lain yang dapat dilakukan adalah dengan mencegah terjadinya Rh inkompatibilitas dan diperpanjangnya kampanye oleh WHO dan UNICEF tentang kekurangan iodium dalam garam dan tanah dari suatu komunitas dapat memicu terjadinya endemik krentin dan CP tipe spastik diplegia pada kamunitas tersebut. Hal ini diharapkan menjadi sumber–sumber yang dapat digunakan sebagai tindakan preventif terhadap kejadian CP yang banyak terjadi di negara berkembang. Defisiensi iodium dapat menimbulkan outcome patologis yang pengaruhnya sangat merugikan dari janin, bayi, anak–anak dan remaja sampai dengan dewasa. Apabila defisiensi iodium terjadi pada awal masa kehamilan akan menimbulkan spektrum kelainan, dari kematian sampai kretin klinik spastik diplegia dan bisu tuli. Terdapat banyak lemak dan asam lemak yang penting atau esensial untuk mendapatkan janin yang sehat, yaitu arachidonic acid , arachidonyl phosphoglycerol , docosahexaenyl glyceride dan endothelial ethanolamine phosphoglyceride yang vital untuk integritas membran. Kekurangan lemak dan asam lemak tersebut diduga merupakan faktor risiko terjadinya BBLR, kelahiran prematur, lambatnya pertumbuhan janin dan CP. Asam linoleat dan linolenat sangat vital dalam pembentukan jaringan otak dan infrastruktur darah. Konstelasi nutrisi yang dimiliki ibu pada masa konsepsi berhubungan sangat erat dengan prediksi terjadinya CP. Ketersedian makanan yang baik pada negara–negara berkembang dan negara miskin sangat vital dalam rangka menekan CP rate daripada waktu–waktu sebelumnya. Apabila nutrisi, vaksinasi dan komplikasi golongan darah diperhatikan, maka kejadian CP di beberapa belahan dunia dapat direduksi secara drastis. Stanley et al , 2000

13. Hipotiroid dan Hipertiroid