9
c. Menganalisis karakteristik perilaku lalu-lintas di lokasi rawan kemacetan. d. Mengkaji manajemen lalu-lintas dan pola pergerakan arus kendaraan pada
ruas-ruas jalan utama dalam kawasan kemacetan lalu-lintas. e. Mengidentifikasi faktor penyebab kemacetan lalu-lintas dalam kawasan CBD.
f. Memberikan rekomendasi penyelesaian masalah kemacetan lalu-lintas di CBD Kota Bandar Lampung yang disesuaikan dengan kondisi lingkungan
dan ketersediaan ruang CBD serta karakteristik lalu-lintas, pola pergerakan dan manajemen lalu-lintasnya.
1.4 Ruang Lingkup Penelitian
1.4.1 Ruang Lingkup
Spasial
Ruang lingkup spasial penelitian diarahkan pada kawasan yang mengalami permasalahan kemacetan lalu-lintas yaitu pada kawasan pusat kota CBD Kota
Bandar Lampung. Kawasan kemacetan lalu-lintas tersebut berupa sistem jaringan jalan dalam kawasan CBD yang terdiri dari beberapa ruas-ruas jalan utama yang
saling berhubungan dan berpotensi menimbulkan kemacetan pada keseluruhan jaringan jalan dalam kota.
Ruang lingkup spasial penelitian pada kawasan CBD Kota Bandar Lampung meliputi kawasan-kawasan pada ruas Jl. Raden Intan, Jl. Kartini, Jl.
Imam Bonjol, Jl. Pemuda, dan Jl. Pangkal Pinang. Ruang lingkup spasial mecakup penggunaan dan pemanfaatan lahan disisi kiri dan kanan ruas jalan studi. Ruang
lingkup spasial penelitian dapat dilihat pada Gambar 1.1.
11
1.4.2 Ruang Lingkup Substansial
Ruang lingkup substansi penelitian dalam studi ini meliputi identifikasi lokasi rawan kemacetan lalu-lintas, analisis sistem jaringan jalan ruas utama,
analisis tata-guna bangunan kawasan CBD, analisis perilaku karakteristik lalu- lintas, analisis hambatan samping, analisis manajemen lalu-lintas, analisis faktor
penyebab kemacetan dan rekomendasi penyelesaian masalah kemacetan lalu- lintas di kawasan pusat Kota Bandar Lampung.
1.5 Kerangka Pemikiran
Kerangka pemikiran penelitian didasari oleh perkembangan Kota Bandar Lampung dan fenomena kemacetan lalu-lintas di kawasan pusat kota yang terjadi
belakangan ini. Pertambahan jumlah penduduk dan peningkatan aktivitas memunculkan arus pergerakan pada dan menuju kawasan CBD. Pergerakan arus
kendaraan di CBD tersebut dipengaruhi oleh pola jaringan jalan kawasan CBD dan perilaku karakteristik lalu-lintasnya. Kemacetan lalu-lintas yang terjadi
karena terhambatnya arus pergerakan kendaraan juga dipengaruhi oleh pola penataan ruang dari tiap-tiap elemen kota seperti penggunaan lahan dan tata-guna
bangunan kawasan CBD. Kondisi lingkungan dan lalu-lintas dilokasi kemacetan yang dapat sedikit
menggambarkan permasalahan di kawasan CBD Kota Bandar antara lain situasi lalu-lintas tidak tertib, lalu-lintas kendaraan padat dan merayap, tata-guna
bangunan padat dan tidak teratur, aktivitas kawasan bercampur, padat PKL,
12
kendaraan parkir tidak beraturan, pejalan kaki tidak disiplin, dan sopir angkutan umum serta pengendara sepeda motor juga tidak disiplin.
Rumusan masalah yang dapat disimpulkan dari kondisi lalu-lintas pada kawasan CBD tersebut adalah terjadi kemacetan lalu-lintas di kawasan CBD Kota
Bandar Lampung. Pertanyaan penelitian research question yang muncul adalah apa penyebab kemacetan lalu-lintas di CBD Kota Bandar Lampung, bagaimana
pengaruh jaringan jalan dan tata-guna bangunan kawasan CBD terhadap kemacetan lalu-lintas yang terjadi serta bagaimana cara mengatasi kemacetan lalu-
lintas tersebut. Untuk menjawab research question tersebut dilakukan identifikasi pola
jaringan jalan, sistem pergerakan dan karakteristik lalu-lintas, serta tata-guna bangunan dan hambatan samping. Hasil identifikasi selanjutnya dianalisis
menggunakan pendekatan analisis kuantitatif data primer volume arus lalu-lintas dan hambatan samping serta metode deskripsi tata guna bangunan dan kondisi
lingkungan kawasan kemacetan secara parsial dan kawasan dengan mecakup spacial dan substansi analisis kemacetan lalu-lintas.
Proses pengolahan informasi dimulai dari pengumpulan data tata-guna bangunan dan jaringan jalan kawasan CBD, volume lintas harian rerata LHR,
sistem pergerakan lalu-lintas, dan besar hambatan samping. Data yang terkumpul terdiri dari variabel bebas dan variabel terikat yang akan menjadi bahan analisis.
Variabel bebas penelitian antara lain sistem jaringan jalan di CBD, tata-guna bangunan di CBD, karakteristik lalu-lintas di kawasan CBD dan pola pergerakan