97
ditetapkan. 18. Penataan parkir disekitar mallpusat pertokoan belum baik. 19. Volume arus total kendaraan besar. 20. Kapasitas ruas jalan menurun. 21.
Derajat kejenuhan ruas jalan mendekati maksimum DS ≅ 1,00. 22. Hambatan
samping yang tinggi.
4.5 Penyelesaian Masalah Kemacetan Lalu-lintas Kawasan CBD
Pendekatan pemecahan masalah kemacetan adalah dengan mengeliminasi terjadinya akumulasi lalulintas dengan jalan:
1. Merubah penggunaan moda perjalanan yang lebih efisien. Hal ini dapat dilakukan dengan cara penggunaan angkutan massal berokupansi tinggi,
pemberlakuan three in one dan pembatasan penggunaan kendaraan pribadi. 2. Merubah waktu perjalanan. Hal ini dapat dilakukan dengan
penggiliranpenjadwalanpendistribusian jam masuk dan pulang kantor dan sekolah, penerapan road pricing, atau dengan penerapan parking policy.
3. Merubah rute perjalanan. Hal ini dapat dilakukan dengan melakukan pembatasan rute pada jam tertentu jam sibuk dan untuk kendaraan tertentu,
menerapkan road pricing atau parking policy. 4. Merubah tujuan perjalanan akhir. Hal ini dapat dilakukan dengan cara
rayonisasi sekolah, pembangunan pusat-pusat pelayanan primer dan skunder, membangun jaringan jalan baru, menerapkan parking policy atau road pricing.
5. Merubah keinginan melakukan perjalanan. Hal ini dapat dilakukan dengan menerapkan road pricing atau parking policy.
98
Pada skenario pemecahan masalah kemacetan lalulintas dikenal beberapa aspek manajemen yaitu :
1. Aspek Manajemen Kapasitas. Manajemen kapasitas meliputi tindakan pengendalian kapasitas pada 1. Ruas
jalan, 2. Persimpangan, 3. Koridor kawasan tertentu. Pengendalian kapasitas dapat dilakukan dengan tindakan-tindakan sebagai berikut :
a Pembatasan akses. Pada dasarnya semakin banyak akses, maka semakin besar gangguan dan semakin kecil kapasitas kecepatan makin rendah,
sehingga dalam hal ini gangguan perlu diatur sedemikian rupa agar kapasitas tetap besar dan kecepatan mampu tinggi.
b Kontrol parkir. Kontrol parkir meliputi pembatasan waktu, tarif, perioda jam tertentusibuk dan pelarangan berhenti dan parkir di pinggir jalan,
kebijaksanaan parkir. Penyediaan tempat parkir khusus dengan akses yang cukup. Tingkat kontrol tergantung pada karakteristik lalulintas dan
aktivitas tata guna lahan, secara umum tergantung dari karakteristik dan ukuran suatu kota.
c Penyediaan frontage road, jalur cepat, jalur lambat. Pembuatan jalur lambat dimaksudkan untuk meredam lalulintas dari dan ke tata guna lahan
yang berakses ke jalur utamajalur cepat frontage road dan sebaliknya. Manuver lalulintas tidak langsung frontal ke dan dari jalur cepat tetapi
mengumpul dulu di jalur lambat baru diberikan gapopening dengan interval tertentu ke dan dari jalur cepat. Dengan demikian aksesnya dapat
dibatasi, gangguan terhadap lalulintas menerus dapat dieliminasi.