22
22 rata-rata kendaraan dihitung pada interval waktu tertentu dengan skenario kondisi
hambatan samping yang bervariasi sedang hingga sangat tinggi. Hambatan samping seperti PKL dan kendaraan parkir menjadi salah satu
faktor penyebab yang cukup siginifikan berkurangnya lebar ruas jalan sehingga menyebabkan kemacetan lalu-lintas. Hambatan samping dan kendaraan yang
parkir di sepanjang ruas jalan secara efektif mengurangi lebar jalan sehingga mengurangi kemampuan daya tampung arus lalu-lintas Warpani, 1985.
1.6.3.4 Analisis Pola Pergerakan dan Manajemen Lalu-lintas
Peramalan pola pergerakan lalu-lintas dibentuk langsung dari hasil tahapan pembangkit perjalanan. Bangkitan dan tarikan arus pergerakan muncul
akibat adanya aktivitas pada kawasan tata guna bangunan tersebut. Pendekatan terhadap distribusi perjalanan merupakan salah satu bagian untuk mendefinisikan
atau mengalokasikan jumlah perjalanan yang berasal dari setiap zona di antara seluruh zona tujuan yang memungkinkan.
Estimasi pola pergerakan lalu-lintas di kawasan CBD Kota Bandar Lampung dimulai dengan menentukan besarnya arus pergerakan kendaraan pada
zona-zona di kawasan CBD, dengan moda transportasi tertentu pada jalur pergerakan tertentu di dalam jaringan ruas-ruas jalan utama dalam kawasan CBD.
Pola pergerakan terbentuk oleh pergerakan kendaraan dari kawasan asal pergerakan menuju kawasan tujuan pergerakan. Kawasan asal pergerakan dapat
berasal dari dalam kawasan CBD maupun dari luar kawasan CBD, sementara
23
23 kawasan tujuan pergerakan juga terdiri dari kawasan tujuan pergerakan didalam
CBD atau kawasan tujuan pergerakan diluar kawasan CBD. Menilik letak zona asal dan tujuan pergerakan dapat disimpulkan terdapat
empat pola pergerakan yaitu perjalanan antar zona didalam kawasan CBD, perjalanan dari dalam menuju keluar kawasan CBD, perjalanan dari luar menuju
kedalam kawasan CBD, dan perjalanan dari luar kawasan CBD melewati kawasan CBD dan bertujuan akhir diluar kawasan CBD. Pergerakan arus kendaraan yang
terjadi dikelompokkan menjadi dua bagian besar yaitu pergerakan kendaraan pribadi dan pergerakan kendaraan angkutan umum.
Sebagian besar arus pergerakan kendaraan merupakan suatu lintasan tunggal yang menghubungkan antar lokasi pusat aktivitas, atau antara pusat
aktivitas di dalam kawasan CBD dengan lokasi kawasan perumahan pemukiman di luar CBD. Pergerakan kendaraan yang bertujuan akhir diluar kawasan CBD
biasanya hanya sekedar melewati ruas jalan di dalam kawasan untuk mencapai lokasi di luar kawasan CBD. Pergerakan jenis ini menambah beban kapasitas ruas
jalan yang telah diisi oleh arus lalu-lintas kendaraan yang benar-benar bertujuan kedalam kawasan CBD.
Dalam analisis manajemen rekayasa lalu-lintas diperhatikan prioritas dan permintaan perjalanan berupa pengendalian kapasitas, pengaturan arah arus
kendaraan, rekayasa akses, manajemen parkir, rekayasa pengaturan lajur dan jalur, rekayasa waktu arus, rekayasa persimpangan dan arah serta pemasangan rambu
dan fasilitas penunjang. Diagram kerangka analisis dapat dilihat di Gambar 1.6.