Analisis Regresi Dummy

3. Analisis Regresi Dummy

Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa di kota Jambi dilakukan analisis lanjut dengan menggunakan regresi dummy. Hasil pengujian secara simultan terlihat pada Tabel 4.

Tabel 4. Analisis Ragam Sumber

F-value Pr > F Keragaman

Dari Tabel 4 diperoleh nilai F-value yang signifikan, artinya minimal ada satu faktor yang mempengaruhi hasil belajar. Selanjutnya dilakukan pengujian secara parsial untuk mengetahui peubah yang signifikan dalam model. Hasil pengujian dapat dilihat pada Tabel 5. Tabel 5. Hasil Uji Parsial

t-value Pr > |t|

-1.21 0.2273 Jumlah saudara

0.14 0.8891 Pola pendidikan SD

-1.73 0.0863 Pola pendidikan SMP

1 -6.0528

-1.81 0.0732 Pola pendidikan SMA

1 -4.8561

-1.19 0.2368 Pendidikan ibu

1 -2.7331

0.25 0.8025 Pekerjaan ibu

0.13 0.8977 Pendidikan ayah

-0.36 0.7177 Pekerjaan ayah

1 -0.7929

-0.37 0.7086 Penyakit khusus

1 -0.7080

-0.95 0.3438 Domisili

1 -2.2234

-1.84 0.0690 Bimbel

1 -5.7493

1 -0.7801

0.35 0.7236 Kelompok belajar

-0.40 0.6889 Memilih sekolah

1 -0.7610

2.36 0.0201 Kontrol orangtua

-1.72 0.0874 Uang saku

1 -3.9185

0.62 0.5381 Dari tabel 5 terlihat bahwa hanya faktor IQ yang signifikan dalam model

sehingga untuk mendapatkan model yang lebih baik dilakukan proses penyeleksian peubah-peubah dengan metode Stepwise. Hasil penyeleksian terlihat pada Tabel 6.

Tabel 6. Hasil seleksi peubah dengan Metode Stepwise

F- Langk

Nomor

Model

Peubah yang

C(p) valu Pr > F

ah Masuk

2 Memilih sekolah

3 Pola pendidikan

0.1300 Keterangan : *signifikan pada taraf α = 0,05

Dari Tabel 6 dapat disimpulkan bahwa faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa adalah IQ dan cara memilih sekolah. Hal ini disebabkan oleh sampel penelitian berasal dari SMA terbaik yang ada di kota Jambi yang melakukan penyeleksian sejak dari penerimaan siswa baru. Siswa yang diterima pada 5 SMA ini adalah siswa yang telah lolos seleksi nilai raport SMP dan lulus tes tertulis yang diadakan oleh pihak sekolah. Faktor IQ akan berperan dalam mempengaruhi proses dan hasil belajar siswa di SMA, disamping cara memilih sekolah. Siswa yang masuk ke 5 SMA tersebut dengan keinginan sendiri akan memperoleh hasil belajar yang lebih maksimal dibandingkan dari yang tidak memilih sendiri.

Dari hasil uji parsial dan seleksi peubah diperoleh model hasil belajar siswa kelas X SMA di kota Jambi berikut : Š‹@?T Œ=T‹•‹4 = • + ‚ Ž• + „ •‹4‹ P=P?T?ℎ @=QRT‹ℎ + † Š‹@?T Œ=T‹•‹4 = 48.8317 + 0.3328 Ž• + 4.3612 •‹4‹ P=P?T?ℎ @=QRT‹ℎ + †

Selanjutnya akan dilihat model interaksi antara IQ dan hasil belajar untuk kedua kelompok sampel dengan cara mengkategorikan kelompok sampel dalam peubah dummy dan menginteraksikannya dengan peubah IQ. Hasil pengujian secara simultan dapat dilihat pada Tabel 7.

Tabel 7. Analisis Ragam Sumber

F-

Pr > F Keragaman

db JK

KT

value Model

Dari Tabel 7 diperoleh F-value yang signifikan, artinya bahwa penambahan faktor interaksi signifikan dalam model. Hasil pengujian secara parsial dilihat pada Tabel 8.

Tabel 8. Hasil Uji Parsial

Standar

Peubah

db Parameter Dugaan

t-value Pr > |t|

-4.21 0.0001 Dari Tabel 8 diketahui bahwa seluruh peubah signifikan, artinya ada interaksi

1 -0.51909

antara hasil belajar dan IQ pada kelompok kasus dan kelompok kontrol. Model interaksi ini dapat dituliskan menjadi :

Š‹@?T Œ=T‹•‹4 = • + ‚ Ž• + „ Q=TRP–RQ + ‰ ?AS=4‹Q@? + † Š‹@?T Œ=T‹•‹4 = −10.799 + 0.4934 Ž• + 62.135 Q=TRP–RQ − 0.519 ?AS=4‹Q@? + †

Berdasarkan Kelompok S am pel

Di(1) = Kelompok Kasus Di(0) = Kelompok Kontrol

Gambar 2. Plot Interaksi Antara IQ dan Hasil Belajar Terhadap Kedua Kelompok.

Dari Gambar 3 terlihat bahwa terdapat interaksi antara IQ dan hasil belajar terhadap kedua kelompok. Pada kelompok kasus terlihat bahwa semakin tinggi IQ yang dimiliki siswa ternyata hasil belajar yang diperoleh cenderung konstan bahkan terlihat adanya indikasi menurun, sedangkan pada kelompok kontrol terlihat bahwa semakin tinggi IQ maka hasil belajar yang diperoleh juga semakin tinggi.