Hubungan Antara Pertumbuhan Ekonomi Dengan FDI

2.2. Hubungan Antara Pertumbuhan Ekonomi Dengan FDI

Profesor Simon Kuznets (di dalam Todaro, 2000:144) mendefinisikan pertumbuhan ekonomi adalah kenaikan kapasitas dalam jangka panjang dari negara yang bersangkutan untuk menyediakan berbagai barang ekonomi kepada penduduknya. Kenaikan kapasitas itu sendiri ditentukan atau dimungkinkan oleh adanya kemajuan atau penyesuaian-penyesuaian teknologi, institusional, dan ideologis terhadap berbagai tuntutan keadaan yang ada.

Masing-masing dari ketiga komponen pokok dari definisi itu sangat penting untuk diketahui terlebih dahulu yaitu sebagai berikut :

a) Kenaikan output secara berkesinambungan adalah manifestasi atau perwujudan dari apa yang disebut sebagai pertumbuhan ekonomi, sedangkan kemampuan a) Kenaikan output secara berkesinambungan adalah manifestasi atau perwujudan dari apa yang disebut sebagai pertumbuhan ekonomi, sedangkan kemampuan

menyediakan berbagai jenis barang itu sendiri merupakan tanda kematangan ekonomi (economic maturity) di suatu negara yang bersangkutan.

b) Perkembangan teknologi merupakan dasar atau prakondisi bagi berlangsungnya suatu pertumbuhan ekonomi secara berkelanjutan.

c) Untuk mewujudkan potensi pertumbuhan yang terkandung didalam teknologi baru, maka perlu diadakan serangkaian penyesuaian kelembagaan, sikap, dan ideologi.

Pertumbuhan ekonomi menurut Samuelson (2004:249-252) menjelaskan bahwa pertumbuhan ekonomi menunjukkan adanya perluasan atau peningkatan dari Gross Domestic Product potensial/output dari suatu negara. Ada 4 faktor yang menyebabkan pertumbuhan ekonomi diantaranya,sumber daya manusia, sumber daya alam, pembentukan modal, serta perubahan teknologi dan inovasi.

Untuk mengukur adanya pertumbuhan ekonomi dari suatu negara dapat dilihat dari peningkatan jumlah barang dan jasa dalam perekonomian. Peningkatan barang dan jasa tersebut dapat diartikan sebagai nilai dari Gross Domestik Produk (GDP), sehingga nilai GDP bisa digunakan sebagai alternatif dalam mengukur persentase pertumbuhan ekonomi auatu negara. GDP sendiri didefinisikan sebagai seluruh nilai tambah yang dihasilkan oleh berbagai sektor atau lapangan usaha yang melakukan kegiatan usahanya secara domestik atau agregat.

Cara menentukan tingkat pertumbuhan ekonomi yang dicapai suatu negara dari tahun ke tahun dapat di estimasi dengan data-data pendapatan nasional (GDP). Dalam penghitungan pendapatan nasional (GDP) dibedakan menjadi dua metode. Pertama, pendapatan nasional (GDP) yang dihitung berdasarkan pada harga-harga yang berlaku pada tahun tersebut atau GDP nominal. Apabila menggunakan harga Cara menentukan tingkat pertumbuhan ekonomi yang dicapai suatu negara dari tahun ke tahun dapat di estimasi dengan data-data pendapatan nasional (GDP). Dalam penghitungan pendapatan nasional (GDP) dibedakan menjadi dua metode. Pertama, pendapatan nasional (GDP) yang dihitung berdasarkan pada harga-harga yang berlaku pada tahun tersebut atau GDP nominal. Apabila menggunakan harga

berlaku, maka nilai pendapatan nasional (GDP) menunjukkan kecenderungan yang semakin meningkat dari tahun ke tahun. Perubahan tersebut dikarenakan oleh pertambahan barang dan jasa dalam perekonomian serta adanya kenaikan-kenaikan hargayang berlaku dari waktu ke waktu.

Kedua, pendapatan nasional berdasarkan harga tetap (GDP riil) yakni perhitungan pendapatan nasional dengan menggunakan harga yang berlaku pada satu tahun (tahun dasar) yang seterusnya digunakan untuk menilai barang dan jasa yang dihasilkan pada tahun-tahun berikutnya. Nilai pendapatan nasional yang diperoleh secara harga tetap ini dinamakan pendapatan nasional riil. Adapun konsep perhitungan pertumbuhan ekonomi dengan menggunakan data GDP dapat dijelaskan sebagai berikut :

dimana : G t = Pertumbuhan ekonomi periode t (triwulan atau tahunan) GDPR t = Gross Domestik Produk Riil periode t (harga konstan) GDPR (t-1) = Gross Domestik Produk Riil periode sebelumnya

Apabila interval waktu lebih dari satu periode maka perhitungan pertumbuhan ekonomi dapat dilakukan dengan menggunakan persamaan eksponensial yaitu :

GDPR t = GDPR 0 . (1+r) 2

dimana : GDPR t = Gross Domestik Produk Riil periode t GDPR 0 = Gross Domestik Produk Riil periode 0

= Tingkat pertumbuhan

= Jarak periode

Berdasarkan penjelasan diatas pada dasarnya pertumbuhan ekonomi mencerminkan kondisi aliran barang dan jasa pada suatu perekonomian. Semakin Berdasarkan penjelasan diatas pada dasarnya pertumbuhan ekonomi mencerminkan kondisi aliran barang dan jasa pada suatu perekonomian. Semakin

besar peningkatan aliran barang dan jasa akan menyebabkan adanya kenaikan pada pertumbuhan ekonomi. Oleh karena itu pertumbuhan ekonomi merupakan variabel ekonomi makro yang bisa digunakan sebagai indikator besarnya pasar (market size) suatu negara. Sehingga terdapat hubungan yang positif antara pertumbuhan ekonomi dengan FDI, dimana kenaikan pertumbuhan ekonomi mengindikasikan adanya kondisi pasar yang potensial (market potential) yang akan menarik para investor asing untuk melakukan investasi di dalam perekonomian tersebut (CMCG, 2003).

Menurut ODI (di dalam Dermiham dan Masca, 2008) menjelaskan bahwa pertumbuhan GDP (GDP Growth) sebagai indikator pertumbuhan ekonomi menunjukkan pengaruh yang signifikan terhadap pengambilan keputusan investor dalam menanamkan modalnya dalam bentuk FDI. Lebih lanjut Kusumastuti (2008) melakukan penelitian determinan FDI di ASEAN 6, China, India, dan Korea Selatan 1999-2004. Dalam penelitian tersebut ditemukan bahwa investasi asing yang masuk ke suatu negara dalam jangka pendek maupun jangka panjang dipengaruhi oleh kinerja ekonomi makro salah satunya adalah pertumbuhan ekonomi yang memilikki hubungan secara positif dan signifikan.